Kalo ada typo maapin yaa!!!
Happy Reading
...Cinta itu datangnya dari hati tidak bisa di hindari bahkan diingkari
-ALEXIS-
"Al Ayah perlu bicara." ucap Bram ketika Alexis baru saja datang. Alexis yang mendengar itu pun langsung menghentikan langkahnya menatap sang ayah yang tengah duduk disofa ."Apa?" tanya Alexis dengan nada malasnya.
"Duduk." ucap Bram seraya menepuk tempat kosong disampingnya. Alexis memutar bola mata malas lalu dengan sangat terpaksa ia berjalan mendekati Bram dan duduk disamping pria paruh baya itu.
"Kamu pasti sudah mendengar berita di sekolah bukan?" tanya Bram ketika Alexis sudah duduk disampingnya.
"Hm" dehem Alexis sebagai jawaban.
"Syukur deh, kalo gitu Ayah jadi gak usah repot-repot jelasin lagi ke kamu." ucap Bram tersenyum lalu beberapa detik kemudian ia mengaduk secangkir kopi yang ada dihadapannya.
"Maksud Ayah apa?" yanya Alexis menatap tajam Bram yang sedang menyeruput kopi itu
"Apa?" bukannya menjawab pertanyaan Alexis, Bram justru bertanya kembali kepada Alexis membuat Alexis menatapnya jengah.
"Maksud Ayah apa ngadain acara perkemahan kenaikan kelas dan kenapa kali ini Ayah ikut?" tanya Alexis malas dengan wajah datarnya.
" Oh itu rupanya, ya karena Ayah pengen ikut, emang Salah? Lagi pula perkemahan ini sudah rutinitas setiap tahunnya bukan?" tanya Bram membuat Alexis berdecak kesal.
"Al tau gimana Ayah, gak usah cari alasan yah. Bilang aja Ayah mau ngawasin Al kan? Dan Ayah juga punya rencana yang bakal Ayah lakuin disana tanpa sepengetahuan Al." ucap Alexis dengan penuh penekanan.
Bram hanya diam seraya tersenyum.
"Al tau dari tahun-tahun sebelumnya pun sekolah kita selalu ngadain perkemahan dan harus Ayah ingat. Ayah nggak pernah mau ikut acara kayak gitu alasannya apa? Simple Ayah nggak mau repot dan gak mau turun tangan untuk tanggung jawab." ucap Aexis membuat emosi Bram memuncak."Jaga ucapanmu Alexis." tegas Bram. "Ayah pemilik sekolah itu." ucapnya lagi.
"Ya Alexis tau." balas Alexis santai.
"Dasar anak--"
"Gak tau diuntung." potong alexis "Al tau Ayah selalu bilang kayak gitu, jadi stop Al bosen dengernya." ucap Alexis dan berlalu meninggalkan Bram yang masih duduk sambil menahan emosi.
..."Ma, Rea kangen mereka." ucap Rea manja sambil memeluk Dwi yang duduk disampingnya.
"Baru beberapa bulan pindah masa udah kangen aja." ledek dwi.
"Menurut Mama mereka marah gak sama Rea? Mereka kan nggak ngizinin Rea pindah." tanya Rea membuat Dwi tersenyum hangat.
"Menurut Mama mereka itu nggak marah sayang. Cuma mereka kecewa aja tapi nggak papa yang penting Rea izin sama mereka, urusan mereka ngizinin kamu apa nggak itu hak mereka bukan?" ucap Dwi diangguki Rea.
"Dan Mama yakin mereka pasti ngerti." lanjutnya lagi membuat Rea lagi-lagi hanya mengangguk.
"Oh iya Ma, Rea mau cerita." ucap Rea mendudukan tubuhnya dengan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIS |Lengkap|
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:) Alexis Brama Morgana seorang siswa yang disegani di SMA Nusa Bangsa, terkenal dengan mata elangnya, sikap dingin dan pendiamnya. Ia adalah ketua geng Ringstar yang bertemu dengan gadis polos juga pemberani. Gadis yang i...