22

588 74 2
                                    

"Luna, bangun ih nenek manggil, katanya harus sarapan bareng," dengan sedikit kesal Radika membangunkan Luna, yang mana gadis itu sama sekali tak bergeming saat sang kakak sepupu menggoyangkan tubuhnya, bahkan ia hanya menarik selimut untuk menutupi seluruh badannya, enggan untuk bangun saat dirinya masih begitu mengantuk.

Radika tak kehabisan ide, ia harus membangunkan Luna bagaimana pun caranya, bahkan ia tak segan untuk ke kamar mandi mengambil segayung air dan tanpa berpikir panjang ia menyirami Luna yang mana sukses membuat gadis itu terbangun.

"KAK RADIKAAAA!" teriak Luna histeris kala melihat Radika hanya tertawa sembari memegangi perutnya itu.

Ingin sekali Luna mencakar wajah Dika saat ini, bagaimana bisa lelaki itu tanpa berpikir panjang terlebih dahulu sebelum menyiraminya? Sekarang lihat bukan hanya Luna saja yang basah tapi tempat tidur, bantal dan selimut gadis itu pun harus kena imbasnya. Dengan wajah yang ditekuk dan tatapan tajam yang ia berikan kepada sang kakak sepupu, Luna beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi. Sedangkan suara tawa Radika menggelegar membuat Luna semakin kesal saja.

Sedangkan kini di lantai satu Olivia hanya menghela nafas, ia mulai memaklumi tingkah laku kedua sepupu itu, sesekali ia melempar senyum manis pada Haikal, Glen, Regam, Mel, dan Salsa, yang mana kini mereka tengah duduk di meja makan, menunggu Radika dan Luna untuk sarapan bersama.
   
Hari ini Olivia ingin mengajak anak-anak itu untuk berlibur selama dua hari di vila keluarganya yang sedikit jauh dari Kota, namun Olivia jamin suasana di vila akan membuat anak-anak itu nyaman dan bisa menyegarkan otak mereka, terlebih lagi dengan Radika dan teman-temannya yang tidak lama lagi akan melangsungkan ujian nasional.
   
Dengan omelan yang terdengar Luna turun dari lantai satu sembari sesekali memukuli lengan Dika yang hanya bisa tertawa, ia masih merasa lucu mengingat Luna yang seperti kucing basah setelah di siram air.
   
"Nenek, masa Ka Dika nyiram aku, kan tempat tidur aku jadi ikutan basah," lapor Luna sembari menghentakkan kaki dengan ekspresi kesal namun terlihat lucu di mata yang lainnya.
   
"Salah dia sendiri nek, susah banget di bangunin, heran aku dia cewek apa kebo sih," Dika melakukan pembelaan diri sembari duduk di samping Glen yang mana hanya menatap keduanya dengan sedikit keheranan.
   
"Ya kan hari ini gak sekolah jadi Lun—"
   
Ucapan Luna tertahan saat irisnya bertemu dengan iris hitam kelam milik Haikal, sial harus sepagi ini kah jantungnya berolahraga? Menyadari kehadiran Haikal dan yang lainnya membuat Luna tak melanjutkan ucapannya itu, ia lebih memilih untuk duduk di samping Salsa yang mana gadis itu menertawainya sejenak sebelum ia fokus pada sarapannya kala melihat tatapan tajam Luna.
   
"Hari ini kita mau ke villa," jelas Mel membuat Luna melihatnya dengan tatapan bingung.
   
"Habisin sarapan kalian, terus kita berangkat, kalian duluan ke villanya, nenek nyusul setelah nyelesaiin pekerjaan," sahut Olivia yang dibalas anggukan dari Dika dan yang lainnya, sedangkan Luna hanya menatap mereka dengan tatapan penuh tanya.
   
"Serius mau ke villa?" bisik Luna pada Salsa.
   
"Hooh, besok malam balik"
   
Luna hanya mengangguk mendengar itu, karena rasa penasarannya sudah terjawab kini ia pun memakan sarapannya dengan lahap, tak perduli jika sesekali Haikal melirik ke arahnya, ia hanya ingin mengisi amunisi tenaganya sebelum beraktivitas terlebih lagi kadang-kadang jantungnya suka olahraga tiba-tiba kalau bertatapan dengan sang kekasih.

***
   
"Tahu tidak, sebelum lo turun untuk sarapan lo jadi bahan pembicaraan?" bisik Salsa saat baru saja masuk ke kamar yang akan ia tempati bersama Luna sampai besok malam.
   
Luna yang sudah lebih dulu menghempaskan tubuhnya ke ranjang pun, segera melihat Salsa dengan tatapan penasaran, tentu saja ia tidak tahu sebab dirinya tidak berada di meja makan kala itu. Melihat ekspresi Luna, dengan senyuman menggoda Salsa mendekati gadis itu bahkan ikut berbaring disampingnya sembari menatap Luna dengan sedikit jahil.
   
"Apaan sih?"
   
"Lo semalam tidur bareng Haikal?"
   
Mata Luna sukses membulat, membuatnya berpikir sejenak tentang pertanyaan Salsa, hingga ingatannya kembali ke saat Haikal datang semalam ke rumahnya, awalnya mereka sempat nonton bersama sembari sesekali bercerita tentang film action lainnya, hingga Luna menyadari kalau saja Haikal sudah tertidur pulas dan ia kembali melanjutkan tontonannya dan setelah ia merasa mulai mengantuk ia pun mengambil posisi terbaik, menyandarkan kepalanya ke sofa dengn posisi Haikal yang masih tertidur di pahanya itu. Hanya sebatas itu saja, setelahnya ia lupa.
   
"Ia sih, gue ama dia ketiduran di sofa pas lagi nonton," jawab Luna dengan ekspresi santai, membuat Salsa mencubit lengan Luna pelan, jangan lupakan senyuman menggoda Salsa yang semakin gencar ia perlihatkan.
   
"Lo yah, kok bisa? Setahu gue semalam Haikal izin mau keluar, terus dia gak balik-balik lagi. Eh pasa Dika pulang, guess what? Dia ngelihat lo berdua udah tidur kayak anak kucing, gemesin tahu gak, dia bahkan ngirim fotonya ke grup chat, nenek aja sampai senyum-senyum sendiri pas ngelihat kalian berdua, akhirnya Dika ngangkat lo ke kamar sedangkan Haikal dibangunin sama nenek untuk pindah ke kamar Dika," jelas Salsa dengan nada yang begitu bahagia, Luna mencoba untuk mencari ketertarikan dari cerita itu, namun tetap saja menurut Luna itu sedikit biasa saja, kenapa harus di gosipkan?.
  
Hingga Salsa memperlihatkan foto Luna dan Haikal semalam, seketika sneyuman Luna terlukis ia tak tahu jika dirinya dan Haikal terlihat begitu menggemaskan jika tertidur seperti itu.
   
"Untung lo berdua tidurnya di depan TV, ruang terbuka coba di kamar, udah di nikahin lo berdua," dengan nada sarkas Salsa berucap, membuat Luna melemparkan bantal ke arah gadis itu.
   
Sedangkan kini Haikal tengah bermain game bersama yang lain, mereka mencoba menghabiskan waktu dengan game online itu, suara mereka memecah keheningan. Kelimanya begitu terlalu asik, hingga Rakamel memulai pembicaraan random yang membuat Haikal dan lainnya melihat ke arahnya sesaat.

Aluna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang