Hari pengumuman pun tiba, katanya hasil pengumuman akan diumumkan secara langsung dan juga tidak langsung, jadi tidak mengapa kalau kami tidak menuju markas pusat untuk mengetahui hasilnya, banyak orang-orang yang ingin menuju markas pusat, tapi karena memang sedari awal aku tidak begitu tertarik pada hal ini aku tidak mempunyai niat itu, sebenarnya ada sedikit niat untukku pergi ke markas pusat, untuk mencari dan bertemu perempuan itu, tapi kalau aku pikirkan lagi belum tentu dia datang dari markas pusat, bisa saja dia berasal dari markas lainnya, akhirnya aku mencoba untuk berlatih di arena sendirian, ya, kalian tidak salah dengar, sendirian, karena tidak ada orang yang bisa aku ajak berlatih, hanya ada beberapa prajurit random yang tidak aku kenal berlatih, lagipula sepertinya kemampuan mereka biasa saja, aku yang sudah beberapa kali mempertahankan nyawa di dalam pertarungan asli sudah tidak napsu dan ingin berlatih dalam tone yang ringan, aku menginginkan lawan latihan yang kuat, yang tangguh, yang bisa membuatku berpikir untuk mengalahkannya dan membuatku keringat dingin seperti saat di situasi hidup atau mati. Tapi dengan latihan sendiri, kepalaku tidak karuan, aku tidak bisa berpikir jernih, sebagian besar dari kepalaku sangat malas untuk pergi ke markas utama, toh beberapa jam lagi aku akan mendapat kabar tentang itu, tapi aku tidak mempunyai pekerjaan apa-apa sekarang, apa aku pergi ke rumah Abel saja? Cukup dekat sih, dan mungkin ada yang bisa aku lakukan di sana, hmm sial aku tidak bisa berpikir jernih. Seseorang datang menghampiriku.
"kau di sini sendiri?" Ternyata itu Acacia yang menegurku.
"iya, dan aku sangat bingung karena tidak ada yang bisa aku lakukan." Jawabku.
"bagaimana kalau kau ikut dengan kami?" Ajaknya.
"kami? Kau dengan siapa dan mau ke mana?"
"kami, aku dan Rachel, kami ingin pergi ke markas pusat."
"untuk melihat pengumuman Evon?"
"iya, katanya kau tim suksesnya tapi kau sekarang hanya berdiam di sini." Hmm, apakah aku ikut atau tidak, sekali lagi, aku sebenarnya malas kalau harus ke sana dan lagipula tidak ada yang bisa aku lakukan, tapi sebagian kecil dari diriku ingin ke sana dan mungkin berpergian dengan orang lain kali ini akan menimbulkan sebuah kegiatan baru.
"baiklah aku akan ikut dengan kalian.
Akhirnya aku ikut bersama Acacia dan juga Rachel yang sedang menunggu di depan gerbang dan Acacia menjelaskan bahwa dia mengajakku dan kami pergi bersama-sama. Saat kami tiba, Acacia menanyakan ke mana kami setelah ini, karena dia dan Rachel tidak pernah pergi ke markas pusat jadi tidak tahu ada apa saja di markas ini. Aku menyarankan untuk kami berputar-putar dulu saja, karena memang aku tidak sempat pergi terlalu jauh kemarin karena waktu yang sangat mepet. Aku memperhatikan di sini ramai orang dari berbagai markas yang lain, ada yang memakai pakaian yang sama seperti kemarin lusa dan ada juga yang memakai seragam seperti kami, dan juga layar besar sudah terpampang jelas di lapangan depan. Disaat kami berputar-putar markas ini, aku tidak bisa fokus pada hal lain, entah mengapa kepalaku seperti sedang mencari sesuatu, apakah hal itu aku juga sebenarnya tidak tahu. Beberapa saat akhirnya kami putuskan untuk mengobrol di lapangan depan, hawanya tidak cukup panas yang membuat kami sedikit nyaman untuk berdiri di sini. Layar itu menyala dan ada seseorang yang berbicara dari layar itu, seorang manusia, memakai seragam dan juga memegang sebuah kertas, sesuatu yang tidak aku suka tapi sudah aku prediksi akhirnya terjadi juga, Evon mendapatkan posisi itu. Aku pulang ke markas kembali bersama mereka, tapi seperti ada perasaan tertinggal dan ini bukan disebabkan oleh kemenangan Evon, aku merasa seperti tidak menemukan apa yang kucari, tapi apa yang kucari? Esok hari aku menunggu di depan gerbang markas, alasannya aku tidak mau masuk ke dalam markas dan bertemu dengan Evon, bisa-bisa dia mengajakku untuk sebuah pesta kemenangan, aku akan tetap berdiri di sini dan menunggu teman-temanku untuk membicarakan hal ini. Akhirnya mereka berkumpul, melihat raut wajahku sepertinya mereka sudah mengerti apa yang aku maksud dan kami segera pergi ke café, tapi tidak disangka sebelum kami pergi seseorang datang menghampiriku dan memberitahu bahwa aku diperintahkan untuk menghadap Noit dan aku pun segera ke ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sfirilla
FantasyVivandy terbangun di dunia yang aneh dan dalam keadaan lupa ingatan, tapi mendapat tugas penting untuk menyelamatkan hari. Apakah dia bisa melakukannya? Akankah dia bisa mengingat masa lalunya? Ikuti perjalanan penuh aksi dari peperangan juga mister...