Terinspirasi dari lagu Keisya - Tak Ingin Usai dan special Request for Oursadpluvi00🤍
---
"To the star who listen, and the dreams that are answered"
-Rhysand---
“good Morning Miss Granger” sapa Elaine, pegawai toko roti yang baru dibuka disamping WWW.
“Good morning Elaine, dan tolong—panggil saja Hermione” ucapnya sambil tersenyum pada wanita blonde itu.
“Baiklah. Pesanan yang sama?” Mata biru Elaine nampak mencari seseorang namun Hermione menjawab,
“Yes please, tolong tambahkan satu cupcake cokelat”
“Mr.Dark & Broody tidak bersamamu pagi ini? Menarik” pipi Hermione memerah terutama saat wanita pirang didepannya memainkan kedua alisnya untuk menggoda Hermione.
“Dia akan sedikit terlam—” kalimatmya terpotong saat sebuah tangan kekar melingkar dipinggangnya, mata silver itu menatap Hermione yang tinggi badannya hanya mencapai dadanya dengan hangat.
“I’m here. Good morning Love” Draco mendaratkan ciuman di bibir Hermione.
“Good morning Draco” senyuman mengembang di bibir Hermione
Elaine menatap mereka dengan kagum sebelum datang membawa pesanan mereka.
Satu kopi hitam tanpa gula, satu greentea hangat, dua scones blueberry, satu porsi pie cherry dan croissant dengan puree pistachio dan hari ini, Hermione menambahkan cupcake cokelat didalam menu sarapan mereka.
“okay ini pesanan kalian Lovebirds, dan pie cherry nya gratis karena kalian sangat manis” Ucap Elaine dan Hermione tertawa.
“Thank you Elaine” wanita itu mengedipkan matanya pada Hermione sebelum melirik Draco dan pipinya mulai memerah.
“She likes you” ucap Hermione berbisik pada Draco saat mereka sudah duduk di kursi mereka diujung ruangan, tepat disamping jendela.
“Dia terlalu muda Love” jawab Draco enteng lalu meletakkan gelas greentea didepan Hermione dan mulai bergerak dengan croissantnya, membelah, mengoleskan butter dengan jumlah diatas normal sebelum menabur sedikit kayumanis dan meletakkannya diatas piring Hermione.
Wanita itu menatap piringnya lalu tersenyum.
Mungkin Draco tidak akan pernah mengakuinya, tapi love languange kekasihmya itu adalah act of service.
“Kau tidak terlalu tua Mr.Malfoy” Hermione memutar lidahnya saat menyebut Mr.Malfoy yang membuat dada Draco bergetar dengan tawa berat
“Yes but she's not brunette” Draco menggigit scones namun matanya masih menatap Hermione
“tapi dia punya mata biru yang cantik, dan oh—senyuman yang indah” pria itu menggelengkan kepalanya dan memperhatikan kekasihnya yang meraih sebuah buku kecil namun terdiam beberapa detik kemudian.
“Aku hanya suka brunette, mata amber yang terang, dengan banyak freckels diatas hidungnya, dan seseorang yang bisa membuatku bertekuk lutut, untungnya—wanita dengan spesifikasi tersebut sudah menjadi milikku. Jadi Miss Granger, kau bisa berhenti berpikir dengan keras untuk membuatku terlihat seperti pecundang yang akan melepasmu untuk dewi sekalipun. That—will never happen” Draco menunjuk kekasihnya dengan pena bulu dia raih dari tas aurornya sebelum dia letakkan diatas meja.
Gadis favoritnya itu tersenyum lalu menggigit bibir bawahnya saat melihat pena itu diatas meja, bagaimana Draco bisa tau jika Hermione selalu lupa membawa pena ketika dia akan menulis catatan?
Oh—mungkin karena pria itu selalu membawa pena kemanapun dia pergi karena Hermione selalu lupa membawanya, meskipun dia selalu harus menulis catatan dimanapun dia pergi.
“Tapi dia tinggi?” alis Draco bertaut menatap Hermione dibalik cangkir kopinya.
“just shut up and eat your breakfast Granger”
“Okay” ucap Hermione sambil tertawa.
Dia menyukai kebiasaan baru ini, sejak Hermione berkencan dengan Draco satu tahun yang lalu, pria itu selalu membuat Hermione sarapan pagi meskipun wanita itu selalu melewatkannya semenjak lulus dari Hogwarts dan mulai bekerja di Gringgots.
Pria itu selalu memastikan Hermione bekerja dengan perut terisi dan membawa bekal makan siang saat dia harus pergi misi dan tidak bisa menemaninya makan siang.
His love languange is definitely Act Of Service.
KAMU SEDANG MEMBACA
Piece Of Her
Любовные романыKumpulan kisah (one shot dan series) yang diceritakan dari sudut pandang dua orang manusia.