20. BUNDA BRIVA

51.7K 3.1K 22
                                    

Note:
Belum di revisi semua, jadi kalo masih ada typo dan kata yang ga sesuai maapin ya.
_________________________________________

Happy reading

•••
Bukan menyerah hanya saja takdir tak pernah mempersatukan dengan hal yang kita harapkan

-ALEXIS-

Alexis memasuki kamar bernuasa biru dan terlihatlah wanita paruh baya yang sedang mengupas buah apel ditangannya.

"Al datang." ucap Alexis membuat wanita paruh baya yang tak lain adalah Bundanya-Briva menoleh kearahnya, seketika saja wanita itu mengembangkan senyumnya.

"Al sini." ucap wanita itu sambil menepuk tempat disampingnya, Alexis pun tersenyum lalu melangkahkan kakinya dan duduk disamping Briva.

"Bunda sakit apa?" tanya Alexis menatap Briva.

"Siapa bilang Bunda sakit?" tanya Briva sambil memotong buah apel yang telah ia kupas.

"Loh tadi Bi rum bilang kalo Bunda sakit."ucap Alexis yang masih menatap Briva.

"Bunda gak sakit kok Al, Bunda cuma cari alasan aja supaya kamu main kesini." ucap Briva menyuapkan potongan Apel kedalam mulut Alexis seraya tersenyum. Alexis dengan senang hati memakan potongan apel itu.

"Harusnya Bunda bilang kalo mau ketemu Al." uap Alexis menelan apel yang sudah dikunyahnya.

"Bunda cuma gak mau kamu kena marah Ayah kamu Al." ucap Briva menatap manik anaknya membuat Alexis menghela nafas.

"Dengerin Al." Alexis memegang kedua bahu Briva dan menatap wajah Briva dalam.

"Sekali pun Al harus kena marah bahkan kena pukul Ayah, Al gak peduli Bun. Al bakal tetep kesini buat Bunda karna bagi Al cuma Bunda satu-satunya orang yang selalu bisa ngertiin keadaan Al dan tentunya cuma Bunda yang paling Al sayang. Bunda orang paling berarti buat Al, Al sayang Bunda." ucap panjang Alexis seraya memeluk Briva erat.

Beginilah Alexis, cowok yang selalu dikenal dengan wajah datar, sikap dingin, kejam dan juga tak pandang bulu untuk melawan siapa pun tapi bila sudah di hadapan Briva-bundanya Alexis akan berubah menjadi Alexis yang manja, ramah, baik dan selalu menunjukan sisi yang berbeda ketika ia berada di hadapan Bundanya dengan ketika ia berada diluar.

"Bunda juga sayang kamu, makasih ya Al." ucap Briva mengelus puncak kepala Alexis membuat cowok. Setelah beberapa menit Briva melepaskan pelukannya dan menatap Alexis.

"Bunda bosen tau setiap kamu kesini pasti sendiri." ucap Briva sedikit protes.

"Biasanya kan Al emang sendiri Bun." ucap Alexis menatap Briva.

"Ya justru itu Bunda bosen, kamu cepet cari pacar dong terus ajak main kesini biar Bunda ada temennya." pinta Briva membuat Alexis terdiam.

"Kamu ini gak bosen apa, padahal Bunda seneng banget bisa ngelahirin kamu yang ganteng, pinter juga. Bunda pikir kamu bakal cepet punya pacar, tapi sikap kamu malah cuek jadi susah deh buat punya pacar."ujar Briva.

"Bunda ngomong apa sih jangan ngaco deh, mending Bunda istirahat aja sekarang." ucap Alexis sedikit kesal membuat Briva tersenyum jahil.

ALEXIS |Lengkap|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang