🍩🍩🍩
Tina mengguncangkan baju Arga pelan,"Ar,mampir makan dulu yu, gue laper."
Pria itu berhenti mengayuh membuat sepeda yang mereka tumpangi berhenti,"Mau makan dimana?"
Tina mendongak,menatap mata pria itu, "Terserah lo aja."
Bibir Arga tertarik keatas membentuk senyuman kecil. "Yaudah ayo,"ucapnya lalu kembali mengayuh sepeda itu.
Beberapa menit menempuh perjalanan dengan kaki yang naik turun mengayuh tak ada henti akhirnya mereka sampai.
"Nih ngapain kesini?" tanya Tina yang bingung sendiri.
"Katanya kamu laper,yaudah saya bawa kesini buat makan."
"Dipinggir jalan?" tanyanya meyakinnya
Arga mengangguk."Ayo,disini makanannya enak banget. Ini kedai nasi goreng favorit saya, kalo kamu coba pasti ketagihan."
Gadis itu mengangguk saja. "Pak, nasi goreng biasa dua ya."
Mereka duduk disalah satu meja yang kosong, disebelah meja yang mereka duduki ada sepasang suami istri yang sedang menikmati hidangan mereka.
"Ar, lo nitipin donat ke Bude?" Pria itu hanya mengangguk dengan pandangan menatap Tina.
"Besok bisa bikinin khusus buat gue nggak? Sumpah ya donat lo enak banget Ar.Rasanya tu beda, nggak kaya donat lainnya," cerocos Tina penuh semangat.
Donat yang dibuat Arga itu memang enak, teksturnya lembut parah,manis nya tu pas nggak bikin enek sama sekali. Kalian mau coba nggak? Silahkan berhalusinasi.
"Kamu beli donat saya di Bude?"tanya Arga.
Tina mengangguk, "Awalnya gue beli cireng,eh gue liat ada donat terus beli deh lima, pas mau beli lagi ternyata abis," ucap gadis itu.
"Saya baru belajar buat donat seminggu yang lalu sih waktu saya dipecat, dan baru berani sekarang buat dijual, Syukur deh kalo kamu suka " ungkapnya.
Tina seketika mengerutkan keningnya."Dipecat? Lo kerja?"
Arga mengangguk, "Saya kerja paruh waktu, ya itung-itung ngisi waktu luang aja."sahutnya sambil tersenyum tipis.
"Kok bisa dipecat?"
"Karena kecerobohan saya."
"Terus sekarang lo nggak kerja?"
"Saya kerja dibengkel Abah sahabatnya Alm.Bapak."
Tepat saat itu pesanan mereka datang, "silahkan dinikmati jang Arga sama eneng nya."
Tina tersenyum tipis, "Kok kenal sama lo?" tanya gadis itu saat penjual nasi goreng tadi sudah pergi.
"Udah langganan," sahutnya sembari menyuapkan satu sendok kedalam mulutnya.
Tina menatap Arga, "Enak Ar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Arga adalah pria SMA yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ternama di Jakarta dengan kondisi ekonominya yang kurang memungkinkan. Menjadi anak pertama dengan kondisi tulang punggung keluarga sudah tidak ada membuat Ar...