Memories

1.8K 120 25
                                        

“miss Granger, ada panggilan untukmu di saluran floo, haruskah kuterima?” suara Lily, asisten Hermione menggema lewat pengeras suara di meja Hermione.

“Tolak semua panggilan floo, dan aku tidak ingin menerima tamu hari ini” jawab Hermione sambil membalikkan perkamen dihadapannya.

Kepalanya terasa sakit dan matanya lelah. Dia ingin melarikan diri dari tempat ini sebentar saja, pergi ke suatu tempat yang asri dan sejuk.

Namun tanggung jawabnya sebagai kepala departemen di kementrian tidak memiliki kelonggaran untuk berlibur lebih dari satu hari tanpa mendapat surat panggilan atau emergency dari departemennya.

Mungkin dia akan pulang lebih cepat saja hari ini, mengingat besok adalah hari libur dan pertama kalinya setelah empat tahun, Hermione akhirnya tidak bekerja di hari liburnya, dia akan pergi membeli es krim, makan siang ditempat yang indah dan membeli beberapa buku baru.

Lebih tepatnya, dia akan berkencan dengan seseorang.

“I miss you Draco” bisik Hermione sambil menatap satu satunya bingkai foto diatas mejanya yang berisi foto bergerak Hermione dan Draco duduk diatas rumput di Central Park, Draco melingkarkan tangannya ditubuh Hermione dan mencium pipi kanan Hermione lalu tersenyum kearah kamera sementara Hermione hanya tertawa geli.

Bahkan setelah menjadi kekasih Draco Malfoy  selama dua tahun, Hermione masih tersenyum saat mengingat momen mereka berdua.

Hermione bahagia, sangat bahagia.

Dia berdiri, memasang jubahnya dan meraih tas tangannya sebelum keluar dari ruangannya dan pulang ke rumahnya setelah menitipkan pesan pada Lily agar mengirim semua notes dan pesan ke rumahnya karena dia akan pulang lebih awal.

---


Saat suara api floo menyala, Draco terkesiap, dia segera menoleh dan menemukan wanitanya berjalan masuk kedalam rumah mereka dengan wajah lelah dan duduk disamping Draco.

“Hm, aku selalu menyukai aroma parfum mu yang menempel di seluruh tempat di rumah ini” gumamnya, sambil menutup matanya, kepalanya terkulai lemah dan Draco tersenyum.

“itu karena aku ingin bauku selalu menempel di tubuhmu Granger” jawab Draco sambil berbisik, perlahan mendekatkan tubuhnya dan saat keoala Hermione terjatuh, dia terjatuh diatas pangkuan Draco.

Pria itu menatapnya dengan sedih.


---


Sore itu Hermione terbangun dengan leher yang sakit dan sendirian diatas sofa di ruang tengahnya.

Hermione kembali duduk dan menatap sekelilingnya.

Jika biasanya Hermione akan menemukan handuk yang lembab diatas sofa, atau kaus kaki dan dasi yang berserakan, anehnya, ruang tengahnya terlihat rapi, tanpa noda ataupun handuk lembab bekas Draco.

Dengan langkah gontai, Hermione menuju kamarnya setelah menyalakan semua lampu dan tersenyum saat melihat kasurnya terlihat rapi dan perhatiannya lalu tertuju pada bunga tulip kuning yang berdiri indah didalam vas kaca diatas meja riasnya.

Jari telunjuknya menyentuh permukaan tulip itu dan merasakan mantra penyubur yang melekat kuat dibunga itu.

Kekasihnya selalu bersikap manis seperti ini.

Hermione lalu membuka laci meja riasnya dan meraih sebuah botol kaca dan menyalakan lili aromaterapi di kamarnya.

Sepertinya berendam air hangat yang ditetesi sedikit parfum Draco akan menenangkan ototnya yang tegang.

Piece Of HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang