39

403 65 31
                                    

Haikal menatap layar ponselnya dengan decakan kesal yang berulang kali lolos dari bibirnya, ia menghubungi Luna namun ponsel gadis itu tak aktif membuat ia tak tenang, bagaimana tidak pesan terakhir yang dikirimkan Luna berhasill membuat Haikal ketakutan, kata putus yang diucapkan Luna membuat Haikal bertanya ada apa dengan gadis itu. Winda yang melihat kegelisahan Haikal pun hanya bisa memberikan tatapan penuh tanda tanya, yang mana hanya dibalas dengan gelengan dari Haikal, ia enggan untuk menceritakan hal itu pada Winda, hingga irisnya menangkap siluet Luna yang keluar dari studio.

"Luna?" gumam Haikal, ia mencoba untuk menajamkan penglihatannya itu, namun ia tak yakin sebab yang ia tahu Luna masih berada di Bali, mungkin orang yang mirip itu saja.

"Selamat atas hubungan lo berdua," ucap Nesta yang berdiri di samping Winda, jangan lupakan senyuman mengejek yang ia perlihatkan sebelum akhirnya Sheina mendorong tubuh Nesta agar melanjutkan langkahnya.

"Terima kasih karena telah membuka mata Luna dengan sendirinya, congratulation lo berdua berhasil menghancurkan hati Luna, sangat hancur," sambung Sheina, Haikal yang mendengar itu pun dengan sigap berdiri dan mengejar gadis yang ia lihat tadi.

Sial, lo kenapa goblok begini Haikal? batin lelaki itu dengan langkah yang terburu-buru. Ia ingin memastikan jika siluet yang tadi ia lihat bukanlah Luna, setidaknya biarkan ia menjelaskan semuanya walaupun ia tahu ini mungkin terlambat. Sedangkan Luna mencoba menahan air matanya itu, ia berlari keluar dari mall dengan secepat mungkin ia ingin sampai ke rumah menenangkan pikirannya tentang apa yang ia lihat.

Haikal mengusap rambut Winda, sesekali mencium tangan gadis itu tepat di depan mata Luna sendiri. Bagaimana bisa ia akan baik-baik saja dan duduk dengan diam setelah semua itu, hati Luna bukanlah terbuat dari kertas, ia tak sanggup berlama-lama di dalam ruangan yang sama dengan sepasang kekasih baru itu.

Seketika sekelibat momen antara dirinya dan Haikal terputar bagaikan kaset rusak, mulai dari awal pertemuan mereka, bagaimana Haikal yang mencoba untuk membuat Luna jatuh cinta padanya, menjalin hubungan yang sehat, memperlakukan Luna bagaikan seorang ratu sebelum akhirnya lelaki itu berubah setelah kehadiran Winda, awalnya Luna berpikir itu wajar mungkin Haikal capek, tapi nyatanya? semua dugaan Luna salah, lelaki itu bukan lelah dengan hubungan mereka namun karena Haikal sudah menemukan hati lain selain Luna.

"Luna di sini?" tanya Haikal pada Nesta yang menyusul langkah lelaki itu, bukannya menjawab Nesta hanya mengedikkan bahu tak tahu jangan lupakan tatapan datarnya membuat Haikal yakin jika Luna ada di tempat yang sama dengan mereka.

"Gue ngerelain dia kal karena gue percaya lo bisa nge-treat dia lebih baik dibanding gue, dia bahagia sama lo, tapi nyatanya? bangsat lo," maki Nesta sembari melepaskan tangan Haikal dari bajunya.

"Jadi ini pacar yang dimaksud Winda? cowok yang hampir buat dia gila selama ini? Aaa gak nyangka gue dia bisa ngerebut lo dari orang seperti Luna," lanjut Esar kali ini ia memberikan tatapan meremehkan pada Haikal dan Winda yang menatap ke arahnya dengan penuh amarah.

"Gue salah menilai lo kal, salah banget padahal jujur gue senang ngelihat lo sama Luna, lo berdua sepemikiran dengan tingkah laku yang nyambung, lo berdua berhasil membuat ekspektasi gue tentang couple goals itu terealisasikan, tapi sayang ternyata lo masih belum bisa membuat Luna berpikir kalau lo pantas untuk dia perjuangin kal," sambung Sheina, ia kecewa pada lelaki itu, bayangkan saja Sheina yang tidak memiliki hubungan spesial dengan Haikal bisa sekecewa itu, bagaimana dengan Luna?

***

Dengan langkah yang terburu-buru Luna memasuki rumah dengan air mata yang sudah lolos sedari tadi, ia berjalan tanpa memperdulikan Bik Nia yang terkejut akan kehadirannya, suara Radika menyapa indra pendengaran Luna yang membuat gadis itu semakin tak bisa menahan isakannya, ia naik ke lantai dua dengan wajah yang penuh amarah, hingga tepat ia menginjakkan kaki di lantai dua ia berjalan ke arah Radika, Mel, Regam dan Glen yang terkejut akan kehadirannya itu.

Aluna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang