16. DION SI KETUA

49.7K 3.2K 19
                                    

Note:
Belum di revisi semua, jadi kalo masih ada typo dan kata yang ga sesuai maapin ya.
_________________________________________

Happy Reading
...

Terkadang sesuatu yang kita takuti harus benar-benar kita hadapi

-ALEXIS-

Pagi ini Rea dan kedua sahabatnya sedang melaksanakan piket kelas terlihat dari alat yang mereka bawa seperti Rea dan Tya yang membawa sapu, sedangkan Sisil yang sedang membawa kemoceng. Disela-sela kegiatannya mereka bertiga sempat bersenda gurau membuat pekerjaan mereka sedikit agak lama.

Huacim

"Anjir idung gue gatel banget sumpah." adu Sisil sambil menggosok-gosok hidungnya yang sudah mulai memerah.

"Pelan-pelan napa Re, deebunya masuk semua ke idung gue." omel Sisil kesal kepada Rea yang sedang asik menyapu lantai.

"Kalo pelan-pelan lama selesainya Sisil." ucap Rea tanpa menatap ke arah Sisil.

"Lagian itu juga salah Sisil." ucap Rea membuat Sisil mengkerutkan dahi.

"Lah lo kok malah nyalahin gue, udah jelas lo yang nyapu bambang." ucap Sisil kesal.

"Disini gak ada pak bambang Sisil, lagian siapa sih Bambang Bambang itu? Rea heran deh Sisil selalu panggil Rea Bambang padahal Rea aja gak kenal siapa itu Bambang." keluh Rea panjang membuat Tya terbahak sedangkan Sisil hanya mengelus dada.

"Diem Lo Ty." sungut Sisil kesal kearah Tya membuat Tya menyengir dan mengangkat jari membentuk huruf V.

"Udahlah cepet, bacot mulu." kesal Sisil lagi seraya mengelap kaca jendela kelasnya.

"kan Sisil yang dari tadi bacot." ucap Rea santai membuat emosi Sisil memuncak.

"Diem gak lo " Sentak Sisil membuat Rea diam melepaskan sapu yang ia pegang dan sapu itu pun jatuh ke lantai. Rea menatap Sisil dengan tubuhnya yang berdiri diam ditempat, Sisil yang melihat itu pun heran begitu pun dengan Tya.

"Kenapa lo jatohin sapunya Rea?" tanya Sisil.

"..." Rea tak menjawab.

"Kenapa lagi ni anak, jawab gak." sentak Sisil.

"Ih Sisil tuh pimplan ya, tadi nyuruh Rea diem, giliran Rea diem Sisil malah ngajak Rea ngomong, heran deh." ucap Rea sambil menghentak-hentakan kakinya dan mengerucutkan bibir membuatnya terlihat sangat imut.

"Bhahahhahahh" Tya tak lagi dapat menahan tawanya dan akhirnya tawanya pecah melihat kelakuan kedua sahabatnya.

"Astaghfirullah, mimpi apa gue punya temen model ginian." ucap Sisil pelan yang masih terdengar oleh Rea.

"Temennya Sisil kenapa? kok Sisil sampe baca istighfar segala." tanya Rea dengan polosnya.

"Anjir Re udah-udah gue kagak tahan lagi sumpah, udah please" ucap Tya memegangi perutnya yang terasa geli.

"Tya kenapa sih?" tanya Rea heran.

"Sisil sama Tya aneh, udah ah Rea masuk kelas aja, Tya lanjutin ya." ucap Rea seraya cemberut dan masuk ke kelas meninggalkan Tya yang masih terbahak dan Sisil yang kesal.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang