🍩🍩🍩
"Kamu mau pesen apa?" tanya Arga.
"Baso aja deh Ar."
"Minumnya?"
"Terserah lo aja."
Arga menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Jangan terserah Na, ini pertama kalinya loh saya jajan dikantin."
"Oh iya lupa. Yaudah yang pesen lu aja Kil," sahut Tina.
Syakila menghela nafas, "Gue lagi, gue mulu, gue terus."
Gadis itu tersenyum paksa, "Baik Nyonya Tina, Tuan Arga dan Mba Salma mau pesan apa?"
"Sial masa gue Mba," sungut Salma tak terima.
Tina dan Arga terkekeh, "Gue baso minumannya terserah lo."
"Kalo lo Ar?"
"Eh saya samain kaya Tina aja deh."
Syakila mengangguk, "Baik silahkan tunggu beberapa menit," ucapnya tersenyum paksa.
"Tuh si Arga kan ya? Tumben tu anak makan dikantin," ujar Leo sambil menunjuk kearah meja yang Arga tempati bersama Tina.
Alan menoleh, matanya bergerak mengikuti arah yang ditunjuk Leo, gigi nya bergemerutuk kala melihat bahwa Arga sedang tertawa ria bersama wanita pujaan hatinya.
Alan berjalan kearah meja Arga dengan segelas jus jeruk ditangannya. Saat sudah dekat dengan meja pria itu, ia dengan sengaja menuangkan jus itu tepat mengenai bahu Arga.
Arga terkejut dan dengan refleks berdiri dan menoleh kearah bahu kanannya yang basah dan terlihat jelas warnanya berubah menjadi agak orange.
"Eh sorry-sorry," ucap Alan dengan ekspresi wajah yang dibuat sekaget mungkin.
Alan segera membersihkan bahu Arga, "Sorry ya Ar, duh baju lo jadi tambah kucel deh."
Arga tersenyum tipis, "Gapapa kok nanti bisa dibersihin."
"Itu baju lo kotor banget loh, dekil gitu kaya nggak layak pakai. Mau gue beliin yang baru?"
"Heh, mulut lo tuh dekil ." maki Tina yang mulai angkat bicara.
Alan menoleh, "Eh ada lo Na, mau makan sama gue aja nggak? Sama dia takutnya lo jiji gitu karena ya bisa diliat sendirikan?" tunjuknya pada Arga.
Arga diam tak bersuara, menatap pria yang didepannya itu dengan tatapan yang tak terbaca.
"Jaga mulu lo ya Al, gue malah ngerasa jiji kalo harus makan sama lo."
Arga menoleh menatap gadis itu, "Kamu makan bareng Alan aja Na, saya mau bersihin baju. Nanti yang bayar tetep saya kok."
"Oh, lo udah kaya ya bisa neraktir orang? Mending gausah deh, uangnya pake buat beli seragam baru aja, Tina biar gue yang bayar makanannya. Ayo Na," ajaknya lalu menggenggam pergelangan tangan Tina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen Fiction[PART MASIH LENGKAP] Arga adalah pria SMA yang mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah ternama di Jakarta dengan kondisi ekonominya yang kurang memungkinkan. Menjadi anak pertama dengan kondisi tulang punggung keluarga sudah tidak ada membuat Ar...