Komandan, dia menggunakan kapak satu sisi yang juga besar, aku tahu kenapa mereka tampak sangat tegang, mereka berhadapan dengan seorang monster, satu saja pergerakan yang salah mereka bisa mati. Karena aku sudah datang, Thiv akan merubah formasinya, aku akan menyerang bersama dengan Achdiet dan Xavier sementara Thiv menjadi support dengan panahnya, tidak satupun dari aku dan Xavier juga Achdiet yang mempunyai vecku saat ini, mungkin dengan memaksimalkan penggunaan vecku panah dari Thiv kita bisa memenangkan pertarungan ini, aku bertanya apakah musuh sudah menampakan vecku, Thiv menjawab bahwa dia belum sama sekali bertarung dengan serius, ya aku bisa menebaknya, membunuh dua anak buahnya saja membutuhkan tenaga dan pikiran yang terus terpacu melewati batasnya dan aku tidak bisa melakukannya sendiri, yang satu belum atau tidak menggunakan vecku dan yang satu aku dalam keadaan yang sangat beruntung karena situasi sekitarku dapat membantuku, kalau saja aku tidak bertarung di gurun pasir mungkin aku sudah lama mati oleh si menghilang.
Thiv mengatakan bahwa aku dengan leluasa mengatur strategi dalam pertarungan ini, aku menjawab dengan senang hati dan aku merasa terhormat, meskipun pimpinan pada pasukan ini adalah Thiv, tapi dia mempercayakan padaku untuk mengatur strategi dan mengambil keputusan saat ini, tapi aku belum bisa memberikan strategi apa-apa karena aku belum tahu apa yang bisa kami lakukan dan apa saja kemampuan serta kelemahan musuh, untuk saat ini, kami akan menyerangnya seperti biasa untukku menggali informasi. Xavier maju duluan, seperti yang kuduga, Xavier seseorang yang pemberani dan mempunyai kemampuan yang baik, tapi ini pertama kalinya aku melihat dia bertarung, Xavier langsung melompat saat dia berhenti di depan komandan, pergerakan yang cepat, tapi dia tidak sebodoh itu, seorang komandan tidak sebodoh itu, meskipun gerakan Xavier sangat cepat dari mulai berlari hingga melompat, ada satu hal yang aku perhatikan, bahwa dia senantiasa dapat melihat pergerakan dari Xavier, gerakan kepalanya selalu senada dengan pergerakan Xavier yang menandakan bahwa dia bisa melihat dan mengikuti pergerakan Xavier, pertanyaanya apa yang akan dia lakukan? Xavier terjun dengan serangan pedangnya, aku lihat pedang Xavier sedikit berbeda pada pedang pada umumnya, aku baru menyadarinya, meski kami diberi senjata yang berbeda secara design, sebagian dari mereka hampir sama satu dengan yang lainnya, dan beberapa dari mereka mempunyai design yang sangat berbeda. Salah satunya adalah milik Xavier, pedang milik Xavier sedikit mirip seperti diriku hanya yang berbeda adalah elemennya, bila pedangku mempunyai design seperti burung garuda, punya Xavier mempunyai design seperti kelelawar. Xavier melompat untuk menyerangnya tapi dengan tubuh sebesar itu dan juga kapaknya yang besar, tentu saja dengan mudah dia bisa menangkis serangan dari Xavier. Aku memberi aba-aba kepada Thiv untuk menyerangnya dengan panah petirnya, dengan cepat petir menyambar, dan seperti dugaanku, dia sama sekali tidak berkutik, ada bekas hangus di zirahnya dan asap keluar dari situ, tapi hanya segitu saja, tapi aku menangkap bahwa serangan itu cukup mengganggu untuknya, tidak berdampak apa-apa, tapi mengganggu, seperti nyamuk yang berterbangan dan menggigit kulit kita, nyamuk-nyamuk tersebut tidak akan menimbulkan dampak yang banyak pada kulit kita tapi kita akan terganggu oleh nyamuk-nyamuk tersebut, sepertinya serangan Thiv akan kugunakan sebagai serangan pengganggu saja untuk mengalihkan perhatiannya. Aku mengisyaratkan untuk aku, Achdiet, dan Xavier untuk menyerang mereka secara bersamaan, kami maju bersama-sama dan juga menyerangnya, serangan Xavier bisa ditangkis dengan tangan kirinya dan serangan Achdiet ditangkisnya dengan kapaknya, sementara aku, disaat aku mendekat dia sudah siap untuk menendangku karena kedua tangannya sudah penuh, tapi aku tahu gerakan itu akan terjadi jadi aku melompat untuk menghindar dan menyerangnya dari atas, pedangku mengenai zirahnya, tapi seperti serangan Thiv tadi, zirahnya cukup kuat untuk menahan serangan kami, dia bisa saja berdiam dan berdiri untuk kami menyerangnya secara terus-menerus dan itu tidak akan melukainya sedikitpun, sebuah zirah yang cukup keras, apakah dia mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari si penembak meteor? Karena si penembak meteor masih dapat dilukai oleh senjata-senjata Evon dan Deph, tapi dia tidak bisa, apakah butuh sebuah cara khusus untuk menembus zirahnya? Atau kami hanya membutuhkan sebuah senjata yang lebih hebat dari yang kami punya? Untuk sekarang aku tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sfirilla
Viễn tưởngVivandy terbangun di dunia yang aneh dan dalam keadaan lupa ingatan, tapi mendapat tugas penting untuk menyelamatkan hari. Apakah dia bisa melakukannya? Akankah dia bisa mengingat masa lalunya? Ikuti perjalanan penuh aksi dari peperangan juga mister...