Dengan itu aku terduduk sambil melihat ke arah Basos yang jauh, aku hanya bisa melihat dirinya sebagai titik yang jauh tapi kokoh tidak bergerak sedikit pun, sementara prajurit yang lain tunggang-langgang berlarian. Dengan ini kami kehilangan baris depan, semoga saja prajurit musuh tinggal sedikit hingga kami akan dapat dengan mudah melawannya jika semua sudah aman. Dengan sekejap terjadi guncangan yang hebat di depanku, sebuah kawah besar tercipta dengan sendirinya, dan orang-orang menghilang, orang-orang yang sedang berlarian itu hilang, semuanya, ratusan prajurit yang berusaha melarikan diri tiba-tiba hilang di depan mataku, dan dalam beberapa detik terdapat sebuah letusan darah yang datangnya entah dari mana, darah yang sangat banyak muncul dari ruang kosong, dari udara, dari segala arah. Ini sama seperti saat dia menghilangkan prajurit yang menyerangnya dan tiba-tiba darah bermucratan dari ruang hampa. Aku hanya bisa tertegun, yang lain hanya dapat terdiam, jadi ini yang selama ini dia lakukan, kalau saja aku dan yang lainnya menyerangnya atau mengintervensinya tadi mungkin hal ini tidak akan terjadi, jika saja aku tidak berdiam diri dan menunggu yang lain, mungkin ratusan nyawa prajurit dapat diselamatkan. Komunikatorku kembali berbunyi dan Lephon menanyakan bagaimana ratusan prajurit dapat hilang dengan mendadak aku menjelaskan persis apa yang aku lihat tapi sepertinya masih sulit dimengerti, untuk saat ini mereka mengiyakan, juga bertanya padaku tentang apa yang akan kita lakukan selanjutnya, aku hanya menjawab bahwa kami harus menyerangnya dengan cepat agar dia tidak bisa menggunakan kemampuan ini lagi, karena pasti membutuhkan energi yang besar untuk melakukannya, Lephon mengiyakan dan menyarankan kami untuk menyerangnya dengan segera, kami semua harus mendorongnya ke titik di mana dia tidak bisa menggunakan kembali kekuatannya. Dengan satu seruan dari Nero yang jauh tapi aku masih bisa mendengarnya seperti sebuah lolongan harimau, kami semua kembali maju dengan satu tujuan, satu target, yaitu untuk mengalahkan Basos. Dengan itu kami berlari mendekatinya, tapi aku tidak bisa mempercayai jika dia tidak lagi memiliki tenaga untuk melakukannya, aku memperlambat lariku agar prajurit yang lain dapat mengkonfrontasinya, setelah kami semakin dekat aku baru dapat melihat bahwa di belakangnya sudah terdapat banyak prajurit dan makhluk aneh yang mungkin akan mencoba untuk melindungi Basos, aku kembali menggunakan komunikatorku untuk berbicara pada Xavier untuk kami berdua mencoba untuk mengkonfrontasi Basos sementara yang lainnya akan memimpin prajurit yang lain untuk bertempur kembali dengan pasukan Basos. Basos menghilangkan orang-orang yang mendekatinya, tapi dia tidak akan bisa melakukan hal itu secepat itu, jadi aku mencari celah antar dua serangannya dan aku berhasil mendapatkannya, aku mengambil dua pedang yang tergeletak di tanah dan mencoba menyerangnya, aku menghujamkan senjataku pada Basos tapi dia dapat menghilangkan bilah pedangku, tapi aku memiliki satu lagi senjata yang aku dapat gunakan, aku mengayunkan pedang keduaku dan dia menghindari seranganku, karena dia menghindar jadi bilah pedangku masih nyata untuk sekarang, jadi aku mencobanya lagi dengan serangan yang lebih agresif, serangan yang lebih cepat dari biasanya, dia terus menghindari seranganku hingga akhirnya dia ingin menggenggam tanganku, aku menyadarinya dan dengan reflek aku menarik tanganku dan melepaskan genggamanku pada pedang itu, dia akhirnya