EXTRA PART 3

53.2K 2.1K 88
                                    

Hai pakabar

Jangan minta panjang karena ini extra part super pendek wkwk.

Semoga suka

Dan ini terakhir ya gaess

Kalo gak memuaskan maafkeun

Jangan lupa voment!

Voment!!

SEPERTI BIASA, KALO ADA TYPO MAAFKEUN!

karena ini akhiran, jangan lupa kasih kesimpulan, kritikan sama sarannya ya gaess. Aku tunggu.

Happy Reading
...

Seberapa banyak perjalanan berat, akhirnya Tuhan mengijinkan kita untuk bersatu erat.
...

Seorang gadis termenung diatas kasur berukuran besar yang ada di salah satu ruangan markas Starblack. Sesekali terdengar tarikan nafas panjang darinya, matanya sayu menatap ke arah depan dimana terdapat 6 sahabatnya yang sedang bersenda gurau sambil mengoles masker di wajah mereka masing-masing.

"Lo beneran gak mau maskeran nih, Re?" tanya Sisil kepada Rea yang hanya menatap datar di atas kasur sendirian.

Rea mengangguk pelan beberapa kali.

"Rea gak mau." tolak Rea lesu.

Arra yang melihat Rea lesu seperti itu akhirnya mengakhiri acara maskerannya dan mengdekati Rea. Lebih tepatnya duduk di samping gadis lugu itu.

"Ada yang lagi lo pikirin?" tanya Arra menampilkan senyumnya sembari menangkup kedua pipi Rea.

Rea cemberut dan menatap Arra lelah. Namun, beberapa detik kemudian Rea mengangguk pelan.

"Ceritain." titah Arra sembari menjauhkan tangannya dari Rea.

Rea menarik nafas dalam lalu perlahan menyandarkan kepalanya di bahu Arra

"Rea kasihan sama Alexis, dia sekarang udah gak punya Bunda lagi. Padahal Bunda Briva baik banget." ucap Rea lesu. Arra yang mengerti pun langsung mengusap punggung Rea lembut.

"Takdir, jodoh dan kematian. Semua itu udah ada yang atur Rea, kita yang cuma ciptaannya cuma bisa nerima semua itu. Walau pun sakit, kita gak bisa berbuat apa-apa. Satu yang bisa kita lakuin, yaitu ikhlas dan sabar, begitu pun Alexis." jelas Arra panjang, membuat Rea diam mencerna.

"Gue yakin buat Alexis pasti ini berat banget, tapi lo tau'kan. Alexis gak lemah, dia cowo kuat dan saat ini dia lagi butuh penguat. Penguat biar dia bisa lebih tegar ngehadapin semua ini dan itu lo Re." Rea diam menatap Arra.

"Mungkin rasa sakit yang pernah lo rasai dulu belum hilang, tapi gue harap lo bisa bersikap dewasa di keadaan kayak gini. Lo atau pun Alexis, sama-sama butuh seseorang buat tegar. Gue percaya, kalian berdua bisa saling melengkapi, saling menguatkan satu sama lain." lanjut Arra tersenyum manis.

Rea yang awalnya terdiam, kini tersenyum sembari mengangguk.

"Arra bener, Rea butuh Alexis dan Alexis juga butuh Rea. Rea bakal jadi penyemangat sekaligus penguat buat Alexis." ucap Rea semangat.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang