🍩🍩🍩
Sekarang tepat jam tujuh malam, Tina berada didalam kamarnya tengah asik bermain media sosial. Arga sudah pulang sekitar tiga puluh menit sebelumnya.
"Tina, turun cepet kita makan!" teriak Lila dari bawah.
Gadis itu segera bangun dari posisi rebahannya, lalu menaruh ponselnya diatas kasur, berjalan keluar menuju meja makan.
"Bunda masak?" tanyanya sembari duduk dikursi.
Lila menggeleng,"Ayah kamu beli makan dari luar," sahutnya sembari menyendokan nasi untuk suaminya.
Gadis itu mengangguk kecil lalu menyendokan nasi kedalam piringnya dan lauk pauk lainnya.
Suasana hening selama beberapa menit, hanya terdengar suara sendok dan piring yang bersentuhan.
Bima melirik putrinya, "Gimana sekolah kamu?" tanya Bima memecahkan keheningan.
"Baik-baik aja kok aman," sahut Tina lalu menyuapkan satu sendok makan kedalam mulutnya.
Bima mengangguk-anggukan kepalanya, "Udah ada pacar?"
Tina yang sedang menguyah seketika tersedak setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh sang ayah. Ia segera menuangkan air kedalam gelasnya lalu meneguknya dengan sangat cepat.
Tina menatap ayahnya, "Nana nggak ada pacar, mau fokus belajar buat ujian nanti," katanya.
"Padahal lagi deket sama cowo tuh," sahut Lila mengompori.
Tina mendelik, "Siapa? Nggak ada tuh! Bunda ngarang," bantah gadis itu.
Tina menatap Ayahnya yang juga sedang menatapnya, gadis itu mengehala nafas. "Bunda cuma ngarang yah," ucapnya meyakinkan.
"Kalo bener juga nggak masalah," sahut Bima dengan santai.
"Ih apa sih? Nggak!" bantahnya yang tidak direspon sama sekali.
Tina menghela nafas, "Aku mau kelas tambahan."
Lila mendongak, "Les maksud kamu?" tanya Lila yang fiangguki oleh Tina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Arga adalah pria SMA yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ternama di Jakarta dengan kondisi ekonominya yang kurang memungkinkan. Menjadi anak pertama dengan kondisi tulang punggung keluarga sudah tidak ada membuat Ar...