Note:
Belum di revisi semua, jadi kalo masih ada typo dan kata yang ga sesuai maapin ya.
_________________________________________Happy Reading
...Bukan tanpa alasan aku datang
-ALEXIS-
Rea baru saja keluar dari tempat fotocopy dengan ditangannya yang sudah banyak memegang lembar kertas putih. Ini sudah menunjukan jam pulang malah lebih 5 menit. Namun dia masih berada ditempat itu, dengan langkah gontai Rea menyusuri jalan tapi tiba-tiba langkahnya terhenti ketika mendapati seorang penjual manisan atau rambut nenek. Rea pun tersenyum dan mendekati penjual manisan itu.
"Bang, Rea mau satu yang warna ijo." ucap Rea sambil menunjuk manisan berwarna hijau yang tergantung dengan cekatan penjual manisan itu pun mengangguk mengambilkan untuk Rea dan langsung memberikannya kepada Rea. Rea menerima manisan itu dan memberikan selembar uang berwarna ungu.
"Ini neng kembaliannya." ucap sang penjual manisan itu hendak memberikan uang kembalian Rea.
"Eh gak usah Bang, ambil aja. Rea permisi ya Bang." ucap Rea menolak halus dengan senyuman dan berlalu dari hadapan penjual manisan itu.
"Cantik, baik, moga rezekinya lancar neng." ucap penjual manisan itu walau tak terdengar oleh Rea.
Rea berjalan menuju gerbang sekolahnya dengan satu tangan yang memegang beberapa lembaran dan satu tangannya lagi memegang manisan itu. Langkah Rea lagi-lagi terhenti ditempat tak jauh dari arah depan gerbang sekolahnya, Rea menyipitkan matanya ketika melihat banyak sekali anak cowok sebaya dengannya sudah berdiri didepan gerbang dengan wajah yang terlihat sangar dan ada beberapa diantaranya yang badannya besar membuat Rea penasaran sendiri.
"Ada apa sih kok rame banget." ucap Rea penasaran.
"Jangan-jangan ada maling." tebaknya sedetik kemudian Rea menggelengkan kepalanya. "Ah masa siang siang gini ada maling." lanjutnya.
"Rea kok penasaran." ucap Rea kepada diri sendiri.
"Tapi takut juga sih, badan mereka tinggi-tinggi banget udah kayak tiang listrik" gerutu Rea.
"Eh, eh ,tapi gak ada kata takut dikamus hidup Rea" Ucap Rea lantang.
"Samperin aja ah, lagian Rea juga harus nganterin ini ke Bu harum." ucap Rea sambil menatap lembaran yang ada ditangannya .
"Oke Rea, let's go!" ucap Rea bersemangat.
Rea berjalan ke arah gerbang sekolah yang sudah dipenuhi para cowok berbadan tinggi, semakin dekat, sangat dekat dan akhirnya sampailah ia dibelakang salah satu cowok berjaket hitam dengan logo tengkorak dibagian belakangnya.
Belum ada yang menyadari keberadaannya, Rea menatap satu persatu para cowok itu menghitung mereka dengan lirikan matanya dan ada sekitar 20 lebih cowok dengan memakai jaket yang berbeda beda, ada yang berjaket hitam, ada juga yang berjaket coklat dan tentunya ada juga yang memakai seragam yang sama dengannya.
Rea sudah tak asing dengan cowok yang memakai seragam, siapa lagi jika bukan Alexis dkk, dengan tekad yang kuat akhirnya Rea pun mengeluarkan suara.
"Permisi." ucap Rea membuat semua pasang mata mengarah kepadanya membuat ia meringis dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIS |Lengkap|
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:) Alexis Brama Morgana seorang siswa yang disegani di SMA Nusa Bangsa, terkenal dengan mata elangnya, sikap dingin dan pendiamnya. Ia adalah ketua geng Ringstar yang bertemu dengan gadis polos juga pemberani. Gadis yang i...