Haii guyss!!
pakabar?
sebenernya ada yang nungguin Alexis up gak sih?
Mengsedih aku huhu, btw maaf banget ya aku baru bisa upp dan mungkin Part ini juga pendek banget kek kalian huhy candaaa...
Sebelum membaca, aku cuma mau bilang. Kalau ada typo maafin ya huhu. TANDAI TYPO
Mau tanya dulu, sampe sini kalian paham ga si sama cerita ALEXIS? Mau ada yang di tanyain? boleh boleh langsung tanya aja yaa huhu
...
Happy Reading
_
Kisahnya akan segera berakhir, sesuatu yang ada di genggamannya adalah hal yang akan benar-benar mengakhiri apa yang pernah ia miliki
_
"Kaki Rea mana?"
...
Di sebuah ruangan bernuasa putih sudah ada Dwi dan Wira yang duduk dihadapan Dokter yang menangani Rea. Kepergian Ricko memang menjadi duka untuk mereka, Ricko adalah salah satu inti Goldblack yang dulu akrab saat mereka masih berada di Bandung.
Jenazah Ricko di bawa pulang ke Bandung oleh para inti Goldback lainnya. Saat ini di rumah sakit itu tersisa hanya Alexis dkk dan juga kedua sahabat Rea yang duduk di depan ruang rawat Rea.
Rea baru saja menjalani operasi untuk yang kedua kalinya. Setelah menjalankan operasi untuk mengambil peluru dalam perutnya, hari ini Rea sudah kembali operasi di bagian kakinya. Lebih tepatnya kaki kiri Rea di amputasi akibat bagian kaki kiri Rea hancur tertindih batu besar.
"Jadi bagaimana keadaan anak saya, Dok?" tanya Wira menatap pria di hadapannya.
Dokter bername-tag Bima Frendino itu menatap kedua orangtua Rea sesaat dan ia pun menghela nafas berat.
"Keadaannya saat ini tidak terlalu memungkinkan, namun setelah kaki kirinya yang hancur kami amputasi. Keadaan anak Ibu dan Bapak tidak terlalu banyak mengalami kerusakan di bagian anggota tubuh lainnya." tutur dokter itu sembari menatap keduanya secara bergantian.
"Pasien mungkin akan merasakan sakit yang luar biasa jika kaki kirinya tetap utuh." lanjut Dokter Bima.
Dwi meneteskan air mata mendengarkan penuturan Dokter Bima.
"J-jadi maksud dokter, anak saya c-cacat?" tanya Dwi dengan suara pelan dan bergetar menahan sesak di dadanya. Berat hati Dokter Bima pun mengangguk membuat tangis Dwi pecah seketika.
"Terus kapan anak saya akan sadar, Dok?" tanya Wira menatap penuh harap kepada Dokter Bima.
Dokter Bima tersenyum tipis.
"Jika Tuhan menghendaki, Pasien akan cepat sadar. Tapi itu kemungkinan yang tidak pasti." ucap Dokter Bima membuat Wira menghembuskan nafas kasar.
"Saya akan terus pantau kondisi pasien, jadi Bapak dan Ibu tidak usah khawatir. Perbanyak saja berdoa agar pasien bisa cepat sadar dan pulih kembali." lanjut Dokter Bima mengakhiri pembicaraan diantara dirinya dan kedua orangtua Rea.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXIS |Lengkap|
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA:) Alexis Brama Morgana seorang siswa yang disegani di SMA Nusa Bangsa, terkenal dengan mata elangnya, sikap dingin dan pendiamnya. Ia adalah ketua geng Ringstar yang bertemu dengan gadis polos juga pemberani. Gadis yang i...