hanya dapat menyentuh pedangku dan menghilangkannya, aku tidak bisa menyerangnya dengan senjata asliku, aku harus menggunakan senjata lain untuk mengantisipasi jika senjata asliku akan dihilangkannya, aku tidak bisa menerimanya jika seperti itu. Aku melihat, tombak dan perisai yang tergeletak di tanah, aku mengambil keduanya dan melemparkan perisai itu seperti melempar piring, dengan cepat dia bisa menyentuh perisai itu dan menghilangkannya, tapi itu semua hanya untuk menghalangi pandangannya akan seranganku selanjutnya, aku mencoba menghujamkannya dengan tombak yang aku ambil barusan, dia menghindari seranganku ke kiri dan ke kanan, dia kembali ingin memegang tombakku, aku yang sudah menyadarinya langsung bergerak dengan cepat ke belakang. Sepertinya dia bermasud untuk melontarkan kekuatannya seperti sebelumnya, sial, jika dilontarkan aku tidak bisa melihatnya, jadi aku hanya berlari mengitarinya dan berharap agar aku bisa menghindarinya. Selagi aku berlari aku melihat sesuatu, aku memperhatikan sesuatu yang menangkap sesuatu, aku ternyata dapat melihat serangan yang dilontarkannya, itu seperti distorsi yang nyata jika melihat ke arahnya, seperti melihat bola yang terbuat dari kaca yang bergelombang, kau tidak bisa melihatnya dengan baik tapi kau bisa melihat gelombang yang membuat benda yang berada di belakangnya terdistorsi, dengan ini aku bisa melihatnya, dengan ini aku bisa melangkah sambil menghindari serangannya. Dengan itu aku berlari ke arahnya sambil menghindari serangannya, aku berlari secara zig-zag ke kiri dank e kanan, hingga akhinya aku berada di dekatnya, tapi aku baru menyadari sesuatu, kenapa menjadi gelap? Ke mana matahari? Hingga aku sadari bahwa ada batu lontar yang berada di atas kami, dengan cepat dia menyentuh batu lontar itu sehingga batu itu hilang setengah dan menghancurkan setengahnya, tadinya aku pikir karena dia sibuk dengan batu lontar itu aku dapat menyerangnya, tapi ternyata tidak, dia menghancurkan setengah dari batu lontar itu untuk membuat debu yang menutupinya dari seranganku, sial, pandanganku tertutup oleh debu, tapi dia tidak dapat bergerak dengan sangat cepat, aku menghujamkan tombakku pada titik di mana dia tadi berada, tombakku sudah membelah debu tapi tidak ada, dia tidak ada di sana. Tiba-tiba debu di sampingku terbelah dan aku melihat tinju di sana, ini terlalu dekat, aku tidak bisa menghindarinya, bukk!! Sebuah tinju mendarat di helmku, aku terpental akibat pukulan itu, aku tidak bisa melihat, aku pikir kerusakan yang ditimbulkannya sangat parah tapi aku baru menyadari bahwa helmku penyok dan terputar hingga aku tidak bisa melihat lagi, dengan itu aku melepas helmku, baru aku dapat melihatnya di sana, berdiri dengan kokoh dan tegap, sebagaimana seseorang yang kuat harusnya terlihat. Dia mengangkat dan mengarahkan kedua telapak tangannya padaku, aku tahu dia akan melontarkan serangannya, tapi kakiku terlalu gemetar untuk bergerak dengan lincah seperti tadi, mungkin saja jika aku tidak memakai helm aku sudah mati, orang memakai vecku tipe tiga kemungkinan besar dapat membunuhmu hanya dengan serangan dari badannya sendiri dan tidak membutuhkan senjata, karena itulah esensi dari vecku tipe ini, tubuhmu adalah senjatamu. Kemampuannya sudah dilontarkan, tapi aku tidak memiliki kekuatan untuk menghindar, dengan itu aku mengeluarkan tombakku dan menyemburkan api padanya, apiku lama-lama semakin kecil karena menghilang akibat kemampuannya, aku hanya memejamkan mata dan berharap bahwa