🍩🍩🍩
Tina, Salma, Syakila, dan Bunda Lila sedang di rumah sakit, tempat dimana Arga sedang dirawat.
Ihksan dan Hasan sedang mencari orang yang menabrak Arga. Karena sudah terekam oleh kamera pengawas, mereka harus mencari plat nomor yang sama persis seperti yang ada di CCTV.
Tina yang terus menangis tanpa henti, dan Salma yang berusaha menenangkannya.
"Berdoa aja Na, semoga Arga gapapa." ucap Salma seraya mengelus-elus pundak gadis itu.
Dokter keluar dari ruang ICU, Lila yang melihat itu segera menghampirnya.
"Dok gimana dengan kondisinya?" tanya Lila dengan mata sembab.
Dokter itu membuka masker medis nya, "Apa Ibu keluarga pasien?"
Tina menoleh, ia segera berlari menuju Lila.
Lila menghapus air matanya, "Saya... saya walinya." jawab Lila.
"Pasien mengalami kerusakan jantung yang cukup parah. Kami membutuhkan donor jantung sesegera mungkin untuk oprasi transplantasi jantung. Pihak rumah sakit sedang berusaha menemukan orang yang ingin mendonorkan jantungnya untuk pasien. Saat ini kami hanya bisa berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa pasien." terang dokter itu lalu kembali masuk kedalam.
Tubuh Tina membeku. Lila membekap mulutnya tak percaya. Ia menoleh menatap putrinya prihatin. Tina terduduk dengan pandangan kosong, isak tangis terdengar amat pilu di depan ruang ICU.
Seorang bocah berlarian dengan tangis pijar sambil memanggil-manggil nama Abangnya. Tina menoleh kearah dimana Caca sedang berlari kearahnya. Gadis itu dengan cepat menyeka air matanya dan berusaha keras untuk menahan buliran air itu agar tidak jatuh lagi.
"Kak, Nana. Abang Caca dimana? Abang Caca kenapa? Bang Arga kenapa?" pertanyaan-pertanyaan itu terlontarkan oleh Caca dengan sangat cepat. Sorot matanya yang terlihat rapuh dengan wajah yang sembab, Caca terus menangis setelah diberi tahu bahwa abangnya mengalami kecelakaan.
Tina menarik napas dalam-dalam berusaha untuk tetap tersenyum, "Caca, kesini sama siapa?" tanya Tina berusaha mengalihkan pertanyaan bocah itu.
"Di anter abah," terang bocah itu dengan suara yang sendu.
Seorang pria paruh baya berlari kecil kearah mereka. Dengan wajah cemas ia meraih kepala Caca.
"Ya Allah neng, bikin khawatir aja! Gimana kalo ilang?" cerocos Abah pada bocah itu.
Mata abah langsung tertuju pada Lila, ia segera menghampiri wanita itu.
"Neng yang udah jadi walinya Arga teh?" tanya Abah dengan logat sundanya.
Lila hanya mengangguk, "Ayo atuh bicara sama Abah." ajak Abah.
🍩🍩🍩
Sebelum pulang kerumah, Alan pergi ke bengkel tempat langganan keluarganya. Karena apa yang ia lakukan tadi, membuat body mobilnya sedikit penyok sehingga membutuhkan perawatan khusus.
Setelah mengirim mobilnya ke bengkel, Alan segera pulang naik taxi. Ia tak ingin menunggu supirnya untuk menjemput, karena itu akan memakan waktu lama.
Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai dirumahnya. Setelah sampai, pria itu segera masuk kedalam istana Addison dengan bersenandung kecil.
Vera yang sedang menonton tv mengernyit heran. Jarang sekali putranya bertingkah seperti sekarang. "Abis dari mana Al?" tanya Vera.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Arga adalah pria SMA yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ternama di Jakarta dengan kondisi ekonominya yang kurang memungkinkan. Menjadi anak pertama dengan kondisi tulang punggung keluarga sudah tidak ada membuat Ar...