“kau yakin?” Tanya Hermione dengan nada khawatir, tangan kanannya digenggam erat oleh Draco yang berdiri disampingnya, menatap gerbang besi tinggi yang ditutupi oleh tumbuhan ivy.
“Tentu saja” ucap pria itu menyakinkan.
Draco melepas tangan Hermione, menempelkan ujung tongkatnya pada telapak tangannya, membuat sayatan kecil hingga darah mulai menetes dan Draco menempelkan tangannya di sebuah plakat besi.
“Selamat datang Master Draco” suara tanpa wujud itu menyapa mereka seraya terbukanya gerbang dan menunjukkan taman labirin besar disisi kiri dan kanan jalan setapak dan tepat diujung jalan, berdiri Malfoy Manor dengan angkuh.
“Come Granger” ajak Draco meraih lagi tangan Hermione.
Dia tidak yakin makan malam pertama mereka dengan orangtua Draco akan berjalan mulus mengingat ini juga pertemuan pertama mereka.
Membayangkannya saja membuat Hermione mual, dia masih ingat ketika pertama kali dia tiba di aula besar Hogwarts pertama kali saat hampir semua murid membicarakan Harry Potter dan Draco Malfoy, berusaha membandingkan dua orang itu dari sisi manapun.
Jika Harry Potter adalah berdarah campuran, maka Draco Malfoy adalah keluarga darah murni tertua.
Harry mewarisi seluruh harta kekayaan Keluarga Potter yang menempati urutan ketiga setelah Malfoy dan Nott.
Draco mungkin tampan dengan wajah tajam dan keunggulan DNA yang mengalir dalam darah Malfoy, tapi Harry terlihat manis dan tampan dilihat dari sisi yang lain.
Namun terlepas dari perbandingan itu, faktanya adalah dua pria itu bersahabat hingga kini.
Lengket seperti madu.Bahkan ada yang mengira mereka pasangan sesama jenis...
“Young Master sudah tiba”suara cicitan peri rumah yang terlihat menggemaskan dengan dress yang terbuat dari sarung bantal menyapa mereka.
“Semua sudah siap?” tanya Draco
“Yes Young Master, Master dan Mistress sudah menunggu di ruang makan” Draco mengangguk dan membantu Hermione melepas mantelnya dan memberikannya pada Dinky
Dinky meraih mantel mereka sebelum menghilang.
Ada banyak ornamen yang terlihat extravagan, patung-patung yang berwarna emas, bahkan walpaper dindingnya terlihat sangat halus dan mewah.
Melihat gadis disebelahnya terlalu gugup, Draco menatapnya memastikan.
“Aku akan berusaha tidak membuatmu malu Draco” ucap kekasihnya namun Draco merengut.
“omong kosong apa yang sedang kau bicarakan? Hei, jika ini terlalu membebanimu, kita bisa mengundurnya hingga kau siap” Hermione menggeleng, membuat surai ikalnya melambung.
“Kita sudah berusaha menghindarinya selama 6 bulan Draco. Aku baik, hanya—” wanita itu melirik kesekitarnya
“Ayo jalan” ucapnya kemudian dan Draco memimpin jalan melewati lorong manor.
Hermione melihat sekelilingnya saat mendengar bisikan dari lukisan yang terpajang disepanjang lorong.
Astaga, ini lebih mirip rumah hantu dibanding Manor terbesar didunia sihir.
“apa masih jauh?” tanya Hermione sambil menghindari bertatapan dengan salah satu lukisan
“Kita sampai. Kau siap?” mereka berdiri didepan pintu yang dibaliknya adalah ruang makan dimana Malfoy Senior duduk diatas kursi mahalnya.
Pintu dibuka, dan ruangan bernuansa aqua blue menyapa mata Hermione, sebuah meja besar ada ditengah ruangan dengan berbagai macam hidangan tersedia diatasnya.
Dilangit-langitnya tergantung lampu kristal yang bersinar terkena pantulan sinar lampu.
Lalu suara gelas yang berbenturan dengan meja marble itu berbunyi, membuat Hermione sedikit tersentak.
“Oh i'm sorry dear” suara lembut wanita yang duduk disamping Lucius Malfoy sedikit meredakan Hermione.
Draco menggenggam erat tangan Hermione yang berkeringat dan berjalan mendekati orangtuanya dengan penuh keberanian.
“good evening father, mother” sapa Draco dan Lucius Malfoy akhirnya menatap anaknya, seakan tidak melihat Hermione disana.
“Evening Draco and Miss Granger” sapa pria itu kemudian
“Good evening Mister and Mistress Malfoy” ucap Hermione dan dijawab oleh anggukan dan senyuman tipis Narcissa.
Draco membukakan kursi untuk Hermione disebelah kursinya, karena dia pria gentleman yang dibesarkan dengan sekolah tata krama dan orangtua paling berpengaruh didunia sihir.
Oh tekanan ini membuat perutnya semakin mual.
“aku sudah mendengar tentangmu Miss Granger, Putraku tidak berhenti bicara tentangmu setiap dia kembali ke rumah untuk liburan” ucap Narcissa sambil menyendok sup krimnya.
“Mother, tolong jangan membuatku malu” ucap Draco pelan dan Hermione tertawa kecil saat melihat Narcissa menatap anaknya tak percaya.
“Jadi apa yang kau lakukan di waktu senggangmu mengingat kalian sudah lulus Miss Granger?” pertanyaan Lucius membuat selera makan Hemrione berkurang.
'ah hanya bekerja di kementrian dan berharap bisa bersanding dengan pewarisku?’
‘gadis bodoh yang bermimpi'
Kira-kira itulah kalimat yang mungkin akan diucapkan oleh kedua pasangan ini saat sudah mendapat jawaban Hermione.
“Aku bekerja sebagai asisten kepala departemen magical law enforcement di kementrian sihir Mr.Malfoy”
“Hermione juga lulus dengan nilai O.W.L.s terbaik selama dekade terakhir father—ow!” Draco mendapat sikutan Hermione saat tiba-tina menginvasi pembicaraannya dengan Lucius.
“oh benarkah?” Draco menoleh keayahnya, seakan mengantisipasi jawaban sarkastik ayahnya karena secara tidak langsung, Draco mengumumkan jika dirinya kalah dari kekasihnya sendiri.
Malfoy tidak pernah menjadi nomor dua.
“Draco juga menjadi traning Auror terbaik diangkatannya Mr.Malfoy, seluruh kementrian sedang membicarakannya” Hermione menatap Draco penuh kasih sayang dan rasa bangga, tidak memperhatikan Narcissa yang menaikkan kedua alisnya.
“Jadi benar jika Miss Granger adalah kekasihmu Draco?” wine lezat yang baru saja melewatinya tenggorokannya tiba-tiba kembali keluar saat mendengar pertanyaan Lucius.
“Yes father”
“Tidakkah menurutmu kau pantas mendapat yang lebih baik?” seketika wajah Draco memerah dan suara alat makan yang bertabrakan dengan piring menjadi suara yang dikeluarkan Narcissa lalu menatap suaminya tak percaya.
“Father, aku mengajak Hermione kesini bukan untuk mendemgar hinaanmu, aku mencintai Hermione da--" Lucius mengangkat tangannya menghentikkan Draco lalu pandangannya teralih pada Hermione yang menekan kedua bibirnya erat.
“Aku tidak bicara denganmu Draco, aku bicara pada Miss Granger”
“Are you seri—apa? Apa yang kau katakan Father?” tanya Draco cengo, seketika wajahnya memucat dan tawa Narcissa pecah.
“Oh maaf atas suasana canggungnya Hermione, suamiku memang suka membuat suasana menjadi tidak asyik” Hermione tersenyum kecil namun Draco disampingnya melotot shock.
“tidak apa Narcissa, tapi kurasa aku sudah mengerti darimana sikap Draco yang seperti itu berasal”
Hening.
Draco baru akan mulai lega karena respon inilah yang dia tunggi dari orangtuanya yang dingin dan angkuh namun mendengar Hermione yang memanggil nama depan ibunya..
Dia baru akan meminta maaf untuk balasan lelucon Hermione yang mungkin tidak lucu namun Lucius Malfoy justru tertawa lepas
Yes guys, ayahnya tertawa lepas seakan tidak ada hari esok.
Draco semakin shock.
“Kau benar, anak ini adalah pengacau pesta sejak kecil. Astaga—akhirnya aku menemukan seseorang yang memahamiku” ucap Lucius sambil menyeka napkin kebibirnya,menyelesaikan tawanya.
Draco masih cengo memperhatikan orangtuanya seakan mereka bukan orang yang sama yang membesarkan dirinya.
“Kalian sedang mempermainkanku ya?” tanya Draco kesal namun Hermione menatap Draco dengan alis terangkat.
“ah maaf, apa aku belum mengatakannya padamu Draco? Aku sudah mengenal Lucius dan Narcissa sejak pesta natal tahun lalu” ucap Hermione santai, lalu menyuap steak kedalam mulutnya.
“natal tahun lalu berarti—7 bulan yang lalu?” Narcissa memutar matanya malas melihat respon anaknya yang biasanya cerdas.
“Yes dear, mother memintamu mengajak Hermione kesini karena kami sudah mengenalnya secara tidak resmi”
“Tapi kalian tidak tau jika dia kekasihku?” Lucius menggeleng pelan.
“Kau pikir kenapa aku tidak tau alasan putraku hampir setiap malam melewatkan makan malam di rumahnya sendiri?” tanya Lucius santai lalu menatap Draco bosan.
Draco menatap orangtuanya lalu kekasihnya bergantian dengan kejengkelan maksimal.
“bagaimana muggle menyebut keadaan semacam ini? Paw? Pang?” ucap Draco sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
“Prank” ucap ibunya lalu Draco menjentikkan jarinya membenarkan.
“Mother kau bahkan tau istilah muggle, sebenarnya apa rencana kalian dibelakangku?”
“Merencanakan pernikahan? Mengingat jika aku harus menunggumu melamar Miss Granger, sepertinya aku akan mati lebih dulu karena terlalu lama menunggu” Hermione tersedak dan Draco melotot tak percaya pada Lucius.
“Oh astaga” Hermione tertawa lalu menepuk punggung pria yang masih shock itu.
The End

KAMU SEDANG MEMBACA
Piece Of Her
Любовные романыKumpulan kisah (one shot dan series) yang diceritakan dari sudut pandang dua orang manusia.