Kami langsung berangkat ke markas bersama-sama, sesampainya kami disana kami diberikan kabar oleh seseorang bahwa kami ditunggu di sebuah ruangan, sebuah ruangan yang tidak terlalu besar dengan meja tinggi yang berada di depan dan sebuah podium di tengah, ruangan ini mirip seperti ruangan persidangan, tapi sedikit sederhana.
"kalau kau berpikir bahwa ini mirip seperti ruangan persidangan maka kau benar sekali." Aku menengok ke belakang, ternyata itu Rachel.
"iya ini mirip seperti ruangan persidangan." Tidak banyak pilihan kataku untuk merespon karena ini adalah pertama kalinya aku berbincang dengan Rachel, iya Rachel seorang wakil ketua dari divisi ini dari pasukan EKSTEN, mungkin aku sudah beberapa kali mengatakan ini, tapi gadis muda dengan rambut panjang dan juga tinggi yang sama denganku inliki ketelitian yang baik, itulah mungkin mengapa dia terpilih untuk mewakili Ardsonn.
"aku sudah membaca berkasnya tentang ini, tentang bagaimana kau bisa menemukannya dan juga semuanya, pekerjaan yang baik, sayang adanya dia menjadi duri bagi kita semua." Inilah yang kumaksud teliti, aku bahkan tidak membaca berkas apa pun dan bahkan tidak mengetahui bahwa semua persidangan ini mempunyai berkas summary untuk dan dapat dibaca terlebih dahulu.
"iya memang manusia seperti ini sangatlah menyulitkan kita semua." Ujarku singkat.
"dari semua orang dalam EKSTEN hanya kau saja yang bisa mempunyai pasukan dan ekspedisi sendiri, sebuah pencapaian yang baik di lapangan."
"maksudmu di lapangan?" Tanyaku.
"iya, di lapangan, kalau di markas aku bisa katakan hal seperti itu pada Riku, aku dengar dia sudah diberikan tugas-tugas penting di markas oleh Hehn dan juga Noit." Riku, aku hampir melupakannya, dia memang terlihat cerdas dan sekarang dia sudah memperlihatkan kecerdasannya, memang sedari awal dia kurang bisa bertarung dan mungkin tidak akan bisa menjadi hebat, tapi itu bukan masalah, sejak awal itu bukan bidangnya dan sekarang dia sudah bisa membuktikannya.
"ahh Riku, aku sudah lama tidak bertemu dengannya selain di pelatihan."
"bagaimana menurutmu?" Tanyanya singkat.
"tentang?"
"persidangan ini tentunya." Jawabnya.
"ohh...aku rasa ini akan berjalan seperti seorang yang sedang berselancar di es."
"apa maksudmu? Hey!" aku meninggalkannya tanpa menjawab pertanyaannya, tentu saja dia terus menanyakan apa maksudnya, tapi tidak kugubris.
Aku lagsung duduk di kursi dimana aku dipersilahkan, ini aneh, bukan hanya sedikit aneh, tapi sangat aneh, kenapa kursiku sepertinya berbeda baris dengan kursi yang lainnya, ahh masa bodoh, mungkin ini adalah kursi untuk para pemimpun pasukan. tidak beberapa lama kemudian, banyak orang-orang yang memasuki ruangan ini, benar saja, ruangan ini sekarang terasa seperti ruangan pengadilan dengan orang-orang yang akan menjadi juri dan juga hakim pada persidangan ini, juga tiba-tiba Noit duduk di sampingku dan Dermon memasuki ruangan dengan diikat dan digotong oleh dua orang, aku melihat Dermon sedikit berontah saat dibawa masuk ke dalam ruangan ini, itulah tanda bahwa dia sadar akan menddapatkan ganjaran yang sangat pahit dan itulah tanda bahwa dia sadar akan kesalahannya, tapi ini semua sudah terlambat, ratusan nyawa sudah menjadi korban dari aksi yang dia perbuat dan yang paling penting dia sudah membuatku tidak berhasil dan juga kalah dalam pertempuran ekspedisiku. Persidangan akhirnya dimulai dengan hakim yang membacakan beberapa dakwaan terhadap Dermon, yaitu adalah pembocoran info kepada musuh yang dapat dimasukan ke dadlam kategori penghianatan kepada kode etik, hakim memberikan waktu bagiku untuk menjadi saksi dan bercerita tentang ekspedisiku, sudah kuduga kenapa aku duduk di sini pasti ada sesuatu yang tidak biasa. Aku bercerita dengan utuh sebagaimana kejadian itu terjadi sejak aku berangkat hingga aku kembali dan mendatangi ruangan Noit yang tentu saja tidak membahas apa-apa yang menyinggung tentang organisasi. Setelah itu Dermon dipersilahkan berbicara untuk membela dirinya dan di sinilah letak pertarungan itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sfirilla
FantasiVivandy terbangun di dunia yang aneh dan dalam keadaan lupa ingatan, tapi mendapat tugas penting untuk menyelamatkan hari. Apakah dia bisa melakukannya? Akankah dia bisa mengingat masa lalunya? Ikuti perjalanan penuh aksi dari peperangan juga mister...