Akhirnya ada seseorang yang dapat menggunakan kekuatan lagi, dengan adanya Ardsonn, Irhwa dan juga Durir, mungkin dengan strategi dan momentum yang pas mereka dapat setidaknya merusak sedikit sisik keras dari naga itu. kami keluar dari batu besar persembunyian kami, sesuai apa yang kuduga naga itu menghabisi semua orang yang menyerangnya, tapi setidaknya kami mendapatkan waktu untuk beristirahat sejenak dan juga berpikir dengan jernih, kecuali Hartwell tentunya. Kami kembali berlari ke naga itu, Hartwell mengeluarkan kemmpuannya agar naga itu berhenti menyerang prajurit biasa dan kembali tertarik pada kami. Naga itu melompat dan mendarat tepat di depan kami, seperti biasa, serangan pertamanya adalah sebuah semburan api dari mulutnya yang kusambut dengan semburan api dari pusakaku, dengan semburan yang semakin kuat aku tidak lama akan bisa menahan semburannya, Xavier dengan cepat melompat dari pundakku bersama Durir, mereka menyerang bagian kepala dari naga itu, tapi karena kerasnya, mereka tetap tidak bisa melukai naga itu, hanya saja setidaknya naga itu berhenti menyemburkan apinya padaku sehingga dia yang tersembur api sekarang, ditambah dengan kemampuan dari Hartwell membuat dia terjebak dalam tornado api, tapi seperti biasanya, serangan-serangan ini hanya bersifat mengganggunya tapi tidak bisa sama sekali melukainya, sial. Tapi semua itu hanyalah sebagai pengecoh belaka, Irhwa dan Ardsonn melangkah maju dan menyerang naga itu selagi dia masih bertapak di tanah, dengan serangan dari dua orang tangguh yang aku tahu, mungkin ada efek yang aku harapkan di sini. Masih tidak ada efeknya sama sekali, akhirnya kami melakukan rencana kedua, apa itu? Yaitu Nero akan menembakan lasernya pada naga itu dan mungkin akan membuat sebuah efek meski hanya retakan kecil pada sisik naga itu, setelah itu dia akan beristirahat sementara kami akan mencoba merusak dan menyerang bagian it uterus menerus. Nero sepertinya sedang mengumpulkan kekuatan, gelangnya tampak sangat bercahaya, persis pada saat sebelum dia menembakan laser itu pada pertempuran sebelumnya, dengan cepat Nero mengarahkan tangannya pada naga itu dan laser besar berwarna biru pun muncul, laser itu mengenai badan si naga, aku kurang bisa melihat apa yang terjadi karena laser yang dimiliki dan dikeluarkan oleh Nero sangatlah menimbulkan cachay yang membuatku menjadi sedikit silau, jadi aku harus menutupi mataku dengan perisaiku, mungkin si naga juga tidak bisa bergerak karena dia tidak bisa melihat apa yang terjadi akibat silaunya cahaya ini. Hanya beberapa detik berlangsung dan cahaya itu sepertinya hilang yang menandakan serangan laser dari Nero sudah berakhir, akhirnya aku menurunkan perisaiku untuk melihat apa yang terjadi. Aku melihatnya! Serangan yang sangat efektif, aku melihat ada retakan pada sisik di bagian badannya dan nyala merah karena bagian itu sangat panas akibat serangan laser dari Nero. Setelah itu, seperti sebelumnya Nero terlihat melemah dan sedikit terlihat pusing, jadi aku memerintahkan prajurit yang berada di sekitarnya untuk menopangnya dan membawanya ke tempat yang aman untuk sementara hingga dia pulih. Kami harus bisa merusak sisik itu hingga Nero kembali sembuh, kami butuh waktu, mungkin lebih baik jika kami bisa sekalian membunuh naga itu dari titik itu. Waktu yang aku tunggu sudah datang, aku berlari melaju ke depan, selagi naga itu sepertinya sedikit terkejut dan diam saja melihat retakan itu pada badannya, mungkin dia terkejut karena belum ada seseorang yang berhasil membuat kerusakan pada sisiknya meski hanya sebuah retakan. Aku berlari, tapi aku keduluan oleh Ardsonn, dia melesat sangat cepat dan mengayunkan pedangnya besarnya pada retakan itu, Ardsonn berhenti dengan kaki kiri, bahkan dalam dia mengerem dengan kaki kirinya, tanah dibawah kaki kirinya sedikit remuk karena tidak bisa lagi menahan bobot tubuh Ardsonn, apalagi yang dalam keadaan mengerem dari kecepatan tinggi, Ardsonn mengayunkan pedangnya dengan kedua tangannya dari kanannya, dia memajukan kaki kanannya untuk menambah kekuatan dari ayunannya, tingg!!!!! Suara pedang Ardsonn beradu pada sisik itu, seperti suara dua logam atau metal yang beradu dengan keras, dengan cepat Ardsonn bergerak mundur ke dekatku yang akhirnya terdiam karena terkejut dan takjub dalam melihat kekuatan Ardsonn.
"apa kau berhasil memperparah retakannya?" Tanyaku pada Ardsonn.
"sepertinya iya, tapi hanya sedikit sekali, soalnya untuk sepersekian detik aku mendengar suara seperti retakan tapi itu juga sangat pelan." Jelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sfirilla
FantasyVivandy terbangun di dunia yang aneh dan dalam keadaan lupa ingatan, tapi mendapat tugas penting untuk menyelamatkan hari. Apakah dia bisa melakukannya? Akankah dia bisa mengingat masa lalunya? Ikuti perjalanan penuh aksi dari peperangan juga mister...