EXTRA PART 2

31.1K 1.9K 84
                                    

Extra part ini pendek, jangan di hujat. Huhuhu

Wajib voment!
Spam coment sayy

Masih ada 1 extra part lagi.
Jangan lupa tungguin wkwk



Bismillah semoga suka.

SEPERTI BIASA KALO ADA TYPO MAAFKEUNN



Happy Reading
...

Pergi, kembali, dan usai
...

Semua anak Starblack kini terduduk sambil memegang kertas berbentuk pesawat terbang yang mereka buat masing-masing. Jika bertanya ini ide siapa, jawabannya adalah Rea. Gadis itu tiba-tiba saja meminta seluruh anak yang ada disana untuk bermain pesawat kertas bersamanya. Hingga akhirnya mau tak mau di turuti oleh semuanya.

"Kita lemparin ke depan sana, siapa yang duluan nyampe dia pemenangnya. Dan kalo ada pesawat yang belok arah, itu tandanya dia kalah. Deal?" ucap Rea antusias.

"DEAL" teriak kompak semuanya.

"Hitungan ketiga, kita lempar." ucap Fino yang memimpin permainan ini.

"Satu, dua... "

"Tiga"

Pesawat kertas milik mereka pun terbang tak beraturan, namun senyum Rea tak luntur sedikit pun ketika mendapati pesawat kertasnya meluncur sesuai sasaran.

Tapi beberapa detik kemudian, pesawat yang sudah berada di dekat pintu terjatuh berbarengan dengan pintu yang terbuka. Seketika Rea dan beberapa anak lain mendesah kecewa dan kesal.

"Ih siapa sih yang buka pintu gak bilang-bilang." omel Rea kesal sembari mendorong roda kursi yang ia duduki mendekati pintu itu.


Tap.. Tap.. Tap...

Suara langkah kaki seseorang membuat seketika suasana di dalam ruangan itu hening. Begitu pun dengan Rea, gadis cantik itu kini terdiam dengan tatapan terpaku melihat seseorang yang sekarang berjalan ke arahnya.

Rea mengusap-usap matanya beberapa kali ketika orang tersebut semakin dekat dan kini berdiri di hadapannya dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

"Hai, gadis polosnya Alexis." runtuh sudah, runtuh sudah pertahanan Rea. Rea memejamkan matanya, mendengar langkah kaki lain Rea pun dengan cepat membuka matanya kembali.

Disana ia bisa melihat Qetra yang menatapnya dengan tatapan sendu. Rea menatap Qetra dalam, gadis itu mencoba menggapai tangan Qetra yang berjalan mendekat ke arahnya. Tapi di luar perkiraannya, Qetra malah berjalan berlalu tanpa sedikit pun memikirkan dirinya.

"Q-qetra." suara Rea bergetar, ia berusaha sekuat mungkin agar tidak menatap Alexis yang kini mulai berjongkok di depannya, mensejajarkan tubuhnya dengan dirinya.

"Lo takut sama gue?" tanya Alexis membuat Rea diam.

Rea menoleh ke arah belakang dan ia bisa melihat disana ada Qetra yang sedang merangkul Arra. Sial, dia lupa jika Qetra sudah memiliki Arra. Rea meringis dalam hati ketika mengingat jika dia berharap Qetra akan membantunya di situasi seperti ini.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang