Kita itu beda.
Kamu mau beli apapun tinggal minta
Kalau saya, mau beli apapun harus bekerja dan berusaha.-Arga-
🍩🍩🍩
🍩🍩🍩
Bel pulang sudah menggema sekitar lima menit lalu, semua siswa-siswi sudah meninggalkan area sekolah dan pulang kerumah masing-masing, tapi tidak dengan Arga.
"Bu, gimana gorengan Arga, abis nggak hari ini?" tanya cowo itu pada Bude kantin.
"Eh Arga, alhamdulillah abis. Bentar ya," jawab Ibu kantin 'Bu Dela' atau siswa-siswi SMA Angkasa lebih sering memanggil wanita paruh baya itu dengan sebutan 'Bude'.
"Nih. Besok banyakin yang cireng ya Ar, tadi banyak yang nanyain soalnya," ucap Bude sambil memberikan uang hasil menitipkan gorengan pria itu.
Arga tersenyum ramah lalu mengangguk, mengambil uang itu dan memasukannya kedalam saku, "Kalo gitu Arga duluan ya Bu."
Arga melangkah keluar dari kantin, tujuannya sekarang adalah pulang untuk sekedar ganti baju lalu pergi lagi untuk bekerja paruh waktu.
Ingatkan kalau Arga adalah tulang punggung keluarga, bukan beban keluarga. Semenjak Alm.Bapak meninggal 3 tahun lalu, Arga tinggal bertiga bersama Ibu dan Adik perempuanya yang baru menginjak kls 2 dibangku Sekolah Dasar.
Uang yang ia hasilkan dari menitipkan gorengan di kantin akan ia berikan kepada Ibunya. Tidak semuanya di berikan, pria itu memberi uang hasil keuntungan berjualannya saja, sementara sisanya akan ia belikan bahan-bahan untuk membuat gorengan lagi sebagai modal.
Jika kalian bertanya, Apakah Arga yang membuat gorengannya? Maka jawabanya adalah Iya. Pria itu setiap hari akan bangun sebelum Adzan Subuh berkemundang agar bisa menyiapkan semua adonan gorengan yang akan ia jual nanti pagi.
Arga berhenti mengayuh tepat dibelakang mobil sport berwarna pink, sama persis seperti mobil yang mencipratinya dengan genangan air tadi pagi. Ia menaruh sepedanya lalu melangkah mendekat ke si pemilik mobil yang sedang sibuk mengotak-atik ponsel seperti sedang menelpon siapapun yang ia kenal.
"Mobil kamu kenapa Na?"
Si pemilik mobil menoleh, menatap malas siapa orang yang bertanya kepadanya. "Lagi parkir," jawab Tina ngasal.
"Oh....saya kira mogok," ujar Arga lugu.
Jawaban yang terlontar dari mulut Arga membuat wanita itu mendelik "Ya itu lo tau kalo nih mobil mogok, masih aja nanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Arga adalah pria SMA yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ternama di Jakarta dengan kondisi ekonominya yang kurang memungkinkan. Menjadi anak pertama dengan kondisi tulang punggung keluarga sudah tidak ada membuat Ar...