Unsettling Place : Pt 2. The Power of Organization

3 0 0
                                    


Esok hari aku datang pagi-pagi sekali, hingga belum ada seseorang yang bisa aku ajak berlatih, hingga seseorang datang dan menyapaku.

"hai, sendirian saja, ingin berlatih?"

"iya." Jawabku, ternyata dia adalah Evon, orangnya berbadan tinggi, bahakan lebih tinggi dari Zahar, dia berasal dari RETTEN, divisi PERUNA, berarti dia sudah sekitar tiga tahun berada di dunia ini.

"tadinya pagi ini aku ingin berlatih, tapi melihatmu, aku pikir hari ini aku akan melatih juniorku ini, lagipula waktuku sudah tidak lama lagi di dunia ini." Ujarnya dengan santai.

"aku jarang sekali melihat JORTEN apalagi RETTEN berlatih di sini." Tanyaku penasaran.

"ya mereka sudah banyak yang handal, sementara aku masih belum menguasai pedangku ini dengan baik." Hmm, jawaban yang masuk akal.

kita sama pikirku dan aku pun mengajak dia untuk berlatih. Kita menggunakan jenis pedang yang sama, tapi tidak terpikirkan olehku bahwa dia agresif, dia maju duluan, bahkan disaat aku belum siap, tidak bisa mengangkis akhirnya aku memundurkan langkah dan menghindar jauh, tapi dia terlalu agresif dan dia terus mengejarku dan aku pun terus-terusan menghindar, apalagi tubuhnya yang tinggi seperti Zahar dan langkah kakinya yang lebar. Gerakannya semakin cepat, semakin sulit untuk menghindar dari serangannya dan beberapa kali aku harus menepis lemah agar pedangnya tidak mengenaiku. Tidak, bukan dia yang semakin cepat, aku yang semakin lambat, aku lelah, sial. Di dunia ini tidak ada bernapas, jadi aku sulit untuk mengatur staminaku, dan penurunan staminaku baru terasa sekarang. Dia melihat bahwa aku melemah dan akhirnya mengayunkan pedangnya secara vertikal dari atas dengan kuat, aku pun bisa menahannya, hanya saja tenagaku sudah berkurang dan akhirnya aku jatuh, aku terlalu lemah, gerakannya tidak cantik atau pun bagus, hanya saja staminanya yang kuat dan keagresifannya membuatku tidak bertahan lama.

"kemampuanmu bagus juga, biasanya orang akan langsung kaget akan keagresifanku dan tidak bertahan lama, tapi kau bertahan cukup lama, seperti yang kau lihat, aku tidak sehebat itu, itulah mengapa aku sangat agresif agar musuhku tidak memiliki waktu untuk melakukan serangan." Pujinya padaku.

"memiliki stamina setangah dari staminamu aku sudah bersyukur."

"kau unik, ada waktu besok pagi? Kalau ada, aku ingin memberikan beberapa pengetahuan agar kau bisa menjadi orang yang hebat, masih belum terlambat sepertiku hahaha."

"sepertinya ada." Jawabku singkat.

"okay, sampai bertemu besok" Lalu ia pergi dari lapangan ini. Keesokan harinya aku kembali ke tempat latihan dan menunggu, sampai akhirnya Evon datang.

"holaa, sudah lama menunggu?"

"......" Aku terdiam.

"ayo ikut aku." Dia menggerakan tangannya dengan gestur mengajak.

"kemana?" Tanyaku penuh bingung.

"akan kuperkenalkan dengan orang-orang hebat di markas ini" Jawabnya dengan santai.

Akhirnya aku diajak ke salah satu ruang dimana ruang tersebut sedikit luas dan terdapat orang-orang dari RETTEN, JORTEN, bahkan OLVTEN, banyak yang berkenalan denganku dan juga wajah yang sudah aku ketahui, tapi aku paling ingat dengan tiga orang, Joel, orangnya besar dan sedikit gendut, tidak atletis seperti orang-orang lainnya yang ada di sini, kulihat joel sedikit pemalas dan kurang bergairah dalam menjalani tugasnya, terlihat dia hanya makan cemilan dan minum kopi saja sepanjang hari, adapun Yors, orang yang kemarin turut memberikan kelas singat disaat aku baru sampai ke sini, tampaknya dia sangat disegani dan dihormati oleh orang-orang disekitarnya, dan Gaen, dia orang yang cukup bersemangat dalam menjalani tugasnya, meskipun orangnya cukup pendiam dan tidak banyak berbicara.

SfirillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang