6

1.1K 128 0
                                    

"Kenapa sih?" tanya Luna kesal, saat Salsa terus mengulangi aktivitasnya itu.

Sedikr memajuhkan wajahnya ke dekat Luna, "Lo tahu, tiga cewek di arah jam 9? Cewek yang di tengah itu mantannya Haikal," bisik Salsa, membuat atensi Luna teralihkan ke arah kirinya, dan mendapati tiga cewek tengah berjalan sembari tertawa. Aktivitas yang sama seperti Haikal dan teman-temannya.

Melihat ke arah Salsa, "Terus? Hubungannya dengan gue apa?" tanya Luna pelan, namun dengan nada yang menantang.

"Adalah, lo kan sekarang di kenal sebagai pacarnya Haikal, otomatis lo ada hubungannya dengan dia, btw dia kakel," jawab Salsa dengan berbisik, membuat Luna mengangguk sejenak. Sebelum berdiri dan pergi, tepat saat Viona sampai di tempatnya itu.

Kelakuan Luna membuat Salsa melongo, dan Viona tersenyum kecut. Haikal dan yang lain hany terdiam, melihat bagaimana sikap Luna saat Viona menghampirinya, cukup tidak sopan pada kakak kelas, itulah yang di lihat oleh murid yang melihat aksinya itu.

Sedangkan Luna? Ia hanya berjalan tanpa beban, dia tak mengetahui jika saat dirinya beranjak Viona menghampirinya, ia benar-benar tak tahu. Maka dari itu dengan santainya ia berjalan. Namun baru sekitar lima langkah, ia berbalik memastikan jika Salsa ikut dengannya. Dan pemandangan yang ia dapati, membuatnya tersenyum kecut.

"Lo tahu gak sih yang namanya sopan santun?" ucapan itu berasal dari bibir ranum seorang Viona, membuat Luna melirik ke arah kiri kanannya. Penasaran dengan siapa yang di ajak bicara oleh Viona.

Menunjuk dirinya sendiri, "Gue? Kalau ucapan lo itu untuk gue, maka gue jawab of course i know what manners are," jawab Luna dengan senyum manisnya. Tak tahu jika Salsa ketakutakan akan respon Viona nantinya.

Tersenyum, "Karena lo pacarnya Haikal, jadi lo ngelunjak?" ucap Viona yang saat ini melangkah maju.

Luna yang sama sekali tak mengerti situasi, hanya terdiam sembari memberikan ekspresi tenang. Sedangkan Radika mulai kepanasan, ia masih memantau dari tempatnya. Namun jika Viona mulai main fisik, ia berjanji dalam hatinya tak akan tinggal diam.

"Bahkan ngomong ke gue pake 'lo'? Gue bukan teman sebaya lo by the way," lanjut Viona sembari menyibak rambut Luna ke belakang.

Tersenyum, "Yang duluan siapa? Anda baik saya baik, kalau mau di hargai, budayakan untuk menghargai orang lain terlebih dulu," balas Luna sembari menyingkirkan tangan Viona dari rambutnya.

Untuk sesaat keduanya hanya saling menatap tanpa ada yang bersuara. Entah setan apa yang merasuki Luna, hingga ia berani seperti itu. Apakah karena Radika tengah melihatnya atau karena memang ia ingin. Tangan Luna bergerak dan menunjuk ke arah Haikal, senyumannya benar-benar meremahkan seorang Viona, dan itu membuat gadis dengan surai coklat itu tak terima.

"Lelaki yang duduk di sana, terima kasih karena sudah mengikhlaskannya menjadi mantanmu, jadi gue bisa milikin dia tanpa beban," ucap Luna dengan senyum manis lalu beranjak begitu saja dari tempatnya.

"Gila, dia duluan yang manggil gue dengan kata 'lo' eh malah ngomong gue gak punya sopan santun? Gila," gumam Luna setelah berbalik untuk meninggalkan Viona dan teman-temannya.

Matanya menatap kesal kesembarang arah, bahkan dalam hati ia memaki Haikal habis-habisan, karena lelaki itu ia harus berhadapan dengan sang primadona sekolah. Jujur, Luna tak ingin mencari masalah dengan siapa pun, ia hanya ingin kehidupannya selama enam bulan di Jakarta berjalan mulus tanpa masalah. Namun sepertinya itu hanyalah angan yang tak tercapai.

***

Radika memainkan remot yang ia pegang, mencoba mengalihkan perhatian saat matanya tengah menatap Luna dengan sembunyi-sembunyi. Takut jika gadis itu mendapatinya, sedangkan Luna hanya bisa memandang layar ponselnya dengan raut kesal. Membuat Radika terdiam, ia tak ingin membangunkan nenek sihir dalam diri Luna. Hingga suasana hening itu tergantikan dengan keributan dari suara empat lelaki yang baru saja memasuki rumah nenek Luna. Sontak membuat Radika dan Luna berbalik secara bersamaan, memastikan siapa yang datang.

Aluna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang