🍩🍩🍩
BRAK
Suara gebrakan pintu membuat semua murid kelas 12 Ipa 1 tergelonjak kaget, begitu pula dengan tiga pria yang sedang mengobrol ria di pojok ruangan.
"Gue nggak mau tau, lo batalin perjodohan konyol ini!" geram Tina dengan wajah kesal.Alan tersenyum seraya berdiri, "Tenang sayang."
Tina menghempaskan tangan pria itu kasar, "Jijik gue denger lo ngomong so manis gitu." ketusnya, "Lo yang ngerencanain semua ini Al, gue mau lo udahin pemikiran konyol lo itu!"
Alan menggidikan bahu, "Gue nggak mau. Lo bakal tetep jadi milik gue Na."
"Apa sih anjir!" sungutnya seraya mendorong dada Alan cukup keras, ia menatap kedua sahabat Alan, "Le,Bi. Temen lo stres nih, bawa ke RSJ gih."
Alan melirik kedua temanya yang hanya diam tanpa berkomentar membuat ia terkekeh lalu menatap Tina, "Udah bel tuh, kamu nggak mau masuk kelas? Atau mau aku anter?"
Tina mendelik tak suka, ia segera keluar dari kelas itu dengan perasaan marah. Sebenarnya apa yang direncanakan cowo itu?
"Na,lo dari mana?" tanya Syakila kala gadis itu duduk disebelahnya.
Tina menoleh kebelakang, mendapati Arga yang sedang fokus membaca buku. "Kil," panggilnya dengan pelan.
"Hmm kenapa?" tanyanya seraya ikut menoleh menatap Arga sebentar.
"Gue suka sama dia," bisik Tina seraya menunjuk Arga dengan lirikan mata.
"Hah suka sama siapa?" pekik Syakila terkaget-kaget, Tina gelagapan kala semua murid kelasnya menatap mereka penuh tanya.
Tina menatap Arga yang juga sedang menatapnya, ia terkekeh hambar lalu membekap mulut Syakila dengan perasaan dongkol.
"Berisik anjir pelan-pelan," sungutnya seraya berusaha untuk tenang.
Syakila meneguk ludahnya susah payah, ia melihat kesekitar seraya tersenyum canggung.
"Suka sama Hasan maksud lo?" tanya Syakila sedikit berbisik.
Tina mendelik seraya memukul pundak Syakila dengan kasar, "Bukan bego! Kalo gue suka sama tu cowo nanti temen gue nangis."
"Siapa maksud lo? Gue?" tanya Syakila yang merasa tersinggung.
Tina menggidikan bahunya, "Yakali Salma, kan nggak mungkin."
Syakila mendelik, ia menghela napas kecil. "Buru ah terus siapa yang lo suka?"
"Yang duduk di sebelah doi lo."
"Doi gue?" tanya Syakila yang diangguki oleh Tina, "Arga?"
Tina mengangguk, "Lo mengakui ya kalo doi lo itu Hasan?" tanyanya membuat Syakila terbengong.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Arga adalah pria SMA yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ternama di Jakarta dengan kondisi ekonominya yang kurang memungkinkan. Menjadi anak pertama dengan kondisi tulang punggung keluarga sudah tidak ada membuat Ar...