TINAAR || 16

573 108 1
                                    

🍩🍩🍩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍩🍩🍩

Jam sudah menunjukan pukul 06:30, Arga dan Caca bersiap untuk pergi kesekolah mereka.

"Caca ayo berangkat bareng," ajak Riko yang baru saja memberhentikan sepedanya didepan rumah bocah itu bersama Nino dan juga Nina.

"Eh, yaudah Caca berangkat sama temen-temen aja deh Bang," ucapnya yang diangguki oleh Arga.

"Hati-hati ya."

"Siap, Assalamualaikum." ucap bocah itu serempak lalu mengayuh sepedanya meninggalkan rumah Arga.

Arga segera menaiki sepedanya, hari ini sebelum berangkat sekolah ia akan mengantarkan pesanan para pelanggannya, kebetulan masih searah dengan sekolahnya.

🍩🍩🍩

Tiga sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi,mengendarainya sesuka hati. Tepat kala melihat seorang pria sedang mengayuh sepedanya, ia dengan gesit mendekat lalu menendang sepeda itu hingga membuat si empunya hilang keseimbangan dan akhirnya terjatuh.

Pria itu berhenti sebentar beserta dua motor lainnya, untuk menoleh kebelakang, memastikan kondisi si pria bersepeda itu seperti apa. Senyum terbit dibibirnya, lalu ia mengajungkan jempolnya dan membaliknya menandakan bahwa ia mengatai sipemilik sepeda itu 'Cemen' lalu menancap gas kembali.

Pria yang sudah tersungkur hanya menatap mereka dengan ringisan kecil, ia segera bangkit lalu berjalan menghampiri bungkusan yang ia bawa tadi, mengecek isinya apakah tidak ada kerusakan atau sebaliknya. Pria itu menghela nafas berat kala melihat semua donat yang ia buat berantangkan.

Pria itu segera menghampiri sepedanya, mengambilnya lalu menaikinya, mulai mengayuh kembali dengan wajah tenang.

🍩🍩🍩

Arga memarkirkan sepedanya diparkiran, dari sekian banyaknya motor-motor mewah, hanya dia yang memakai sepeda.

"Arga," panggil seorang gadis yabg baru saja turun dari mobil yang mengantarkannya.

Gadis itu berlari kecil saat Arga menoleh kepadanya, "Kamu nggak bawa mobil?" tanya Arga kala gadis itu sudah dihadapannya.

Gadia itu menggeleng, "Nggak, mobilnya mau dipake tadi sama Ayah."

Arga mengangguk. "Yaudah ayok ke kelas," ajaknya.

Mereka mulai berjalan berdua menyusuri kolidor yang cukup ramai. "Loh, lo nggak nitipin donat ke kantin?" tanya Tina kala Arga berjalan langsung menuju kelas.

ARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang