Covered Sun : Pt 3. Oboros

1 0 0
                                    

"jangan hanya diam saja bodoh! Aku memberikanmu waktu agar kau bisa berpikir cara mengalahkannya." Ujar Abel.

"tidak ada yang bisa mengalahkannya Abel, mungkin ada orang yang kuat seperti Ardsonn, tapi tidak ada orang yang memiliki kecepatan tinggi seperti Oboros. Apa kau ingat? Orang terakhir yang bergerak dengan kecepatan tinggi, setelah itu dia tidak bisa menggerakan tubuhnya, dengan kata lain tidak ada manusia biasa yang tubuhnya dapat menahan gesekan pada kecepatan tinggi, hahaha." Balasku.

"itu kan manusia biasa dan tentu saja menggunakan vecku bisa diartikan tidak biasa."

"dan sekarang belum ada seseorang yang memiliki vecku untuk bergerak cepat di antara pasukan kita."

"terus kau hanya ingin menyerah begitu saja?"

"bukan menyerah pada musuh, tapi lebih pada menyerah pada nasib."

"pikirkan sesuatu, selama ini kau tidak memiliki kemampuan apa-apa, kau belum membangkitkan vecku yang sampai sekarang kita tidak pernah mengetahui kemampuanmu. Tapi itu tidak pernah menghentikan kita, teruslah berpikir! Aku tahu kau akan menemukan sesuatu untuk mengalahkannya, apa saja! Bahkan variabel terkecil bisa kita jadikan awal untuk mengalahkan Oboros." Ujar Abel dengan sedikit berteriak, mendengar nada bicaranya membuat adrenalin sedikit mengalir di tubuhku setelah tubuhku hanya bisa tergeletak lemas dan tidak berdaya akibat serangan dari Oboros yang hebat itu.

Aku melihat ke kiri dan ke kanan, aku melihat apakah ada sesuatu yang bisa aku manfaatkan untuk melawan dan mengalahkan Oboros. Jika aku perhatikan, dataran tempat aku berada sekarang lebih terjal dan sepertinya lebih tinggi, oh iya, tempat ini kan merupakan lembah, jadi kiri dan kanannya akan memiliki ketinggian yang lebih tinggi, apakah ada sesuatu yang dapat aku gunakan dari kondisi ini? Untuk sementara aku hanya melihat Abel bertarung dan berharap untuk dia menemukan kelemahan dari Oboros. Oboros kembali berhenti bergerak dan menengok ke segala arah untuk mencari Abel, tiba-tiba Abel keluar dari sebuah bayangan pada batu dan menyerang Oboros dari belakang dan kembali lagi pada bayangan batu tersebut, kejadian itu terjadi sangat cepat sehingga Oboros tidak bisa melihat ke mana Abel bergerak. Aku memiliki rencana sedikit yang harus aku coba, mungkin tidak denganku sekarang karena aku harus memulihkan tubuhku dulu sementara aku harus terus memperhatikan Abel dan Oboros. Sepertinya Oboros sudah kehilangan kesabarannya, dia mengambil sebuah pisau dari pinggangnya dan berjalan ke arahku yang masih tergeletak lemah, sepertinya dia ingin menghabisiku. Oh iya, pisau itu! Jika pisau itu adalah senjata asli dari Oboros maka jika aku bisa menyingkirkan pisau itu dari tangannya maka dia tidak akan bisa menggunakan kemampuannya untuk bergerak dengan cepat. Aku sudah menggenggam Neha yang akan aku semburkan padanya bila dia sudah dekat, aku tidak tahu apakah ini akan berhasil atau tidak, setidaknya mungkin ini membuat sedikit celah bagiku dan juga Oboros. Aku mengeluarkannya dan menyemburkan api pada Oboros, dia memutarkan tangannya dengan sangat cepat seperti putaran turbin yang membuat apinya malah berbaik arah kepadaku, sial, panas, aku pun menghentikan seranganku. Abel kembali keluar dari bayangan dan bergerak secara perlahan dari belakangnya, aku berteriak bahwa pisau itu sangat berbahaya dan seseorang harus menolongku dari serangan pisau itu, tentu saja itu adalah sinyal bagi Abel untuk menyerang bagian tangannya yang memegang pisau dan berharap pisau itu terlepas, jarak Abel dan Oboros sedikit jauh yaitu sekitar 3 meter, tidak ada serangan yang mampu menembus jarak sejauh itu, kecuali serangan jarak jauh, tapi Abel tidak memiliki panahnya dan dia tidak punya senjata lain. Akhirnya melemparkan pedangnya itu pada Oboros, pedang Abel lebih pendek dari pedang pada standarnya dan hal itu membuat pedangnya lebih mudah untuk dilempar. Pedang itu berhasil melukai tangan dari Oboros dan pisau Oboros terpental dari tangannya, dengan itu dia tidak bisa bergerak dengan cepat lagi, Abel langsung berlari, dia menganggukan kepalanya padaku, itu juga adalah sebuah sinyal untuk melakukan double attack, Oboros berbalik arah dan melihat pada Abel tapi semua itu sudah terlambat, Abel sudah melompat dan memutar siap untuk menggunakan serangan tornado kick sementara aku di belakangnya sekarang melakukan tornado tackle, jadi serangan atas dan bawah, depan dan belakang, dengan Abel yang melompat dan melakukan tornado kick dan aku yang dari belakang melakukan tornado tackle, dua serangan yang dapat membuat seorang penjaga gerbang terjatuh. Akhirnya Oboros terjatuh, mungkin ini adalah pertama dalam hidupnya dia diserang sepert ini, seorang yang selalu berlari kencang sekarang terjatuh. Hanya itu yang bisa kulakukan saat ini, karena aku yang masih menunggu untuk tubuhku beregenerasi, akhirnya setelah ini aku serahkan pada Abel yang menyelesaikan pertarungan ini. Abel dengan cepat melompat ke depannya Oboros dan memiting kepalanya, guillotine sudah dilakukan oleh Abel, apakah Abel bisa mengalahkan Oboros? Apakah ada seseorang yang dapat mengalahkan seorang penjaga gerbang satu lawan satu? Mungkin secara teknis dia tidak melawannya satu lawan satu tapi tetap saja jika berhasil maka Abel akan menghabisinya sendirian. Cekikan itu semakin kuat dan kuat, sementara Oboros belum bisa melakukan apa-apa kecuali mendorong Abel ke segala arah, cekikan yang masih sangat kuat belum dapat dilepaskan oleh Oboros, ayo sedikit lagi maka dia akan pingsan. Oboros perlahan demi perlahan menjadi berlutut, ini adalah tanda-tanda Oboros sudah kehilangan kekuatannya dan kesadarannya, hanya tinggal sedikit lagi maka Abel dapat membuat Oboros pingsan, mungkin aku tidak perlu memikirkan apa-apa sejak awal, mungkin saja Abel dapat mengalahkan Oboros dengan sendirinya. Detik-detik terakhir dan bahkan tangan Oboros sudah melemas tapi Abel tidak sedikitpun mengendurkan cekikan lengannya dari leher Oboros, tapi tiba-tiba, dengan satu erangan dari Oboros, dia membuat kakinya menjadi berposisi menapak pada tanah kembali, lalu dia dorong dengan sekuat tenaga dan akhirnya Abel berhasil terangkat, dengan itu dia membanting dirinya ke belakang sehingga Abel juga ikut terbanting ke belakang dan akhirnya kuncian dari Abel terlepas. Keduanya hanya berbaring di sana dan tidak bisa melakukan apa-apa, Abel yang sedang menyerap rasa sakit akibat bantingan dan Oboros yang masih belum pulih kesadaran dari cekikan Abel, tapi Oboros berhasil bergerak duluan dan merangkak, sepertinya dia mencari pisaunya kembali, aku akhirnya mencari ke mana pisaunya terpental, pisau yang kecil di antara rerumputan ini menjadi sedikit sulit untuk mencarinya. Aku menemukannya! Dan dia sepertinya bergerak ke arah situ, aku harus menghentikannya, bagaimana caranya aku akan menghentikannya? Aku tidak memiliki senjata untuk dilemparkan seperti Abel tadi, lagi pula aku tidak memiliki kemampuan melempar senjata, jika aku melempar sesuatu yang ada pasti akan meleset. Aku teringat pada Neha, aku genggam dan aku arahkan pada pisau itu, dia berusaha untuk meraih pisau itu, tapi api menyembur dari bawah pisau itu dan membuatnya terkejut dan juga melempar pisau itu ke tempat lain akibat semburan dari apiku. Oboros terus merangkak, tapi tidak lama kemudian dia berusaha untuk berdiri, sepertinya dia sudah beregenerasi dan akan pulih kembali, tapi dengan cepat Abel menendang Oboros dengan punt kick pada kepala Oboros sehingga dia kembali tergeletak di tanah, dengan serangan sekeras itu mungkin saat ini Oboros sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri. Setelah itu Abel menduduki Oboros dan memukulinya, Oboros bertahan dengan kedua tangannya tapi hal itu tidak membuat Abel menghentikan seragannya, dengan satu tendangan Oboros dapat mementalkan Abel sehingga dia memiliki kesempatan untuk berdiri, kini keduanya sudah kembali berdiri, satu lawan satu dan tidak memiliki senjata, pertarungan tangan kosong.

SfirillaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang