49. BROKEN HEART 1

27K 1.8K 89
                                    

Happy Reading

•••

Lantas jika sudah begini aku harus bagaimana?

-ALEXIS-


TYPO  bertebaran gaess

...

"Rea mana Sil?" tanya Hirro yang baru saja datang dikelasnya dengan sebuah kantong plastik hitam ditangannya.

"Rea? Dia di lapangan sama anak tari kayaknya, tadi soalnya kak Widy kesini jemput Rea." jawab Sisil membuat Hirro ber-oh ria.

"Yaudah, thank ya Sil." Sisil mengangguk, Hirro pun akhirnya berjalan menuju lapangan yang dimaksud Sisil.

Setelah sampai dipinggir lapangan, Hirro meneliti setiap sudut lapangan. Namun, ia tidak menemukan Rea orang yang dicari.

"WIDY" teriak Hirro sambil melambaikan tangan kearah Rena yang kini menatapnya. Emang pada dasarnya Hirro ini adik kelas No have Akhlak. Memanggil kakak kelasnya tidak pernah menggunakan embel-embel 'kak/bang' tidak patut ditiru oke.

Widy yang mendengar panggilan Hirro pun mendekat ke arah cowok itu.

"Kenapa Ro?" tanya Widy.

"Rea mana?" Hirro balik bertanya.

"Rea?" beo Widy sambil menatap sekitarnya.

"Di kelas mungkin, tadi sih disini gue yang jemput, cuma pas gue tinggal latihan tiba-tiba dia udah gak ada aja. Padahal gue bilang jangan kemana-mana juga." lanjut Widy

"Ye kalo gue tau Rea ada dikelas, gak bakal gue cari kesini kali Wid." ucap Hirro kesal.

"Ya mana gue tau, yang penting gue cantik. Udah ya gue mau lanjut latihan, kalo ada apa-apa kabarin gue." ucap Widy sebelum ia melangkahkan kakinya menjauh dari hadapan Hirro.

"Dih PD banget jadi kakel, cantik aja bangga. Gue aja yang ganteng kayak manurios b aja tuh." gerutu Hirro dan langsung pergi berlalu.

•••


"Lo yakin mau bongkar semuanya besok?" tanya cowok yang duduk disebelah Cakka.

"kenapa?" tanya Cakka sembari memicingkan matanya.

"Gak papa, nanya doang."

"Lo tenang aja kali Rey, semua akan berjalan lancar. Lo bakal liat gimana kecewanya ketua Ringstar yang selama ini dibangga-banggain banyak orang." ucap cakka membuat Rey semakin gelisah tidak jelas.

"Gue cabut." ucap cakka dan berlalu dari hadapan Rey. Dengan gerakan cepat Rey mengambil ponsel dari saku celananya dan mengetikan sebuah pesan singkat namun memiliki banyak arti.

Gawat

•••


"Anjir gue kebelet, ah mana toilet jauh lagi." kesal Hirro.

"Eh iya gue tau, di belakang'kan ada toilet. Apa gue kesana aja, tapi gelap kalo gue dimakan sama mbak kunti gimana merinding gue. Tapi, bodo amatlah gue gak tahan." ucap Hirro dan langsung berjalan tergesa menuju toilet yang jarang sekali dipakai.

Dengan sedikit berlari Hirro pun memasuki salah satu bilik kamar mandi.

"Ah lega, untung gak ada mbak kunti. Lagian masa gue takut ama begituan, malu anjir Hirro, Hirro. Lo itu inti Ringstar, bisa diketawain kalo tau takut ama begituan." ucap Hirro sambil mencuci tangannya. Setelah merasa bersih akhirnya Hirro pun keluar dari bilik kamar mandi tidak lupa ia mengambil kantong plastik yang ia sengaja gantung di paku yang ada.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang