23

538 65 2
                                    

"Dek, kata nenek dia gak jadi datang. So kita aja yang liburan tapi kata nenek gak boleh main jauh-jauh," teriak Dika yang baru saja masuk ke villa dengan sekotak besar berisi bahan makanan. Setelah menelfon Dika kalau saja dia—Olivia—tak bisa hadir, ia pun mengirimkan bahan makanan untuk Dika dan teman-temannya itu.

Luna yang baru saja turun dari lantai dua dengan pakaian santainya hanya mengangguk, lalu berlari untuk membantu Dika. Sedangkan Mel dan Glen tengah sibuk di dapur keduanya mengajukan diri untuk memasak siang ini, Haikal yang sibuk meracik minuman segar untuk dirinya dan yang lain. Dan Regam? Ia tengah sibuk bermain di kolam bersama Salsa, biarkanlah sepasang kekasih itu menghabiskan waktunya. Setidaknya itulah yang dikatakan Glen kala mencari keberadaan Regam dan Salsa.

"Lun, coba cek nenek ada ngirimin kue gak?" tanya Haikal pada sang kekasih yang hanya dibalas anggukan pelan.

Gadis itu segera membuka box yang lain dan mendapati beberapa kue kering, snack dan buah. Ia pun membawa box itu ke arah Haikal, mereka begitu sibuk dengan aktivitas masing-masing, suara musik yang di stel Dika membuat suasana hati mereka pun membaik. Sesekali suara pertengkaran Mel dan Glen menggelegar hanya karena mempermasalahkan resep makanan, dan Dika mengambil kameranya segera dan memotret momen itu.

"Coba rasa," suruh Haikal sembari memberikan segelas minuman yang ia racik, Luna yang duduk di depan lelaki itu sembari menopang dagu dengan cepat mengambil gelas yang masih di pegang oleh Haikal.

Sejenak berpikir, "Rasanya sama, kayak sirup yang lain. Tapi manisnya udah pas," Haikal tersenyum puas mendengar jawaban Luna. Setelahnya ia memberikan sepiring buah di hadapan Luna dan memberi kode pada gadis itu untuk mengupas beberapa buah untuk mereka santap.

Suasana di villa keluarga Luna itu benar-benar ramai akan suara anak muda yang sesekali bercerita, tertawa bahkan menggosip. Luna yang sekali lagi melihat sisi lain Haikal hanya bisa takjub dengan lelaki itu yang begitu telaten menyiapkan makanan ringan, cake bahkan sesekali mencicipi masakan Glen dan Mel kala di minta. Tak hanya itu di mata Luna, Haikal yang serius dengan sesuatu begitu menggoda, hingga ia pun berinisiatif untuk mengambil gambar Haikal secara diam-diam. Toh, Haikal juga sering melakukan itu.

"Gue lapar!" teriak Salsa dari balik kolam, membuat Mel memberikan tatapan tajam dengan pisau yang ia pegang, kala melihat Salsa yang berada di pinggir kolam sembari memperlihatkan wajah memelasnya. Aktivitas Salsa dan Regam bisa kelihatan dari dapur, mengingat dinding dari dapur ke kolam itu merupakan dinding kaca, jadi aktivitas mereka pun terpantau.

"Mau buah?" tanya Luna pada Salsa tanpa bersuara, yang segera diangguki gadis itu.

Setelah melihat respon Salsa, Luna beranjak membawa sepiring buah dan Haikal membawa secerek sirup dan beberapa gelas. Senyuman Luna mengembang dan melemparkan tatapan menggodanya pada Salsa, kala gadis itu tengah mandi bersama dengan sang kekasih, bahkan sesekali melakukan skinship yang bisa membuat Glen dan Mel kepanasan melihatnya.

"Puasin neng bermesraannya, pulang dari sini lo gak bisa mandi bareng lagi," sindir Luna yang mendapatkan pukulan kecil di betisnya, saat ia berjongkok di depan Salsa menyimpan sepiring buha di depan gadis itu.

Regam hanya tertawa menanggapi ucapan Luna, ia bahkan mendekati Salsa dan memeluk gadis itu, juga memberikan ciuman di pipi dengan maksud menggoda Luna dan itu berhasil saat seorang Aluna Maisie memberikan tatapan risih dengan senyuman mengejek.

"Bukan cuman lo doang yang bisa meluk, gue juga bisa," sahut Haikal setelah menyimpan bawaannya itu di meja.

"Coba gue pengen lihat," Regam sengaja memprovokasi Haikal, dan lelaki itu hanya tersenyum mengejek.

Aluna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang