50. BROKEN HEART 2

26.4K 2K 318
                                    

mau tanya, ketemu cerita ALEXIS dimana si?

Kalo banyak typo harap maklumi ya guyss, huhu.

Follow ig: St_nyntii
buat tau info-info visual/cast

Happy Reading

•••

Jika sakitnya seperti ini, aku menyerah

•••

"Re" Hirro menyenggol bahu Rea yang duduk disebelahnya tepat dibelakang tempat duduk Arra dan Alexis.

Rea menoleh. "Kenapa?"

"Lo dipanggil nyokap." ucap Hirro sambil menunjuk seseorang yang berdiri disamping tempat duduk panitia.

"Kalo gitu Rea kesana dulu ya Ro, titip kursinya jangan sampe ada yang duduk disini. Kalo ada yang maksa duduk disini Rea sumpahin ntar pantatnya gatel-gatel." ancam Rea sambil menatap Hirro tajam.

"Kalo lo yang duduk disini berarti lo dong yang gatel-gatel." ucap Hirro terkekeh pelan.

"Ih gak gitu, udahlah titip pokoknya." Rea pun beranjak dari tempat duduknya dan berlari kecil mengahampiri kedua orangtuanya.

"Kenapa Ma?" tanya Rea yang kini sudah berdiri disamping Dwi dan Wira.

"Papa sama mama pulang gak papa'kan sayang? mau jemput kakek di Bandara." ucap Wira mengelus kepala Rea.

"Kakek pulang? kok dadakan sih, Rea ikut ya Pa." ucap Rea dengan nada manjanya.

"Jangan, kamu harus tunggu acaranya selesai dulu, kamu'kan punya tanggung jawab juga. Ntar papa suruh Mang Wawan jemput kalo acaranya udah selesai, semangat ya sayang. Maaf papa sama mama gak bisa nonton." Wira mengecup singkat kening Rea.

Rea mengerucutkan bibirnya. "Ya udah deh, kalo gitu titip salam buat kakek ya, papa sama mama hati-hati. Sayang mama, sayang Papa juga." Rea mengecup singkat pipi Dwi dan wira.

"Ya udah balik lagi sana." usir Dwi, Rea cemberut kesal dan berbalik membelakangi orangtuanya. Namun, baru selangkah suara Dwi membuatnya berhenti.

"Sabar ya, semua bakal baik-baik aja." ucap Dwi penuh arti, Rea terdiam dan beberapa detik kemudian Rea menarik nafas sembari memejamkan matanya, mengangguk pelan tanpa membalikkam badan. Akhirnya Rea pun lanjut melangkah menjauhi Dwi dan Wira yang kini saling pandang.

Dengan perasaan kesal bercampur bahagia Rea kembali duduk disamping Hirro.

"Kenapa tuh muka, asem banget." ucap Hirro.

"Emang Hirro pernah ngerasain muka Rea? sampe-sampe bilang kalo muka Rea asem." tanya Rea menatap Hirro.

"Ye si Bule, maksud gue kenapa muka lo keliatan kesel gitu." ucap Hirro sabar.

Bukannya menjawab Rea malah semakin menekukan wajahnya. "Kesel tau, Mama sama papa katanya mau jemput kakek di Bandara . Masa Rea gak diajak, Rea juga kan kangen sama kakek. Papa malah bilang tunggu acaranya selesai baru Mang wawan jemput, ih pokoknya kesel." rengek Rea membuat Hirro terkekeh pelan.

"Udah ntar gue anter pulang kalo Lo udah tampil." ucap Hirro membuat mata Rea berbinar.

"Bener?" tanya Rea memastikan, yang langsung diangguki kepala Hirro.

"Ih sayang Hirro." Rea refleks memeluk tubuh Hirro yang seketika menegang.

Didepan keduanya, Alexis sedari tadi tak henti-hentinya mendengarkan pembicaraan Hirro dan Rea kekasihnya. Ada perasaan kesal menjalar ditubuhnya, sungguh demi apa pun ia tak rela jika Rea terlalu dekat dengan seseorang walau itu sahabatnya sendiri. Ia menghembuskan nafas lelah, disampingnya ada Bram ayahnya yang sedari tidak berhenti memberi peringatan kepadanya.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang