Enam

36.8K 5.5K 305
                                    

Happy Reading

BRAK!

George - seorang pemimpin agen khusus FBI - membanting keras meja kerjanya. Selangkah lagi dia bisa menemukan dan menangkap pembunuh tersohor itu. Tapi lagi-lagi gagal.

Sehelai rambut yang ditemukan di tuxedo Mr. Wung Shu berasal dari wig. Dan rambut itu menempel di sana karena seorang wanita tak sengaja bertabrakan dengan Mr. Wung Shu di lobi. Mereka semua tertipu.

Matanya masih senantiasa melototi layar komputer yang menampilkan beberapa rekaman CCTV saat terjadinya pembunuhan Mr. Wung Shu di Hotel Baccarat.

Tok tok

Sebuah ketukan di pintu mengalihkan atensi George. Seorang pria yang lebih muda darinya masuk dengan wajah ragu. "Hei George, apakah menurutmu ledakan di Chicago ulah Four?"

"Ada tandanya?" tanya George, dia mengusap wajahnya kasar.

Pria muda yang bernama Kevin itu menggeleng. "Tapi tekniknya hampir sama. Jika iya, berarti ini pertama kalinya Four membunuh sekelompok sekaligus."

Tangan kekar George bermain di atas mouse, membuka hasil rekaman CCTV dari Exodus saat terjadinya pengeboman.

Tak ada yang mencurigakan sama sekali dan hal itu membuat George maupun Kevin menghela nafas berat.

Pandangan George terkunci pada layar komputernya yang menunjukan seorang wanita berjalan sambil menunduk dengan tas ransel di punggungnya. Bukan karena penampilannya yang membuat Georger fokus, tetapi mendadak dia telihat familiar dengan gestur dan cara berjalan wanita itu.

"Ada apa?" Kevin yang melihat George terpaku, mengerutkan kening.

Tak ingin kehilangan momen, George langsung membuka sekaligus beberapa rekaman CCTV di Baccarat dan di Exodus dalam satu layar. Rekaman dimana seorang wanita berambut blonde berjalan sebelum menyenggol Mr. Wung Shu, dan juga rekaman seorang wanita dengan dress pendek menabrak bahu seorang wanita lainnya yang bermantel bulu.

Gestur dan cara berjalan mereka sama. George mulai yakin kalau mereka adalah orang yang sama meski penampilannya berbeda. Sayangnya wajahnya tak terlihat karena sepertinya wanita itu sengaja berjalan menunduk agar wajahnya tak tertangkap kamera pengawas.

"Kevin, selidiki dan cari informasi wanita itu!" titah George yang di sambut tatapan tak percaya dari Kevin.

"A woman?" tanya Kevin ragu.

"Aku juga tak yakin kalau Four adalah seorang wanita. Tapi tak menutup kemungkinan, bukan?"

Kevin mengangguk dan berlalu dari ruangan, meninggalkan George yang masih menatap lamat layar komputernya.

"Who are you, Four?" gumamnya lirih.

***

Busan, Korea Selatan

Dermaga pada malam itu terlihat lenggang dan tenang. Kontainer berukuran besar berjejer rapi dengan warna yang berbeda, membuat kesan aesthetic.

Sesosok wanita dengan celana kargo dan kaos tanpa lengan berwarna hitam, menyusuri kontainer tinggi itu dengan mengendap-endap sambil mendekap sebuah senapan AK-47. Kegelapan malam dan penerangan yang kurang memudahkan dirinya tak terlihat.

Sepatu boot yang bergesekan dengan besi, suara angin malam yang meraung-raung, cahaya dari mercusuar yang berkilat-kilat. Wanita itu melompat turun tanpa suara. Matanya menyipit guna mempertajam penglihatannya di balik kelam.

FOUR (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang