Pengen dia jadi El sih tapi agak ragu wkkw
Happy Reading
Terhitung empat hari lagi waktu yang tersisa bagi kelas E untuk bergelut dengan hal yang paling mereka jauhi. Belajar dan ulangan.
Hari Kamis adalah hari di mana pak Bambang akan mengadakan ulangan harian yang memang rutin dilakukan setiap selesai pembahasan bab.
Siang ini, untuk pertama kalinya setelah sekian purnama, El duduk di kursi meja belajarnya dan membuka buku paket Matematika. Buku itu agak berdebu karena tidak pernah disentuh. Memang, buku itu tidak pernah dibawa El ke sekolah karena tidak akan ia buka meski gurunya memerintah.
Bukan hanya buku matematika, tapi semua buku pelajaran tak pernah El masukan ke tas sekolahnya. Selama ini dia hanya membawa satu buku tulis dan satu bolpoin.
Baru membuka halaman pertama, El langsung pusing. Baru juga dia membaca judul bab yang tertulis, perutnya langsung mual. Dengan kasar El menutup bukunya kembali.
El tidak suka belajar. Dia tidak suka membuang masa SMA nya hanya untuk belajar dan menjadi murid teladan. Saat masa orientasi siswa kelas sepuluh dua tahun yang lalu, El sudah bertekad untuk menikmati masa-masa remajanya dengan lebih bebas. Ditambah lagi bertemu dengan teman-teman sekelas anak E. Makin menjadilah jiwa pemberontak dalam diri El.
Sudah cukup dirinya menekan diri untuk menjadi murid berprestasi seperti saat ia masih duduk di bangku SMP, meski hasilnya tak bisa tembus rata-rata. Lelaki itu akui, masa SMP-nya memang kurang berwarna.
Biasanya hari Minggu seperti ini El akan bangun jam 10 atau paling siang jam 12. Tapi lihat lah hari ini!
El sudah terbangun sejak pukul 8, setelah mandi dan sarapan, El sempat termenung untuk bergelut sejenak dengan ego dan pikirannya.
Walau challenge yang diberikan Miss Valentine sangat bertolak belakang dengan ciri khas kelas E, tak sedikit dari mereka yang tertarik untuk memenangkannya.
Belajar memang bukan perkara mudah, apalagi otak sudah tidak digunakan untuk jangka waktu yang lama, membuat kinerja menurun dan sudah pasti proses menyerap materi membutuhkan waktu yang lama.
Empat hari tidak akan cukup. Tapi entah kenapa El sedikit tertantang, mengingat guru itu akan mengabulkan permintaan bagi siswa yang mendapat nilai bagus.
Tidak perlu nilai sempurna, yang terpenting nilai yang akan El berikan adalah nilai tertinggi di antara teman sekelasnya.
Rasa percaya diri El cukup ada karena dia tahu seperti apa jenis otak yang terpasang di masing-masing kepala anak kelas E.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOUR (Selesai)
Teen FictionTersedia versi PDF di Karyakarsa Pembunuh bayaran jadi guru? ________ Gianna Camellia Green mendedikasikan hidupnya untuk balas dendam akan kematian sang adik karena bullying di sekolah. Sampai dirinya terjun bergabung dengan sebuah organisasi 'Cr...