Dengan pakaian casual bernuansa cream dan putih yang melekat pada tubuhnya, Aluna memasuki pekarangan rumah Haikal. Senyuman merekah di wajahnya mengingat hari ini ia akan mengecek ruangan yang akan ditempati selama ujian SBMPTN di universitas tempat dimana Haikal dan anak lainnya melanjutkan pendidikan.
Aura positif gadis itu membuat Ayah Haikal yang tengah bersantai di ruang keluarga hanya bisa tersenyum ramah, kala Aluna masuk setelah memberi salam. Setelah menjalin hubungan dengan Haikal Mahardika, Luna mulai akrab dengan keluarga lelaki itu, begitupun sebaliknya.
Memang awalnya Luna sedikit canggung ketika harus melakukan pendekatan, namun siapa sangka kedua orang tua Haikal menerimanya dengan baik, bahkan lebih menyayangi Luna dibanding Haikal yang notabenenya adalah putra mereka. Kata Ibu Haikal, ia juga terkadang lelah dan pusing sendiri menghadapi tingkah laku absurd dari sang putra.
"Haikal mana om?" Tanya Luna setelah duduk di depan sang calon mertua dengan senyuman ramah.
"Belum bangun dia, katanya hari ini ada kuliah pagi, tapi udah dibangunin sama mamanya masih juga gak mau bangun," jawab Ayah Haikal yang mendapatkan anggukan mengerti dari Luna sebagai respon.
"Luna naik yah ke atas?" Izin Luna, ia tak mungkin langsung masuk ke kamar sang kekasih dengan seenak jidat. Setidaknya Luna masih punya rasa malu dan sopan santun.
"Ia kebetulan mamanya juga lagi bangunin tuh anak"
Mendengar itu, Luna segera bangkit dari duduknya menuju lantai dua, dimana kamar Haikal berada. Setiap anak tangga yang Luna lewati, ia mulai mendengar samar suara Ibu Haikal yang mengoceh dan itu membuat Luna menebak jika Haikal belum juga bangun dari tidur panjangnya.
Memangnya lelaki itu tidur jam berapa, hingga sulit bangun di jam seperti ini, emm sebenarnya untuk taraf perkuliahan bangun pagi memang sedikit susah, sebab jarang pula ada mata kuliah pagi, terlebih di jam 7:30 pagi. Perkuliahan Haikal biasanya dimulai paling cepat jam 9. Namun hari ini, entah karena apa dosen yang mestinya memberikan mata kuliah di jam 9 meminta mereka untuk datang jam 8, dan hal itu sudah di informasikan Haikal pada seluruh anggota keluarganya dan Luna.
Lelaki itu sengaja menginformasikan hal tersebut sebab, ia sendiri pun tak yakin bisa bangun di jam 7, ayolah Haikal tipe orang yang sulit untuk bangun pagi. Selama SMA saja ia berterima kasih kepada sang kakak, karena selalu memiliki berbagai macam cara untuk membangunkan Haikal tepat waktu.
"Eh Luna, syukurlah gantian yuk bangunin Haikal, tante udah capek sendiri, Gwenlie yang biasanya bangunin Haikal udah ke kampus pagi-pagi banget," curhat Ibu Haikal yang mendapatkan kekehan dari Luna.
Tanpa menunggu respon Luna, Ibu Haikal beranjak meninggalkan kamar sang putra, sebelumnya ia menepuk pundak Luna pelan dengan kilatan mata yang memberikan semangat. Lucu, keluarga Haikal begitu lucu mereka suka bermain-main namun disaat serius, wah Luna sampai lupa jika keluarga itu adalah keluarga yang humoris
"Kal," panggil Luna sembari menyibak selimut lelaki itu, dan memperlihatkan Haikal yang hanya mengenakan boxer berwarna hitam. Sesaat Luna menghela nafas berat sebelum memutar kedua bola matanya malas.
"Kal, lo kan janji mau nganterin ke kampus ngecek ruangan loh jam 8," sahut Luna yang kali ini menarik tangan lelaki itu untuk segera bangun.
Haikal hanya bergumam tak jelas, sebelum akhirnya ia menepis tangan Luna, hal yang membuat Luna kesal sendiri. Ini bukanlah pertama kalinya gadis itu membangunkan Haikal, namun entah mengapa caranya selalu berbeda setiap kali. Sesaat ia menaikkan satu alisnya seraya berpikir.
"Semalam lo tidur jam berapa sih? Lo kan udah janji, ya sudahlah tidur aja lagi gue pergi aja sendiri. Tapi lo ingat jam 9 lo ada matkul," Luna berucap dengan nada yang sedikit ketus, bahkan ia menghentakkan kakinya seolah-olah beranjak meninggalkan kamar lelaki itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aluna [COMPLETED]
Teen FictionAuthor: DYALOVAA Aluna Maisie seorang gadis yang baru saja menginjakkan kakinya di Jakarta, harus dikejutkan dengan rumor yang beredar jika dirinya adalah kekasih dari seorang lelaki bernama Haikal Mahardika. Sosok yang bahkan tak pernah ia temui, t...