Neha mungkin akan hilang, tapi ternyata tidak, apiku mengalahkannya, mungkin saja yang dia lontarkan sangat kecil, jika tidak mungkin aku tidak bisa menahannya. Aku memilih untuk menggunakan Neha sekarang, dari jarak jauh aku kembali memunculkan api berbentuk naga, ini adalah tribute untuk Deph, lihatlah ini Deph, aku akan menjadi sekuat dirimu, mungkin aku akan menjadi lebih kuat dari Deph. Naga itu pergi dan menyambar Basos, seperti biasa dia menahannya dengan telapak tangannya dan sambaran naga itu selalu menghilang seperti tidak ada efek padanya, dia mengeluarkan sedikit ledakan kecil yang lagi-lagi dapat menciptakan debu-debu yang menutupinya, aku kembali menyambarkan naga itu padanya tapi lagi-lagi dia sudah tidak berada di situ, aku membuat nagaku melingkariku untuk menjagaku dan menjadikan sebuah peringatan padaku jika memang dia dapat menembus nagaku ini. Aku terus melihat ke kiri dan ke kanan, aku menunggu tapi tidak ada serangan apa pun, hingga akhirnya beberapa burung aneh itu meluncur ke arahku, akhirnya aku putuskan untuk merubah apiku menjadi bilang pedang yang besar dan menebas mereka dengan dua tebasan saja, tapi aku baru menyadarinya bahwa ini membuatku kehilangan penanda bahwa Basos mendekat ke arahku, tapi aku teringat sesuatu bahwa aku memiliki cakram-cakram Neha, terbang bukan hal yang biasa bagiku sehingga aku sering melupakan jika aku bisa terbang. Aku langsung terbang dan melihat apakah dia berada di bawah, banyak sekali debu yang membuatku tidak bisa melihatnya, aku kembali mengeluarkan api dari tombakku dan mengubahnya menjadi pedang api yang sangat besar, dengan itu kuhujamkan ke tanah, mungkin saja dia tidak menyangka bahwa aku akan menyeragnya seperti ini dan akhirnya seranganku dapat mengenainya, hingga akhirnya aku dapat melihat dengan jelas bahwa ini juga tidak berhasil. Senjataku seperti berhenti beberapa meter darinya, apiku hanya sampai segitu saja, apa memang aku membuat pedangnya hanya sepanjang ini? Kupikir awalnya begitu hingga aku melihat tanah di sekitarnya sedikit terdistorsi, dari situ aku tahu dia menggunakan kemampuannya sebagai perisainya. Aku kembali turun dan menyerangnya, ternyata benar dugaanku, aku mengambil sebuah pedang yang tertancap di tanah, aku menyerangnya dan beberapa meter dari dirinya tiba-tiba pedangku hilang bilahnya, aku kembali mundur beberapa langkah dan melihat keadaan, sepertinya kemampuannya mengelilinginya seperti kubah sehingga aku tidak bisa menyerangnya dari berbagai arah. Dia melontarkan kemampuannya kepadaku, aku bisa menghindarinya, tapi serangannya semakin cepat dan semakin cepat sehingga aku menjadi agak kesulitan di sini, hingga akhirnya aku tersandung sesuatu dan terjatuh, dari semua kesialan yang aku dapatkan kenapa aku harus tersandung sekarang, sudah tidak ada lagi waktu untuk menghindar, paling baik adalah aku masih hidup dan harus kehilangan bagian tubuhku. Aku mencoba untuk bergerak, tiba-tiba pandanganku sedikit gelap di sebelah kiriku, saat aku menengok, aku melihat ada seseorang yang berdiri tepat di sampingku, memegangku dan kami berdua pindah ke tempat lain dalam sekejap, aku bisa tahu kemampuan ini, dia adalah Irhwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sfirilla
FantasyVivandy terbangun di dunia yang aneh dan dalam keadaan lupa ingatan, tapi mendapat tugas penting untuk menyelamatkan hari. Apakah dia bisa melakukannya? Akankah dia bisa mengingat masa lalunya? Ikuti perjalanan penuh aksi dari peperangan juga mister...