Two Sides of The Coin : Pt 3. The Rhino

1 0 0
                                    

Setelah itu aku turun dari kudaku dan mendekat ke sisi Deph, kami berdua sudah berhadapan dengan si badak sekarang, semua orang melihat pertarungan ini. Si badak menodongkan senjatanya pada kami dan menyemburkan apinya, aku menahan api itu dengan perisaiku, tapi perisaiku tidak akan bertahan lama, hanya sentuhan pertama yang dapat ditahan untuk melindungiku, dari belakangku Deph mengeluarkan kemampuannya dan naga petir itu menyerangnya, si badak tidak menangkis kali ini, dia berguling ke kirinya untuk menghindari serangan Deph, menggunakan kesempatan dia berguling, aku dengan cepat menyerangnya, setelah dia terbangun dia langsung menangkis seranganku dengan tombaknya. Tenaganya sangat kuat, dia bisa mendorongku dengan peraduan senjata kami, aku terlempar sedikit jauh dan mencoba untuk menyerangnya lagi dengan pedangku, dia menodongkan dan engarahkan tombaknya ke bawah dan terciptalah dinding api dimana aku tidak bisa melewatinya, aku berlari mengitari dindin itu tapi dia hanya membuat dinding baru agar aku tidak bisa menyerangnya. Setelah dinding api itu terpasang mengitarinya, Deph menghantam salah satu sisi dari dinding itu dengan petirnya, sedikit celah terbuka, digunakan untuk Deph memasuki dinding itu untuk menyerangnya. Deph mengayunkan pedangnya dari atas, dapat ditahan olehnya, tapi Deph tidak ingin mencoba untuk beradu kekuatan dengannya, jadi ia Tarik pedangnya dan menyerangnya lagi dengan ayunan dari arah yang lain tapi tetap saja serangan Deph dapat ditahan olehnya, di tengah peraduan senjata mereka, si badak menyemburkan api ke bawah, Deph berguling ke kiri dan kembali menyerangnya lagi, pertarungan yang sangat sengit di antara mereka berdua. Aku tidak bisa membantu Deph sekarang, dinding api itu masih menyala dan membuat lingkaran di sekitar mereka. Deph menyerang lagi, kali ini serangan Deph dapat sedikit masuk tapi langsung ditahan oleh perisai si badak, secara perlengkapan, si badak lebih baik daripada Deph, dia memiliki senjata dan juga perisai, juga zirahnya yang mungkin lebih keras dari zirah kami. Si badak mencoba menghujamkan tombaknya pada Deph, tapi Deph bermanuver ke kiri dan hendak kembali menghujamkan senjatanya, tapi serangan Deph kembali di tahan olehnya. Sepertinya Deph tahu bahwa dia butuh sedikit bantuan, dia tahu bahwa aku sedang berada di luar dinding api itu dan berharap bisa menemukan celah untuk memasukinya, yang dilakukan Deph selanjutnya adalah dia mundur beberapa langkah untuk mencari sedikit ruang, tidak untuk menyerangnya tapi untuk membeli sedikit waktu untuk menggunakan kemampuannya untuk menyerang sisi dinding di mana aku berdiri di depannya sekarang ini, duarr!! Seperti biasa hasil dari peraduan dua kemampuan ini menimbulkan percikan api dan petir, jadi aku melindungi diriku dengan perisai sambil memasuki dinding itu, akhirnya aku bisa masuk ke dalam dinding ini. Tapi si badak tidak bodoh, dia tidak serta-merta mengurung dirinya dengan kami, dia membuat partisi pada kami dengan dinding apinya, jadi sekarang lingakaran ini terbagi menjadi dua antara sisinya dan sisi kami, dan setelah itu dia menghilangkan dinding api bagian luar pada bagian dirinya, sial, sekarang kami yang terjebak pada dinding api ini, dia mengacungkan tombaknya pada kami, dia, dia ingin memanggang kami, sekarang bukanlah dia yang terjebak di sini bersama kami, tapi kami yang terjebak di sini. Api menyembur dari tombaknya, kalau hal itu, kalau serangan ini dengan tepat dapat mengenai kami, kami akan menjadi daing panggang sekarang, tapi aku tahu Deph tidak akan membiarkan ini terjadi, dia menancapkan pedangnya ke tanah, tiba-tiba suara gemuruh keluar dari tanah dan tanah di bawah kakiku ini berguncang, dengan seketika naga petir Deph keluar dari dalam tanah dan menghancurkan semua pijakan, sehingga kami harus melompat, tapi dengan hancurnya tanah di bawah kami, dinding api milik si badak juga ikut menghilang, kami melompat dan menghindar dari serangan si badak.

"ada ide?" Tanya Deph.

"iya aku ada, tapi tidak tahu cara merealisasikannya." Jawabku.

"ceritakanlah, mungkin kita bisa memikirkan hal ini."

"aku hanya perlu dekat dengannya."

"ini akan sulit untuk sekarang, karena dia lebih menyukai menggunakan serangan jarak jauh tampaknya."

SfirillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang