42. TRADISIONAL

31.1K 2K 135
                                    

Happy Reading
•••

Semesta punya kejutan tersendiri untuk kita

-ALEXIS-




Warning⚠

Part bosenin, jangan baca kalo gamau huhu. Kalo ada typo tandain dan harap maklumin. Masih belajar.

....


Mutualan ig sabilah wkwk

■■■■■■





Jam istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu dan saat ini tepatnya di Ruang Guru. Sudah ada Bram yang duduk dikursi yang telah di sediakan.

"Kita mulai saja, saya tidak ingin banyak basa-basi. Disini saya ingin mengajukan sebuah persiapan untuk acara perpisahan kelas 12 nanti." ucap Bram memulai membuka suara sembari memberikan sebuah lembar kertas berwarna putih kepada Pak Burhan kepala sekolah SMA Nusa Bangsa.

"Saya ingin acara nanti kita memakai adat tradisional, seperti lengser dan saya juga ingin ada penampilan dari setiap eskul. Terutama buat eskul tari saya ingin eskul tari dari kelas 11 untuk menampilkan satu tarian." ucap bram diangguki semuanya.

"Ikut sertakan juga Reali Ayunia Dwira dalam lengser penyambutan dan suruh dia tampilkan satu tarian." ucap Bram penuh penekanan membuat semua guru saling pandang.

"Maaf sebelumnya Pak Bram, tapi siswi atas nama itu tidak mengikuti eskul tari." ucap salah satu guru yang tak lain adalah Bu Rita, wali kelas Rea.

"Saya tidak peduli itu, pokoknya saya ingin dia ikut serta." ucap Bram tak bisa dibantah.

Sesaat suasana di ruangan itu hening, hingga beberapa menit kemudian. Beberapa guru mengangguk menuruti apa yang Bram inginkan.

"Baik Pak, saya yang akan memberitahukan kepada Rea nanti." ucap Bu Rita

"Oke, atur saja semuanya." Bram mengangguk seraya bangkit dari tempat duduknya.

"Terimakasih atas waktunya, mungkin sudah cukup. Saya pamit." ucap Bram melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.

...

Saat ini Rea bersama kedua sahabatnya sedang berada di kantin, menikmati makanan mereka masing-masing.

"huhhh minum dong minum." Rea mengibaskan tangannya di depan lidah yang ia julurkan.

Dengan sigap Sisil memberikan minum yang ada disampingnya kepada Rea.

"Ck lagian ngeyel, dibilang jangan pake sambel juga masih tetep aja." ketus Tya seraya menyeruput es jeruknya.

"Ih Tya jahat, Rea'kan gak tau kalo sambelnya pedes." ucap Rea kesal sambil mengelap keringat yang ada dikeningnya.

"Rea, dimana-mana sambel itu pedes lah dodol." Sisil menggeleng-gelengkan kepala heran dengan sahabatnya yang satu ini.

"Kata siapa? Bi Minah sering tuh bikin sambel gak pedes." ucap Tya membuat Sisil mendengus sebal.

Sedangkan Rea kini hanya diam sambil menatap potongan bakso yang tersisa didalam mangkoknya. Sebenarnya Rea masih ingin memakan bakso itu sampai habis, tetapi melihat warnanya yang sangat merah membuat ia mengurungkan niatnya.

"Huuh" Rea menghembuskan nafas kasar.

Sisil dan Tya saling pandang lalu mereka pun menatap Rea secara bersamaan.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang