Aku bisa melihat Oboros udah kembali terbangun dan kemungkinan besar dia akan menyerang Zahar setelah ini, Zahar yang mengetahui bahwa dirinya menjadi target berlari ke arah yang yang agar aku tidak terkena dampar dari pertarungan Zahar dan Oboros setelah ini. Zahar membuat beberapa dinding dari es, dengan cepat Oboros berlari dan menembus semua dinding itu hingga akhirnya dia memberi sebuah uppercut pada Zahar, uppercut yang sedikit keras hingga Zahar sedikit terlempar ke udara tapi tidak sampai terpental jauh seperti Abel dan juga diriku, Oboros dengan santainya berhenti bergerak dan menunggu Zahar yang sedang terjatuh dari udara, saat beberapa meter lagi Zahar mendarat ke tanah, Oboros malah berlari menjauhi Zahar dan dia berlari mengambil setengah lingkaran untuk memutar balik untuk meninju Zahar, dia membutuhkan kecepatannya juga untuk menambah momentum secara maksimal, larinya sangat cepat yang bahkan sedikit terlihat bahwa dia menembus sound barrier, begitu juga dengan tinjunya, dengan itu dia meninju bagian badan Zahar dan akhirnya Zahar terpental dengan sangat jauh, pentalan yang sangat kencang sekali bahkan menimbulkan sebuah shockwave disaat Zahar terpental pada area sekitarnya, seperti angin yang dapat dirasakan jika berada di samping kendaraan yang berlari dengan cepat. Dengan itu Oboros mengejar Zahar untuk menghabisinya, sial! Aku tidak bisa melakukan apa-apa, aku sangatlah payah, tidak bisa melakukan apa-apa, hingga akhirnya aku melihat Neha yang tergeletak agak jauh dariku, mungkin Neha terpental saat aku terbentur ke tanah, aku berusaha bangun, tapi pinggangku sangat sakit sekali, mungkin saja tulang punggungku ada kerusakan akibat serangan sikut dari Oboros, akhirnya aku tidak bisa berdiri dan hanya bisa merangkak, aku merangkak menuju Neha dan menggenggamnya, menggenggamnya dengan keras sambil menyesali betapa tidak berdayanya diriku, di antara teman-teman sesame EKSTEN sepertinya aku satu-satunya orang yang berpengalaman di lapangan tapi belum menemukan kemampuan vecku, andai saja aku memiliki kekuatan pasti semuanya akan lebih mudah, begitu pikirku sambil meratapi semua ini dan menangis sambil memegang Neha. Tiba-tiba aku merasa silau, Neha bersinar! Sinar emas! Apa ini?! Apa yang terjadi pada Neha?! Tiba-tiba Neha tumbuh di bagian belakangnya, dia menumbuhkan bagian gagangnya yang terpotong, dia tumbuh sempurna menjadi sebuah tombak seperti tidak pernah terpotong sebelumnya, tidak ada bekasnya, tidak ada apa-apa, sempurna seperti baru. Ada sesuatu yang menyilaukan dari atas, sebuah cahaya emas, apa itu? mereka datang kepadaku? Apakah ini kemampuan orang lain? Apakah ini kemampuan dari Neha yang tersembunyi? Aku tidak tahu. Ternyata benda itu adalah cakram, dan dua dari mereka, dua cakram? Aku mengingat sesuatu! Dikatakan bahwa Neha harusnya satu paket dengan cakram, apa ini cakram yang merupakan satu paket pada Neha? Cakram itu kembali pada Neha, tapi aku tidak mengetahui apa kegunaan dari cakram ini, bagaimana aku menggunakannya dan bagaimana aku bisa mengalahkan Oboros dengan cakram ini? Cakram itu bergerak dengan sendirinya ke bawah telapak kakiku dan berputar seperti roda kendaraan dan tiba-tiba cakram itu mengeluarkan api, tapi sangat kecil hingga tidak mengenai bagian telapak kakiku, dengan itu secara mengejutkan aku melayang! Aku melayang di udara! Apa ini merupakan kemampuan dari Neha? Sepertinya iya. Aku mencobanya sebentar dan sepertinya terbang menggunakan cakram ini sangat mudah, dengan ini aku bisa terbang dan tidak perlu mempedulikan sakit yang berada di punggungku jika ingin berdiri. Aku menggunakannya untuk terbang ke Abel, sepertinya dia pingsan karena dia menutup matanya, aku mencoba untuk menyentuknya dengan buntut gagang Neha, sepertinya dia terbangun, dan juga sedikit terkejut, mungkin tidak sedikit tapi banyak.
"kau...apa ini betulan?" Ujarnya dengan sangat terkejut.
"iya ini betulan." Kataku dengan singkat.
"kau bisa..."
"iya aku bisa terbang sekarang Abel, ini merupakan kemampuan dari Neha. Ini adalah kemampuan penuh dari Neha, sebenarnya aku juga kurang yakin apa Neha bisa melakukan hal yang lebih dari ini, hehe." Jelasku dengan nada bercanda.
Dengan itu aku terbang menuju arah Zahar terpental tadi, aku mencari dan mencari di mana Zahar dan Oboros berada, hingga aku melihatnya, Zahar terkena pukulan dan terpental ke udara, Oboros pun melompat untuk mengikutinya, ini adalah kesempatanku, kesempatanku untuk menyerangnya karena sekarang dia sudah berada di udara, tapi pergerakannya terlalu cepat dan mungkin aku tidak mungkin menintervensinya tepat waktu, aku memang bisa terbang sekarang tapi kecepatannya tidak seperti yang kuharapkan. Tiba-tiba satu dari cakramku terbang dengan seya dan aku merasa aku seperti kehilangan pijakan pada kaki kiriku, cakram itu bergerak dengan cepat menuju arah Zahar dan Oboros, saking cepatnya maka cakram itu terlihat seperti bola api yang sadang bergerak atau bahkan meteor kecil. Cakramku berhasil bertabrakan dengan Oboros di tengah-tengah lompatannya, benda itu terus mendorong Oboros, aku melihat Zahar yang terjatuh, aku mungkin tidak bisa menyerang Oboros di udara, tapi mungkin aku bisa menyelamatkan Zahar sebelum dia membentur ke tanah. Aku bergerak dengan cepat dan akhirnya bisa menggapainya sebelum dia terbentur dengan tanah. Aku bertanya apa dia baik-baik saja, tentu saja sjawabannya tidak, dia juga sedikit terkejut dengan kemampuan baruku, aku katakan padanya bahwa aku sekarang dapat mengalahkan Oboros, aku bisa mencari celah dan memancingnya ke udara, bahkan aku sudah melayangkan seranganku barusan, aku menyuruhnya untuk beristirahat di sini sambil memulihkan tubuhnya dan aku yang akan menghabisi Oboros. Aku kembali terbang, cakramku sudah kembali, aku tidak bisa melihat Oboros, dia pasti sedang bergerak dan pergerakan itu pasti sangat cepat sehingga aku tidak bisa melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sfirilla
FantasiVivandy terbangun di dunia yang aneh dan dalam keadaan lupa ingatan, tapi mendapat tugas penting untuk menyelamatkan hari. Apakah dia bisa melakukannya? Akankah dia bisa mengingat masa lalunya? Ikuti perjalanan penuh aksi dari peperangan juga mister...