TINAAR || 10

710 119 8
                                    

🍩🍩🍩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍩🍩🍩

"Abang,ini hp nya bunyi terus loh berisik banget, ganggu Caca belajar," pekik bocah itu.

Arga datang sambil mengacak-acak rambutnya yang basah dengan handuk agar cepat kering, lalu mengambil ponselnya dan mengecek apa yang sedari tadi berbunyi.

Ia membelalakan matanya kala membaca sederetan pesan yang masuk. "Ibu," panggil pria itu seraya berlari kedapur untuk menemui sang Ibu.

"Bu, ini liat deh Bu," heboh pria itu sembari menyodorkan ponselnya kepada Rina.

"Apa si Bang," ucapnya lalau mengambil ponse itu, membaca apa yang Arga tunjukan, "Ya ampun Alhamdillah,itu mereka pesen donat kamu semua?"

Arga mengangguk, "Alhamdulillah. Ibu harus bantuin aku ya, ini ada 25 orang yang pesen."

Rina tersenyum senang, "Pasti Ibu bantu."

"Hey anak kecil, Bang Arga ngga bisa bantu kalian dulu nih."

Semua bocah yang ada dirumahnya menoleh, "Loh kenapa Bang?" tanya Riko.

"Abang mau belanja, ini kalo kalian mau donat makan aja ya," sahutnya sembari menyodorkan sepiring donat kepada bocah itu.

Riko tersenyum sumbringah, "Oke deh nggak masalah, gih sana belanja Bang." usir Riko sembari mengambil satu donat dari piring.

Caca mendelik, "Dasar nggak sopan," sungut gadis itu sembari menatap tajam Riko.

"Belajar yang bener," ucap Arga lalu melangkah pergi keluar rumah.

🍩🍩🍩

Seorang pria tampan sedang berkutik didapur tepat jam 3 pagi, ia sudah harus membuat donat pesanan semua pelanggannya hari ini.

"Duh sibuk banget ya gantengnya Ibu," ucap Rina yang baru saja bangun dan langsung menuju dapur untuk membantu putranya.

Arga menoleh, "Loh kok Ibu bangun?"

"Mau bantuin kamu lah," sahutnya lalu mulai membentuk satu persatu adonan menjadi donat.

Setelah beberapa menit dilanda keheningan, Rina mulai membuka suara, "Ibu ditawarin kerja Ar."

"Sama siapa?" tanyanya sambil menggoreng adonan donat yang sudah dibentuk tadi.

"Sama tantemu di Jogja," sahut Rina membuat Arga menoleh seketika. "Ibu mau kerja di Jogja ninggalin aku sama Caca?"

Rina menatap anaknya itu . "Kita butuh uang Ar, biaya sekolah adik kamu aja udah nunggak 3 bulan ini. Mau dapet uang dari mana?"

ARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang