9

3.7K 60 2
                                    

Delisa merenung sekeping surat job offer yang baru sahaja diberikan kepadanya. Hatinya seperti tidak percaya yang dia sedang memegang sekeping surat seperti itu. Impiannya untuk melihat surat seperti itu telah kempunan di dalam hati sejak bertahun yang lalu, sewaktu dia menjadi intern di Park Royal lagi. Kini, berkat doa dan impiannya menjadi kenyataan akhirnya. Delisa menghela nafas gembira. Senyuman terketar-ketar terukir di bibirnya. Matanya berkaca-kaca.

ʻʻI hope you find the job offer satisfactoryʼʼ kata Adam yang duduk bertentangan dengannya. Adam juga tersenyum melihat wajah ikhas Delisa tersebut. Dah banyak kali dia melihat wajah-wajah pekerjanya. Ramai yang senyum tanda hormat, ramai yang senyum sebab obligasi. Tetapi senyuman yang dilihat pada wajah Delisa adalah senyuman yang ikhlas.

Delisa tidak membalas kata-kata Adam sebentar tadi. Sejujurnya, dia masih terpaku melihat surat tawaran pekerjaan yang sekian kali diidaminya itu.

ʻʻYour starting salary is RM2,500 sebulan. Probationary period ialah enam bulan. Lepas enam bulan, depending on your satisfactory performane, baru kita absorb ke permanent dan masa tu juga I akan decide kalau you deserve a salary increaseʼʼ sambung Adam lagi.

Baru Delisa tersentak dengan kata-kata Adam itu. Matanya terus beralih kepada Adam. Betul ke apa yang aku dengar? Bisik hatinya. Matanya kembali kepada surat tawaran tersebut. Dahinya dikerutkan sedikit.

We are pleased to offer you the position of Shangri-La Kuala Lumpurʼs Guest Services Executive with a starting salary of RM2,500 per month on a six month probationary period, subject to increament and absorbtion into a permanent position upon satisfactory completion of the probationary period.

RM2,500 sebulan!

Ya Allah! Alhamdulillah... Ya Allah!

Menitis air mata Delisa tanpa disedarinya. Tangan yang menggenggam kertas tawaran pekerjaan itu terketar-ketar.

Adam mengerutkan dahinya sedikit melihat Delisa menitiskan air mata. ʻʻDelisa? Are you okay?ʼʼ katanya cuba untuk mendapatkan kepastian, ʻʻSalary offer tu ok ke? Hmm... kalau tak cukup or meet your expectation, please...ʼʼ

ʻʻCukup!ʼʼ kata Delisa secara spontan dengan nada yang kuat tetapi disulami dengan raut wajah yang sangat gembira. ʻʻCukup sangat-sangat!ʼʼ katanya lagi.

Adam tergelak melihat telatah Delisa seperti budak kecil yang baru menerima sebuah patung mainan.

Delisa pun turut gelak bersama, baru perasaan tindakannya yang agak spontan itu. Terus menutup sebelah mukanya dengan tangan kirinya, sambil tangan kanan masih menggenggam surat tawaran pekerjaan itu.

Mereka berdua tawa bersama, gembira.

Setelah seketika, setelah tawa gembira kembali reda, Adam menepuk kedua-dua tempat letak tangan pada kerusi yang didudukinya. ʻʻOkay, Delisa, letʼs get you suited upʼʼ Wajahnya masih tidak lekang dengan senyuman.

Adam kemudian bangun dari kerusinya.

Delisa mendongakkan kepalanya melihat Adam yang kini sudah berdiri.

ʻʻSuited up?ʼʼ tanyanya sambil tersenyum.

ʻʻOf course. Dekat Shangri-La ada dress code. And semua staff kena pakai uniform. Untuk eksekutif perempuan, itʼs company blazer with skirt ataupun long pants. I prefer you pakai skirt. Tak kan you nak pakai baju tu all the time kan? Macam nak pergi kenduri kahwin jer you ni hari niʼʼ kata Adam selaku membuat sedikit seloka.

Delisa tersimpuh malu, ʻʻOh baju niʼʼ katanya sambil menunduk melihat baju kebayanya yang sudah satu saiz lebih kecil dari tubuhnya sekarang. ʻʻMesti Encik Adam rasa pelik kan? Saya pakai baju kenduri kahwin ni?ʼʼ katanya sambil tergelak manja, ʻʻThis is my favourite dress, Encik Adam. My lucky charmʼʼ

Hati Mereka Yang TerlukaWhere stories live. Discover now