"Senpai, kenapa cinta harus menyakitkan?" Hanabi bertanya kepada Scarlett.
Mereka berada dilantai asrama paling atas. Scarlett, Fumiko, dan juga Hanabi. Kedatangan Scarlett bukan untuk melihat keadaan Hanabi, tapi justru ia masih bersikeras agar dirinya dipertemukan dengan Hayabusha, namun sayang sekali Hanabi selalu menahannya.
"Mestinya kau sudah tahu mengapa cinta itu menyakitkan, puteri." jawab Scarlett seraya menatap langit siang hari.
"Apa karena menyangkut perasaan?"
"Benar, semua orang memiliki hati—tak luput dari perasaan yang sensitif. Maka tak aneh apabila cinta adalah suatu hal yang menyakitkan."
"Dan itu sudah menjadi resiko, 'kan?" Hanabi memasang wajah penuh tekad.
Disitu Scarlett tersenyum kecil, lalu membalas.. "Untuk sementara, aku mau kau menjaga sikapmu sebagai perempuan, puteri. Bertindaklah sesuai kata hatimu, karena aku sendiri tidak mau kau terus-terusan terpuruk hanya karena cinta."
Kedua mata Hanabi bereaksi terhadapnya, perkataan Scarlett memang sulit dimengerti. Tapi.. Hanabi mulai berpikir bahwa itulah pola pikir orang dewasa.
"Jangan katakan itu, senpai. Mentang-mentang kau jauh lebih tua dariku.. kau tidak boleh berkata seenaknya." ujar Hanabi sambil membuang muka.
Scarlett masih tersenyum, "Apa kau mau adikku yang mengajarkanmu tentang cinta?" kemudian ia bertanya.
"Hoi, kak! Apa maksud—"
"Tidak usah merendah, Fumi. Kakak sudah tahu kalau kau sering mengencani bermacam-macam pria. Kau selalu menyembunyikan itu dariku, yang nyatanya aku sudah tahu." potongnya cepat.
"Aku tidak—Ettoo.. tidak-tidak! Aku tidak mau mengajari dia soal cinta! Pokoknya aku tidak mau!" Fumiko tetap mengelak.
"Itukah kata-kata yang bisa diucapkan oleh Kunoichi sepertimu?"
"Jangan sebut aku Kunoichi!"
"Tapi kau memang Kunoichi, kau sudah melewati ujian yang diberikan Master Li Bai—kau bahkan mendapat gelar sebagai Kunoichi terbaik, loh."
"DIAAAAAMMM!!"
"Kunoichi?" tiba-tiba Hanabi bertanya karena penasaran. "Diperguruan ayahku tidak pernah ada Ninja Kunoichi. Bukankah mereka ninja yang selalu membunuh dengan cara—"
"Menggoda," Scarlett pun langsung melanjutkan. "Fumiko adalah Kunoichi, dan dia sudah sering meniduri pria yang jadi targetnya dalam misi. Bisa kita sebut.. Kunoichi adalah ninja pelacur."
"KAKAK!" Fumiko benar-benar tidak mau hal itu dibicarakan.
"Kenapa kau mengelak?" balas Scarlett. "Kau menyembunyikan fakta bahwa kau selalu mengencani banyak pria—dibalik semua itu kau adalah Kunoichi, kenapa kau merahasiakan itu dariku? Padahal aku sudah tahu."
"Oh, sudahlah! Mending aku pulang! Kenapa juga aku mesti ikut kalau ujung-ujungnya cuma direndahkan!"
"Hey, aku tidak merendahkanmu."
Tanpa mendengarkan sang kakak, Fumiko beranjak turun kebawah dan meninggalkan Scarlett begitu saja. Ekspresi wajahnya juga menandakan kalau ia sangat benci bila membicarakan soal Kunoichi.
"Apa.. tidak apa-apa?" tanya Hanabi merasa cemas. "Fumiko terlihat sangat marah."
"Dia memang begitu, tidak usah mengkhawatirkannya."
Hanabi dan Scarlett masih berduaan, mereka tidak membicarakan banyak hal. Tapi dengan obrolan mereka.. Hanabi sudah berani mengambil keputusan bahwa ia mesti menjaga jarak. Sebisa mungkin Hanabi mau jauh-jauh dari Hayabusha.

KAMU SEDANG MEMBACA
🔹ISOLATED LOVE
Fanfiction"Ini adalah sekuel MLFF bagian Hanabi dan Hayabusha". Hanabi mempunyai hubungan spesial dengannya sejak dibangku Sekolah Dasar. Keluarga Hanabi (Clan Yoshitora) dan Keluarga Hayabusha (Clan Hattori) memang sudah dekat sebelum adanya insiden buruk ya...