BAB 7 - ONE HIT DIFFERENT

104 19 0
                                    

"Hm?" satu orang melihat sosoknya berdiri di ambang pintu kelas, kemudian ia berdiri dan menghampirinya langsung. "Cari siapa?" ketua kelas pun bertanya padanya.

Pertanyaan itu belum di jawab, si ketua kelas baru sadar bahwa yang di tanya adalah.... "Tidak ada, aku cuma mau melihat seseorang." tak lama kemudian ia pergi.

"Tadi itu bukannya kak Hanabi dari kelas sebelas, ya?" Odette muncul seraya bertanya.

"Eh, benarkah?!" namun ketua kelas malah kaget. "Kukira dia orang lain..."

"Aku juga sempat berpikir seperti itu, tapi aku langsung sadar kalau tatapannya tidak beralih pada Hayabusa."

Ketua kelas terdiam.

"Lain kali kau harus lebih memperhatikan sekitar, Freya. Menjadi ketua kelas itu tidak gampang, loh."

"Hmph, gak usah ceramahin aku!"

________________________________
.

.
Isolated Love
Bab 7 • "One Hit Different"
.

.

©Wibukun________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Wibukun
________________________________

Beralih pada kelas sebelas,
Ruangan ini berubah drastis saat Hanabi duduk, ia menjadi sorotan para murid.

"Benarkah dia Hanabi?" gumam Irithel sambil cemberut.

"Kenapa kau manyun begitu, hm?" maka dari itu Moskov bertanya.

"Sekarang aku merasa tersaingi—Lihatlah, dia malah semakin cantik, padahal semua perempuan di sekolah ini dilarang pakai make up."

"Hooo~ kenapa begitu? Apa kau mengaku kalau dirimu cantik, Irithel?" si Moskov berkata seraya meledek.

"D—Diam, Moskov. Kau menyebalkan sekali sih."

"Lagipula kau tidak berhak mengatakan itu. Kalau Hanabi tidak boleh pakai make up, lalu apa yang kau pakai, huh?" pria ini masih meledek Irithel sambil menarik-narik alisnya.

"Singkirkan tanganmu. Ini bukan make up melainkan alisku memang—"

"Iya-iya~ cuma bercanda, kok."

"Yo! selalu saja mesra-mesraan kalian berdua." tiba-tiba Karrie ikut bergabung.

"Hey, ini bukan urusanmu. Cepatlah duduk soalnya sebentar lagi bel." timpal Moskov sinis.

"Hmph, gak asik."

Di bangku lain, Gusion juga memperhatikan Hanabi seolah-olah ia kagum. Beberapa detik Gusion menatapnya, barulah ia tersenyum kecil. "Kita lihat seberapa lama kau bisa bertahan dalam perubahanmu, Hanabi." ucapnya sendiri.

🔹ISOLATED LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang