Tatapannya tidak dapat dialihkan, Gusion memperhatikan mereka berdua dari jauh. Ia bisa melihat kalau ciuman mereka benar-benar romantis, karena itulah Gusion tidak mau merusak suasana. Ia berbalik sambil berjalan turun.
Langkah kakinya berhenti di anak tangga, Gusion bergumam.. "Semakin lama kulihat maka tubuhku semakin panas. Jujur aku iri.. tapi yah.. mau bagaimana lagi. Meski tak suka, aku tetap tidak bisa merusak momen mereka begitu saja."
Saat ia hendak menuruni tangga, sosok Lesley menghadang Gusion dengan wajah yang tidak enak dipandang. Ah, sial.. kayaknya Guru Pembimbing itu bakalan marah karena ada cowok yang seenaknya masuk ke wilayah perempuan.
"Aku.. nyasar, dan aku lupa kalau lantai ini tidak mengarah ke kamar para lelaki." sedikit keringat muncul di keningnya, Gusion jadi gugup.
Namun, ekspresi Lesley malah menjadi-jadi. Ia menyeringai seraya urat-urat di dahinya begitu terlihat. Barulah ia berkata, "Terhitung aku punya hutang budi padamu, maka aku maafkan. Tapi jangan mengulanginya lagi, mengerti?"
Jawaban Lesley tidak sesuai dugaannya, namun pada akhirnya ia paham kenapa Lesley bisa berkata seperti itu. Tindakan cepat Gusion saat di bus ternyata mendapat hasil sebagaimana alasan yang ia berikan saat ini dapat diterima oleh Lesley. Mungkin kali ini saja, 'toh Gusion juga tidak mau nyari masalah.
________________________________
..
Isolated Love
"Give It"
..
©Wibukun
________________________________Makanan itu masih tersisa, sebagian rantang yang diisi oleh hidangan lezat buatan Hayabusa tidak sempat dihabiskan. Ciuman ini.. berhasil membuat Hanabi hampir gila. Kenapa ciuman bisa seenak ini? Tidak, justru Hayabusa mencium bibirnya dengan sangat hebat.
Hanabi mencengkeram bajunya, ingin ia peluk tapi rasanya berat. "UhhMmM~~ 💞 Haya... Hentikkan..." sesaat ia melepas ciumannya, tapi Hayabusa kembali melimat bibir itu secara agresif.
Momen ini terbilang awkward-meski begitu Hanabi tidak dapat bertindak sesuai keinginan hatinya, tubuhnya bergerak sendiri menerima ciuman tersebut.
Pada saat suasana semakin panas... Disitu pula ia merasa bahwa sesuatu yang basah masuk lebih dalam ke mulutnya. "UHHMMMPPP~~ 💞💞" kini lidah mereka saling melilit, bertukar saliva atau air liur yang bisa membangkitkan birahi. "Hen...tikk..aann." usaha Hanabi sia-sia, setiap kali ia menolak justru pagutan itu semakin agresif.
Loteng dimana mereka tempati adalah tempat pertama bagi Hayabusa dan Hanabi berbagi kehangatan. Suara dari para siswa masih terdengar di lobi sehingga Hanabi pikir situasi akan memburuk bila ciuman ini tidak dihentikkan.
Namun....
"Uh~ Haya? Jangan... kita tidak boleh—" Hanabi menahan tangannya. Ia tahu posisi ini, posisi dimana Hayabusa sudah kelewatan.Hayabusa menidurinya, menatap wajah Hanabi yang sanggaat merah. Rona merah di pipinya begitu manis nan menggemaskan, Hayabusa sampai terkikik pelan.
"Tentu kau penting bagiku, Hanabi. Kenapa kau menanyakan hal itu seolah-olah aku tidak peduli padamu?" katanya seraya mengelus pipi lembut tersebut, Hanabi masih memerah.
"Jangan.. Jangan katakan itu..." Hanabi berkata dalam hati.
"Kalau kau tidak penting bagiku, tidak mungkin aku mencarimu. Jangan buat aku cemas lagi, Hana-chan."
KAMU SEDANG MEMBACA
🔹ISOLATED LOVE
Hayran Kurgu"Ini adalah sekuel MLFF bagian Hanabi dan Hayabusha". Hanabi mempunyai hubungan spesial dengannya sejak dibangku Sekolah Dasar. Keluarga Hanabi (Clan Yoshitora) dan Keluarga Hayabusha (Clan Hattori) memang sudah dekat sebelum adanya insiden buruk ya...