• Distinguish

134 5 0
                                    

"HoAaAmMm~~ ngantuk banget." Miya baru selesai belajar, menaruh pulpennya di atas LKS Matematika. "Terimakasih sudah mau menemaniku, kak."

"Bukan masalah besar, lagian kakak juga senang bisa membantumu belajar, Miya." sang kakak bernama Estes menjawab sambil tersenyum hangat.

Disitu Miya mengangguk dengan ekspresi wajah yang mulai cemas, "Sebentar lagi ujian bakal dimulai, tinggal hitungan hari, dan persiapanku masih sangat kurang."

"Apa kau khawatir?" tanyanya.

"...Begitulah."

Well, ini akan lebih rumit bila Estes tidak dapat mencairkan suasana, itulah mengapa ia duduk lebih rapat ke samping sambil berkata... "Rasa cemas antar seorang pelajar adalah hal umum, apalagi masa-masa menjelang ujian. Dulu kakak juga begitu, tapi ada banyak cara supaya kau bisa membuang kekhawatiran itu, Miya."

"Caranya?"

"Tergantung dirimu. Cobalah lakukan hal yang kau sukai, mungkin lebih tepatnya.. menghirup udara segar."

"Menghirup udara segar bukan hal yang kusukai, dasar. Akan tetapi... ada bagusnya juga, aku paham maksud kakak 'kok."

"Kalau begitu kau harus mencobanya bersama teman-temanmu, ajak juga Alucard." kata Estes sedikit menggoda.

"A—Alucard tidak perlu diajak!" meski begitu Miya malah tersipu malu.

"Kenapa tidak? Bukankah ini waktu yang tepat untuk mempererat hubungan kalian? Disamping menghirup udara segar sambil mempersiapkan diri untuk ujian, kalian juga bisa lebih dekat." kelihatannya Estes mendukung hubungan Miya dan Alucard.

Miya pun terdiam sesaat, ia berpikir sejenak, kemudian menjawab... "Memilih bersama teman-temanku kupikir lebih layak daripada harus bersama Alucard. Aku tidak mau pikiranku kacau di hari ujian nanti, kak."

"Hooo, ternyata kau bisa dewasa juga ya. Baiklah, untuk sekarang terserah padamu, Miya. Kakak harap kau bisa dapat nilai tertinggi di ujian nanti. Semoga berhasil." kalimat penutup dari Estes dengan sososknya yang berjalan keluar.

Disisi lain, Miya tidak perlu cemas lagi memikirkan ujiannya, terhitung ia telah diberi masukan oleh sang kakak. Untuk sekarang Miya harus istirahat, dan malam nanti ia memutuskan untuk bertemu dengan para ladies.

"Waktunya rebahan~" tanpa pikir panjang Miya melompat ke atas kasur, membenamkan tubuhnya dengan pikiran positif.

_________________________
.

.
ISOLATED LOVE
"Distinguish"
.

.

Story Copyright ©Wibukun_________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Story Copyright ©Wibukun
_________________________

Di waktu yang sama,
Langit sore telah berubah menjadi gelap. Tepat pukul 6 petang Hanabi dan Momiji membersihkan area sekitar—membuang ranting pohon yang mereka jadikan kayu bakar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🔹ISOLATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang