Wind's Howling : Pt 5. Left Behind

1 0 0
                                        

Setelah kami keluar dari gedung itu, aku segera mencari Zahar dan menceritakan apa yang terjadi, seperti perintahku sebelumnya untuk Abel yaitu membawa dua puluh prajurit dan kembali ke kemah dan menungguku hingga besok, kalau aku dan pasukanku tidak kembali, dia boleh kembali ke markas bersama Dermon dan pasukannya. Zahar bertanya apa yang akan kami lakukan sekarang, makhluk-makhluk itu pasti akan mencari dan menoba utuk menyelamatkan Dermon karena dia adalah sumber informasi bagi mereka, jadi kemungkinan tujuan dari penyerangan ini adalah penyerangan yang cepat karena tujuan mereka yang untuk mengejar, jadi kami harus menahannya di sini untuk sementara hingga Abel bisa bergerak jauh, tapi aku akan melihat dulu keadaannya. Aku bisa mendengar suara itu, suara langkah kaki yang sangat banyak, "gruduk!! gruduk!!" begitu bunyinya, langkah yang cepat dan tidak hanya ada dua kaki yang melangkah, lebih, lebih dari dua kaki dalam sekali berjalan, ini suara kaki binatang, tunggangan, iya tunggangan, ini tunggangan para makhluk-makhluk itu, mereka sudah berada di sini. Aku memerintahkan untuk pasukanku untuk mengambil senjata-senjata yang ada di markas ini, khususnya perisai dan juga tombak untuk membuat formasi phalanx untuk menahan serangan musuh. Ukuran tombaknya sedikit lebih besar mengingat besar tubuh para makhluk itu berada sedikit di atas rata-rata manusia biasa, perisainya pun sama, sebuah perisai berbetuk persegi panjang yang melindungi dari kaki hingga badan. Perisai sudah berjejer di barisan depan juga dengan tombaknya yang diacungkan pada musuh, dengan formasi ini mungkin kami akan bisa bertahan. Musuh sudah berada di ufuk, aku bisa melihat mereka dan benar saja dugaanku bahwa mereka menggunakan kendaraan, kali ini bukan kambing melainkan rusa, rusa yang cukup besar seperti lembu dan tanduk yang sangat besar, hanya beberapa barisan di depan yang menggunakan rusa tersebut, sisanya kembali menunggangi kambing atau juga ada yang berjalan kaki seperti biasa, coba saja maju, rusa-rusa dan kambing-kambing itu akan tertancap duluan pada tombak-tombak ini.

Dengan cepat, aku juga tidak begitu menyadarinya, satu kolom phalanx terhempas, ada apa ini? Semua menyaksikan bagaimana kolom itu terhempas tapi tidak ada yang bisa mengatakan bagaimana mereka terhempas, akhirnya aku putuskan untuk melihatnya dan memperhatikannya sendiri, ternyata, apa ini? Sebuah senjata yang mengerikan, aku tidak bisa mempercayai mataku sekarang, lima prajuritku tertancap pada satu tombak, adakah seseorang atau makhluk yang sangat kuat hingga bisa melempar sebuah tombak dan mempunyai dampak seperti ini. "duarr!!" kembali ada bunyi dentuman, disaat aku melihat bunyi dentuman itu, hal yang sama terjadi lagi, kali ini dari kolom yang lain, enam orang prajuritku tertancap pada tombak yang sama, tidak hanya terjadi dua kali, bahkan hal ini sudah terjadi tujuh kali untuk sekarang dan pasukanku sudah mulai menipis, aku memutuskan untuk melihat jauh ke arah musuh tentang bagaimana mereka menyerang kami dengan hal ini, siapakah yang menyerang kami dengan kuatnya. Setelah aku perhatikan, itu bukanlah lemparan makhluk-makhluk itu atau bahkan raksasa, itu adalah ulah rusa-rusa tersebut dan juga pengendaranya, mereka membuat tanduk rusa-rusa itu seperti panah dengan mengikatkan sebuah tali pada kedua ujungnya, dan memanahkan tombak-tombak yang melayang itu, aku tidak tahu dari apa tanduk rusa itu terbuat atau sekencang apa tali yang diikatkan pada tanduknya, yang aku tahu bahwa serangan ini cukup berbahaya. Aku memerintahkan untuk kembali memasuki markas ini, kami akan berlindung dan menyerang di dalam markas ini, cukup berbahay untuk terus berdiri di sini, bisa-bisa kami akan menjadi santapan ringin dari serangan rusa-rusa itu dan kami mungkin sudah dihabisi sebelum mereka bahkan sampai ke markas ini, setidaknya dengan berada di dalam maka kami akan terlindungi oleh dinding-dinding kayu yang ada. Zahar bertanya apakah kami akan membuat formasi lagi di dalam markas atau bertarung dengan bergeriliya dengan memasuki bangunan-bangunan yang ada, aku mengatakan bahwa kami akan bertempur di luar bangunan dan membuat formasi, alasannya adalah aku tidak tahu senjata mematikan apalagi yang mereka bawa, kalau saja mereka membawa raksasa atau gajah besar itu untuk menghancurkan bangunan-bangunan ini, pasukanku bisa saja mati tertindih oleh puing-puing bangunan yang hancur.

SfirillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang