Burn (Finale)

1.6K 129 73
                                        

Suara petir menggelegar diluar jendela kamarnya.

Hermione masih terbaring diatas kasur, berpura-pura tidur hingga akhinya suara api floo yang menyala menandakan bahwa Malfoy senior pergi.

Dia tidak ingin tau apa yang mereka lakukan pada Draco setelah membantu Hermione masuk ke dalam kamarnya.

Hermione bisa mendengar isakan lembut dari Narcissa dan suara dingin Lucius yang mengatakan bahwa dia akan menemui Draco.

Sungguh, dia tidak ingin peduli.

Untuk kesekian kalinya hatinya dipatahkan, dan harga dirinya dilukai oleh seorang pria yang dia panggil suaminya dan ketika mereka harus berhadapan lagi keesokan harinya, Hermione masih bisa memasang senyum yang ditujukan untuk pria itu.

Hermione bukanlah wanita penyabar yang lemah lembut, Harry dan Ron sangat tau bahwa gadis itu adalah gadis paling keras kepala, dan memiliki prinsip yang kuat, lantas kemana semua itu pergi?

Kenapa dia berubah menjadi seorang wanita lemah yang menangisi perselingkuhan suaminya saat dia kehilangan indera penglihatannya demi pria itu?

Mungkin inilah bayaran karena Hermione terlalu tamak.

Dia terlalu ambisius untuk membuat Draco merubah pandangannya pada Hermione, bahkan jika bisa, Hermione ingin bisa melembutkan hati pria itu tapi nyatanya yang terjadi adalah sebaliknya.

Dia tidak menyesal.

Sungguh.

Dia tidak menyesal menolak lamaran Charlie Weasley yang pasti akan menyayanginya seperti selayaknya suami pada istrinya meskipun metrka tidak saling mencintai,

Atau menolak Graham Proudfoot, teman surat menyuratnya yang juga seorang pria tampan dari Norwegia yang bersekolah di Ilvermorny dan pergi ke Inggris untuk bekerja di Kementrian hanya karena dia menyukai Hermione Granger.

Tidak, dia tidak akan menyesal membuang semua kesempatan hidup yang lebih indah itu.

Tapi dia berharap, setidaknya hidupnya tidak berakhir menyedihkan..

Dia mulai bertanya-tanya kapan hidupnya akan benar-benar berakhir dan apakah Draco akan menangis di atas kuburannya?

---

Keesokan harinya, seperti biasa Hermione dibantu oleh Kiu menuju ruang makan untuk sarapan namun tangan Kiu mencengkeram erat tangan Hermione saat melihat Draco berada di dapur.

Menggunakan apron dipinggangnya, dan masih mengenakan pakaian tidur satinnya, memegang teflon diatas kompor dan nampak menumis sosis dan telur sementara Susie menunggu disamping Draco dengan wajah khawatir

“Missus! Maafkan Susie karena membuat Master melakukan pekerjaan rumah—” ucap Susie saat melihat Hermione masuk keruangan itu.

Hermione terdiam saat aroma harum menyapa hidungnya.

Sedang Draco akhirnya menoleh dan menuang isi teflon keatas piring dan meletakkannya diatas meja.

“Ayo sarapan” ucapnya seraya mendekat lalu menyentuh tangan Hermione namun sayang, refleks Hermione adalah melangkah mundur dari Draco.

Gadis itu nampak terkejut dan—takut.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Hermione tajam

“Membuat sarapan” jawab Draco lalu nemberi gestur agar Kiu membantu Hermione berjalan menuju kursinya.

“Kita sudah berhenti makan bersama sejak kau mengutarakan pendapatmu tentang istri cacatmu ini” Hermione menolak tangan Kiu dan membuat peri rumah itu menatap Draco.

Piece Of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang