• Sick of Love

280 35 8
                                    

Pintu masih terbuka, membiarkan angin malam berhembus masuk kedalam kamar. Hanabi mencium paksa Hayabusha sambil merangkul lehernya. Namun sayang sekali ciuman itu tidak dibalas, Hayabusha merapatkan bibir sehingga Hanabi pun tidak bisa memperdalam ciumannya.

"Lepas..kan." sedikit memakai tenaga, Hayabusha mendorong Hanabi, ciuman berakhir sampai disitu. "Apa yang kau lakukan, hah!?"

"Aku sudah mengambil ciuman pertamamu! Aku tidak mau lagi dipermainkan, Haya!"

Suara emosi dari keduanya terdengar sampai asrama. Kemungkinan besar juga orangtua Hanabi sebentar lagi akan muncul, karena itulah Hayabusha bergegas.

"Awalnya aku mau hubungan kita baik-baik saja, tapi dengan sikapmu yang—"

"Baik-baik saja katamu?" sorotan mata Hanabi melebar, lebih tepatnya melotot. "Setelah mengatakan hal yang menyakitkan dan menyayat hati.. kau berani bilang begitu padaku!?"

"Setidaknya aku sudah jujur, Hanabi!"

Disaat Hayabusha tak dapat lagi menahan emosinya, disitu pula langkah kaki yang cepat terdengar dari kejauhan. Hayabusha melangkah mundur, ia langsung pergi tanpa pamit—meninggalkan luka pedih yang tidak akan mudah hilang didalam perasaan Hanabi.

"Hanabi, ada apa!? Tadi aku dengar kau teriak..." sang ayah mengecek kondisinya, dan langsung terdiam ketika melihat Hanabi duduk dilantai sambil menangis.

"Hana..." Yuki langsung menghampiri dan memeluknya.

Malam yang terbilang sulit dan berat, Hayabusha sendiri tidak bisa mengontrol emosinya walau sesaat. Pikirannya sempat kacau karena ciuman yang diberikan Hanabi. Meski demikian ia merasakan kehangatan dari bibir tersebut.

"Aku tidak menyangka kau benar-benar berani menciumku, Hanabi." diperjalanan pulang ia bergumam pelan.

Sejujurnya kedatangan Hayabusha adalah pertanda tidak baik sedari awal, ia datang berhadapan dengannya hanya untuk memberitahu kalau ia lebih memilih Kagura. Bukankah itu ceroboh, dan juga tak tahu diri? Hanabi adalah kekasihnya, tapi ia berani bilang begitu tanpa pikir panjang.

Dapat kita katakan bahwa Hayabusha hanyalah pria yang masih bersifat labil. Ia cuma anak kelas sepuluh—kita tidak boleh menyalahkan dirinya begitu saja. Mungkin memaklumi masih boleh, tapi dengan catatan.. Hayabusha tidak boleh lagi menyakiti perasaan wanita. Mau bagaimanapun ia harus mengerti.

Sampai pada akhirnya, Hayabusha terlelap didalam kereta dengan detakan jantung yang tidak karuan atas perlakuan Hanabi yang menciumnya.

________________________________
.

.
Isolated Love
"Sick of Love"
.

.

©Wibukun
________________________________

Sudah satu minggu berlalu semenjak Hayabusha datang berkunjung ke tempat tinggal Hanabi. Kini ia sadar kalau gadis berkucir hitam itu sering kali absen disekolah, Hayabusha jadi khawatir—"Kudengar absen Hanabi kian memburuk, sudah satu minggu dia begitu. Kurasa.. itu semua gara-gara perlakuanku."

Hayabusha sendiri tidak dapat mengambil tindakan lebih jauh lagi, sebetulnya.. ke-tidak hadiran Hanabi merasa diuntungkan baginya. Hayabusha bisa menghabiskan waktu lebih leluasa bersama Kagura, mau itu disekolah ataupun diluar sekolah. Tapi apakah yang ia lakukan termasuk kedalam hal yang benar?

Merasa lelah berpikir, Hayabusha akhirnya mengambil keputusan kalau mungkin saja ini jalan terbaik. Awal hubungannya dengan Kagura mesti dijalani tanpa adanya masalah.

🔹ISOLATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang