Hello!
Fic ini bisa dibilang sebagai lanjutan dari Fic series 'Burn' untuk beberapa dari kalian yang masih mengharapkan happy ending untuk cerita itu.WARNING: Gender Switch, and AU no magic!
---
Tahun kedua perkuliahan dimulai namun Anna terlalu malas untuk bangun dari tempat tidur empuknya.
“good morning Miss Ana” sapa Kou, pelayan wanita yang ternyata sudah ada di kamar Anna dengan handuk baru ditangannya.
“Arg, apa aku harus bangun sepagi ini?” Tanya Ana kesal, dia menenggelamkan wajahnya di bantalnya.
“Oh kau hanya perlu melakukannya hingga—3 tahun lagi. Ini tidak seburuk itu” Emma mengangkat kepalanya menatap Kou lalu mengerang lagi.
Destiny Anastasia Felton lahir 26 September 2011 di atas kasur rumah sakit di London yang disewa khusus untuk kelahirannya.
Berasal dari keluarga terkenal dan bahkan memiliki koneksi yang dekat dengan Kerajaan Inggris, ayahnya, Rupert Felton seorang CEO perusahaan Real Estate dan berbagai bisnis lainnya, sedangkan ibunya, Linda Felton adalah sumber terbesar pengeluaran didalam keluarga kecil mereka dengan hobi belanja dan minum the mahal konyolnya, lalu adik kecilnya yang manis, Harper Jane Felton si pembuat onar nomor satu.
Kalian pasti sering melihat tokoh pendukung wanita yang biasanya adalah karakter antagonis atau perebut pasangan wanita lain di sebuah film yang digambarkan memiliki rambut pirang, mata biru dan kulit kecokelatan?
Yeah well, Anna adalah gambaran sempurnanya tapi—dia tidak—belum pernan merebut kekasih siapapun.
Cantik, berkulit putih hampir pucat, memiliki surai pirang yang lebih mirip platina yang seringkali diaubah menjadi sedikit lebih gelap karena warnanya yang terlalu mencolok, dan memiliki mata biru abu-abu yang indah.
Dia juga tidak pernah mendapat peringkat nomor dua disekolahnya sekalipun, dia selalu menjadi yang pertama.
Kaya, cantik, dan jangan lupakan bahwa dia cerdas.
Jadi siapa yang tidak mau dengannya, benar?
Memang benar, tapi satu hal yang dia mau tidak menginginkannya.
“morning monster” sapa Anna pada Harper yang sedang mengoles selai blueberry keatas roti panggangnya.
“Morning stinky” jawab Harper tanpa menoleh.
Anna duduk dikursi meja makan tepat diseberang Harper dan menoleh ke kursi yang biasanya menjadi tempat ayah dan ibu mereka.
“mum and dad bekerja lebih awal” gumam Harper diantara kunyahan rotinya seakan mengerti tatapan mata kakaknya.
“As always” jawab Anna lalu meraih buah strawberry kesukaannya sebelum menasukkannya kedalam mulutnya.
Matanya memperhatikan Harper yang kini menggigit apel hijau dan meringis saat suara gigitan renyah itu menggema.
“Oh my god stop it Harper” Anna melempar buah jeruk kearah Harper dengan kesal
“Hanya karena kau membenci apel bukan berarti semua orang dilarang menikmatinya Anna”
Anna memutar matanya malas, she hates green apples.
“mungkin dikehidupan sebelumnya kau sangat menyukai buah ini” tambah Harper dan alis Anna terangkat
“Well, aku sangat yakin jika aku membenci apel disemua kehidupanku, thank you very much” gadis itu meraih satu roti panggang dan mengolesinya dengan butter.
“tapi menurut seseorang, semua yang terjadi di kehidupan saat ini, adalah kebalikan dari kehidupanmu sebelumnya” Harper menatap kakaknya malas lalu memeriksa kukunya yang dihias dengan cantik.
“Well, kalau begitu semoga dikehidupan sebelumnya aku dan pria itu sangat saling membenci jadi kali ini aku bisa pacaran dengannya” Anna menggigit rotinya santai sambil menatap Harper
Sedangkan gadis dengan rambut cokelat itu menatap Anna tak percaya
“Kau masih menyukainya bahkan setelah dua tahun? Wow, what happen to your playgirl side Anastasia?” tanya Harper menggoda dan Anna hanya menutar matanya.
“sod of Harper”
Harper berdiri dan memutari meja menuju tempat Anna dan mengecup puncak kepala kakaknya lalu berjalan keluar dari ruang makan sebelum suara Anna menghentikkannya.
“Harp, jika kau mengatakan sesuatu padanya aku akan membunuhmu” ucap Anna kemudian
“Bagaimana jika sedikit peringatan?” jawaban Harper dijawab lagi dengan tatapan mata tajam dari Anna.
“Fuck off Harper Jane!”

KAMU SEDANG MEMBACA
Piece Of Her
RomantizmKumpulan kisah (one shot dan series) yang diceritakan dari sudut pandang dua orang manusia.