TINAAR || 19

541 100 1
                                    

🍩🍩🍩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍩🍩🍩

"Arga," panggil Rina.

Arga menoleh, "Iya Bu, kenapa?" tanyanya lalu kembali fokus menhadap cermin.

"Ini kita jalan-jalan uangnya dari mana?"

"Katanya Tina yang nanggung, tapi nanti Arga ganti kok Bu, kalo udah ada uangnya," jelas pria itu.

Rina tersenyum tipis, "Caca kamu udah siap?"

Caca keluar dari kamarnya, "Udah Bu."

"Cantiknya putri Ibu," puji Rina sambil tersenyum senang.

"Assalamualaikum." salam Tina yang muncul didepan pintu.

Rina, Arga dan juga Caca menoleh, "Waalaikumsalam," sahut mereka kompak.

"Udah siap belum?" tanya gadis itu.

"Udah kok, ayo Caca sini sama Ibu," ajak Rina lalu menggandeng lengan putri kecilnya.

Tina tersenyum, "Mobil aku parkir didepan pos ronda Bu, gapapa kan jalan dulu kedepan?"

"Ih gapapa atuh, Ibu mah udah biasa jalan kaki," jawab Rina.

Tina terkekeh pelan. "Ibu sama Caca duluan aja, Arga mau ngobrol dulu sama Tina," kata Arga.

Rina mengangguk, lalu menoleh kearah Tina dan tersenyum,"Ibu duluan ya neng baik."

Tina mengangguk, lalu menatap Arga saat Rina sudah pergi, "Kenapa?"

"Uang kamu nanti ganti pake gaji saya aja, jadi nanti saya ngga usah digaji selama sebulan," kata Arga.

Gadia itu mengernyit, "Ih apaan sih? Gausah diganti, gue ihklas kok Ar, buat gaji ya beda lah nggak bisa dipotong-potong gitu."

"Tapi saya nggak enak sama kamu Na, kemarin saya udah dikasih uang sama Bunda kamu waktu dicopet itu," jelas Arga.

"Ya berarti itu rezeki lo, gausah di ganti ah. Gue juga ikut main nanti," ucap Tina lalu pergi terlebih dahulu meninggalkan Arga yang menghela nafas berat.

Arga berbalik, menarik knop pintu dan menguncinya, lalu ia bergegas menyusul Tina.

🍩🍩🍩

"Kak Nana, pacaran sama Abang ya?" tanya Caca ditengah-tengah perjalanan mereka menuju dufan.

Gadis itu mengerjap, "Nggak kok,cuma temen biasa aja."

"Padahal cocok loh."

"Nggak boleh gitu ah, kasian Kak Nana nya jadi malu," kata Rina sambil terkekeh.

ARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang