51. DETIK KEHANCURAN

29.6K 2K 215
                                    

INI WAJIB DI BACA GAESS.

JADI KALIAN HARUS VOMENT YAAA!
KALO MAU CEPET UP
TERROR AJA

WKWK

CANDAAA

BACA BISMILLAH DULU BIAR GAK GANTUNG, KEK HUBUNGAN KALIAN HUHU

TARIK NAFASS

TAHAN

1

2

3

HEMBUSKAN

SIAP

LET'S GOOO!!

eits,

WAJIB KOMEN POKOKNYA

SHARE CERITA ALEXIS KE TEMEN-TEMEN KALIAN OKEEYY.

....









Happy Reading

•••

Dan sekarang kita berada diposisi sama-sama ingin berjuang. Namun, terhalang oleh beberapa harapan yang tak sesuai.

Belum sempat ku kibarkan bendera perang, tapi haruskan aku menyerah sekarang?

•••

PLAKK.

"DIAM KAMU ANAK SIALAN." tamparan wanita paruh baya itu membuat tubuh seorang cowok terpental ke belakang.

"Ma" cowok itu memegangi pipinya yang perih.

"Jangan panggil saya Mama, karena saya bukan Mama kamu." teriak wanita paruh baya itu dengan penuh penekanan.

"Sampai kapan Ma? Sampai kapan Mama mau kayak gini terus? Aku capek Ma, capek banget" suara cowok itu melemah.

"Kamu pikir saya peduli?" tanya sinis wanita itu. Wanita itu tersenyum miring dan berjalan memutari tubuh cowok yang terduduk dengan beberapa luka diwajahnya.

"Dengerin saya baik-baik, sampai kapan pun saya tidak akan pernah menyayangi kamu, kamu hanya anak sialan gak tau diri yang tiba-tiba hadir dikeluarga saya. Ingat itu Cakka Mafelix." wanita itu menginjak tangan cakka kasar dan berlalu begitu saja. Dia adalah Chika Sandria Mapela ibu kandung Cakka mafelik.

Cakka Mafelik, ketua Regous yang terkenal dengan kelicikan dan kejahatannya kini sedang menangis diatas lantai dingin meratasi nasib hidupnya. Kenapa dunia begitu kejam? Mengapa harus dia yang merasakan semua ini? Apa salahnya? Kapan dunia tidak bisa adil kepadanya?.

"Gue gak pernah minta dilahirin ke dunia ini, gue gak tau apa salah gue sampai ibu kandung gue sendiri bisa sebenci ini sama gue. Gue capek, gue capekk. Arghh." Cakka menjambak rambutnya kasar.

Ia bangkit dan merapikan pakaiannya yang sedikit berantakan, menghapus air matanya kasar dan kembali memasang wajah sangarnya.

"Gue gak lemah. Brengsek Lo Cakka, bisa-bisanya Lo nangis. Malu-maluin Regous." ucapnya memaki dirinya sendiri. Cakka berlalu keluar rumah, menancapkan gas motornya dan pergi ntah kemana.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang