04

899 172 1
                                    

Aku mau sedikit pemberitahuan, kalo Cast Tina dan Arga itu aku ganti. Mohon pengertiannya ya.

🍩🍩🍩

"Caca, cepat  sayang nanti telat." ujar Rina 'Ibu Arga'.

Seorang gadis cilik muncul dari balik kamar dengan seragam putih merah yang melekat ditubuhnya sembari membenarkan tasnya. Berjalan keluar menghampiri Ibu dan Abangnya.

"Caca berangkat ya Bu," ujarnya seraya menyalimi punggung tangan Rina, lalu naik kebelakang jok sepeda Arga.

"Arga juga berangkat ya Bu."

Arga setiap hari memang selalu mengantarkan Caca pergi sekolah terlebih dahulu sebelum ia pergi ke sekolahnya.

Lima belas menit menempuh perjalanan dengan mengayuh sepedah, akhirnya pria tampan itu sampai tepat digerang sekolah Caca.

"Belajar yang rajin," ujarnya sambil mengacak-acak rambut bocah itu.

Caca tersenyum manis, "Ay-ay Kapten!"

Arga terkekeh kecil, "Dah sana masuk!" titahnya seraya mendorong tubuh mungil itu pelan.

Caca melangkah menjauh memasuki lingkungan sekolahnya, Arga segera mengayuh sepedanya kembali saat punggung kecil adiknya sudah tidak terlihat.

🍩🍩🍩

"Halo Sal, jemput gua dong. Mobil gue bannya meledak."

"Aduh Na, gue gak bawa mobil. Si Kila juga sama, gimana dong?" balas Salma dari sebrang.

Tina berdecak. Matanya melirik ke jam tangan yang melekat dipergelangan lengannya. Terlihat dengan jelas bahwa jarum jam berhenti di 06:45. Sedangkan bel masuk sekolah tepat jam 7 pagi.

"Ish tolong lah Sal, gue nggak mau telat." rengek Tina dengan wajah melas.

"Gua minta tolong Alan aja gimana? Biar dia yang jemput lo."

"Dih Ogah," tolak Tina cepat. "Gue cari ojek aja deh, bye!"

Sambungan terputus,tentu saja Tina yang memutuskannya. Ia tidak sangat berminat jika harus dijemput oleh Alan.

Gadis itu mondar-mandir dengan perasaan panik, berulang kali menatap jam tangannya, mengigit bawah bibirnya berniat menghilangkan rasa was-was.

"Mobil kamu kenapa lagi?"

Suara itu membuat pergerakan Tina berhenti, seketika menoleh kearah sumber suara. Ia memutar bola mata seraya berdecak saat melihat bahwa si pemilik suara itu adalah Arga, cowo tampan tapi bukan Sultan.

Tina menunjuk bannya dengan dagu sebagai jawaban, pria itu menatap ban mobil sudah sangat kempis.

"Bawa ban serep?" tanya Arga yang langsung dijawab gelengan kecil oleh gadia itu.

Arga menatap ke belakang jok sepedanya, mengambil barang dagangannya dan menaruhnya di Stang sebelah kanan.

"Mau nebeng sama saya?" tawaran Arga membuat Tina mengernyit tak habis pikir.

"Lo nawarin gua naek sepeda lo itu?" tanyanya sambil menunjuk sepeda butut Arga.

Arga mengangguk, "Saya nggak maksa sih, sebentar lagi bel masuk. Ya kalo kamu mau telat, saya duluan."

Saat Arga ingin mengayuh sepedanya, gadis itu menahan dengan kedua tangan mungilnya.

Tina berdecak, "Tega banget ninggalin gue sendiri disini, temenin kek sampe ada taxi lewat." ujarnya masih tetap memegangi jok belakang sepeda Arga.

ARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang