Semua orang memiliki hak untuk peduli, entah peduli terhadap orang lain atau apa saja yang mereka anggap penting. Tentu kepedulian tersebut tidak jauh beda dengan kata sayang—keduanya mempunyai arti yang sama.
Sejauh ini Gusion bertindak untuk peduli kepada seseorang, yakni Hanabi. Walau begitu ia tetap berpikir rasional bila menghadapi masalah atas rasa kepeduliannya. Yah, karena masalah bisa datang kapan saja.
Bukan berarti dirinya ingin menjadi pahlawan, Gusion juga tidak pernah mau di pandang oleh banyak orang. Ia meyakini kalau ia sudah mengambil keputusan yang benar, berusaha menyadarkan teman sekelas itu perlu.
Tapi...
"Tidak perlu sejauh itu, iyakan?" seseorang berbicara dari jauh.Perkelahian antara Gusion dan Hayabusa telah dilihat oleh Lesley, Guru Matematika ini memperhatikan pertengkaran itu sedari awal. Namun ia punya alasan mengapa dirinya tidak cepat-cepat menghentikkannya.
"Kalau memang mau mencampuri urusan orang lain, pikirkanlah resikonya. Karena perkelahian bisa menimbulkan masalah yang lebih besar." Lesley terus berbicara.
Gusion berbalik, kini mereka saling tatap dari kejauhan.
"Apa kau akan menghukumku, Bu Lesley?" lalu Gusion bertanya sambil menunduk.
"Kalau kau mau dihukum, aku bisa menghukummu dari sekarang. Mumpung masih di sekolah, mungkin membersihkan lapangan adalah yang terbaik." Lesley menjawab setengah bercanda.
"Kupikir kau akan membawaku ke ruang guru dan memberiku surat peringatan. Bahkan pikiranku ini lebih parah—Siapa tahu aku kena skors."
"Untuk apa aku melakukan hal merepotkan seperti itu? Yah, aku berhak melapor dan memberkanmu sanksi. Tapi guru yang melihat kalian berkelahi itu cuma aku, jadi aku bebas memutuskan hukuman apa yang pantas buatmu, Gusion."
"Karena aku masih guru baru, aku tidak mau dipandang keras oleh murid-murid disekolah. Kali ini akan kubiarkan, kau tidak kena hukuman. Tapi sebagai gantinya.. biarkan aku mengobati lukamu. Bukankah tendangan tadi lumayan sakit?" lanjut Lesley.
"Ah, Hayabusa menendangku tepat pada bagian samping perut. Dia bergerak sangat cepat sampai aku tak bisa melihatnya."
"Ayo, kita pergi ke UKS—sudah jadi tanggung jawab seorang guru untuk perduli kepada murid."
"B—Baik..." merasa malu-malu, Gusion berjalan menghampiri Lesley sambil memegangi perutnya.
________________________________
..
Isolated Love
"Care"
..
©Wibukun
________________________________"Selesai~"
"Sudah cukup, Hanabi. Aku tidak mau lagi merepotkanmu."
"Jangan bilang begitu, Bakka Haya. Lukamu harus cepat sembuh, maka dari itu aku mempersiapkan semua obat-obatan ini, mengerti?"
"Lagipula cuma memar, tidak perlu banyak obat. Air panas saja sudah cukup, nanti juga sembuh sendiri."
"...Apa kau tidak mau diperhatikan olehku?" seketika wajah Hanabi terlihat agak murung.
"B—Bukan begitu, Hanabi. Justru aku sangat senang, tapi..."
"Tapi apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
🔹ISOLATED LOVE
Fiksi Penggemar"Ini adalah sekuel MLFF bagian Hanabi dan Hayabusha". Hanabi mempunyai hubungan spesial dengannya sejak dibangku Sekolah Dasar. Keluarga Hanabi (Clan Yoshitora) dan Keluarga Hayabusha (Clan Hattori) memang sudah dekat sebelum adanya insiden buruk ya...